Ribut Uripah, seorang TKW warga Batang, saat ini berada di penampungan KBRI di Malaysia setelah sebelumnya ditemukan hidup bertahun-tahun di hutan. Pemkab Batang saat ini tengah menyelesaikan administrasi dan dokumen kependudukan Ribut Uripah untuk pemulangannya.Bupati Batang, Faiz Kurniawan, menjelaskan proses pemulangan masih dilakukan dan saat ini dalam tahap melengkapi dokumen. Pihaknya juga menelepon Dubes Malaysia."Kebetulan teman dengan Dubes Malaysia, saya kontak sudah di KBRI, bersyukur, sedang diurus administrasi. Minta dokumen lengkap," ungkap Faiz kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).Baca juga: 5 Fakta TKW Batang Hilang 19 Tahun Ditemukan Tinggal di Hutan MalaysiaDiakuinya, tanpa dokumen lengkap, Ribut Uripah akan sulit dipulangkan. Apalagi sempat ada informasi Ribut Uripah tidak mengantongi dokumen lengkap."Jadi, ada dua potensi kemungkinan. Pertama, dulu berangkatnya memang prosedural, pekerja resmi, setelah itu overstay. Kedua, potensi sejak awal ilegal," ungkapnya.Untuk dua kemungkinan itu, pihaknya belum memastikan termasuk yang kategori apa. Namun, bagi Faiz, terpenting adalah pemulangan secepatnya Ribut Uripah ke Batang."Ini menjadi pengalaman berharga untuk semuanya. Kalau dari Pemda Batang, mengimbau supaya kita lebih memperhatikan prosedur, kalau mau berangkat terkait screening, administrasi," kata Faiz."Perusahaan jasa juga dipastikan sesuai prosedur, sehingga tidak ada hal yang membahayakan warga kami," tambahnya.Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan wanita paruh baya tinggal sendirian di hutan viral di media sosial. Wanita itu mengaku berasal dari Batang yang ternyata telah dicari selama 19 tahun.Setelah ditelusuri, ternyata wanita tersebut bernama Ribut Uripah (56). Dia merupakan warga Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Batang. Pihak keluarga menyebut wanita itu telah hilang selama belasan tahun. Pihak keluarga pun senang bercampur sedih mengetahui video Ribut tersebut.detikJateng menemui kakak tertua Ribut yakni Tamat (75) dan istrinya, Misni (60). Keduanya mengaku senang adiknya yang hilang selama belasan tahun akhirnya ditemukan dalam kondisi sehat. Namun dirinya juga sedih mengetahui adik bungsunya itu hidup sendirian di hutan."Senang jelas senang melihat itu. Sedih juga, kenapa hidup di hutan sendirian. Bahkan, karena mendengar kabar hidup sendiri di hutan itu, saya dan suami saya, tidak bisa tidur nyenyak," kata Misni ditemui di rumahnya, Kamis (6/3).Baca juga: TKW Batang di Hutan Malaysia Awalnya Emoh Dievakuasi, Begini Cara MerayunyaMisni menceritakan Ribut berangkat menjadi TKW di Malaysia sejak tahun 2006. Saat itu Ribut pamit hendak bekerja sebagai asisten rumah tangga."Berangkat menjadi pembantu rumah tangga ke Malaysia tahun 2006. Adik saya sudah punya anak satu, saat itu berumur 4 tahun, masih ada suaminya," katanya.Awalnya Ribut disebut kerap mengirim kabar bahkan menitipkan uang untuk anaknya sekolah. Namun hal itu hanya terjadi sampai setahun pertamanya berada di Malaysia.Simak Video 'Sederet Fakta TKW Hilang 19 Tahun Ditemukan Tinggal di Hutan Malaysia':