Sore itu, di tengah ramainya suasana di Lapangan Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, terdengar suara ledakan yang silih berganti, suara ledakan tersebut berasal dari bocah-bocah yang sedang menyalakan mainan. Namanya bazoka spiritus."Bazoka spiritus namanya, buat perang-perangan seru, " tutur bocah-bocah tersebut serempak, Selasa (4/4/2025).Salah satu anak yang bermain bazoka spiritus adalah Tio (12), sambil tangannya mengocok spiritus, Tio memaparkan, dengan bantuan tutorial dari YouTube, mainan bazoka spiritusnya ia buat sendiri di rumahnya. Untuk bahannya, dibuat dari barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti botol plastik, kaleng bekas, pemantik korek api bekas, serta cairan spiritus.Baca juga: 32.234 Orang Berstatus Duda-Janda di Kota Cirebon"Nggak cepat rusak, ini saja, sudah tiga tahun punya saya, sampai berkarat, lihat saja tuh. Tapi yang punya teman saya mah baru buat, " tutur Tio.Tio mengatakan, untuk cara membuatnya cukup mudah, pertama botol plastik dipotong menjadi dua terlebih dahulu, lalu bagian ujung kaleng dilubangi kecil-kecil, setelah itu, digabung dengan bagian ujung botol plastik yang sudah dipotong, agar lebih kuat diberikan lem dan juga selotip warna hitam di sekelilingnya.Sebagai pemantik, di dekat tutup botol diberi lubang kecil yang berfungsi sebagai tempat menaruh pemantik korek. Untuk cara mengoperasikannya, mulanya, Tio akan membuka tutup botol, setelah itu Tio akan menyemprotkan spiritus ke dalam botol, agar spiritus tersebar merata, Tio akan mengocok bazoka spiritusnya terlebih dahulu.Menurut perkiraan Tio, semakin rata spiritusnya, akan semakin besar juga suara yang dihasilkan. Setelah dirasa sudah rata, Tio akan menekan pemantiknya. Dan, secara otomatis meriam langsung mengeluarkan suara ledakan. Untuk cairan spiritusnya sendiri, Tio dapatkan dari toko bangunan."Jangan banyak-banyak spiritusnya, yang penting rata, dikocok dulu, biar suaranya besar. Kalau nggak ada suaranya, itu biasanya karena kebanyakan spiritus, beli spiritusnya di toko material cuma Rp2 ribu sebotol kecil, " tutur Tio.Setiap bulan Ramadan, Tio dan teman-temannya memang rutin bermain bazoka spiritus di Lapangan Ciperna. Menurutnya, dibandingkan bermain HP, ia lebih suka menunggu waktu magrib atau ngabuburit sambil bermain bazoka spiritus di lapangan."Sering ngabuburit di lapangan sini enak, nggak ada yang marahin kalau suara tembakannya kenceng," tutur Tio.Dibandingkan dengan permainan meriam yang terbuat dari kayu, bazoka spiritus cenderung tidak berbahaya, karena hanya mengeluarkan suara ledakan saja, saat dinyalakan pun, kondisi bazoka spiritusnya tidak mengeluarkan panas sama sekali. Biasanya Tio dan teman-temannya akan membagi dalam dua kelompok. Menurut Tio, semakin keras suaranya, maka dialah yang akan jadi pemenangnya.Baca juga: Aksi 4 Sekawan Rampok SPBE, Sekap Pegawai-Gasak Ratusan Tabung GasSenada dengan Tio, Juan (13) juga sering bermain meriam spiritus di Lapangan Ciperna. Ia sengaja, datang di waktu sore sambil menunggu waktu berbuka puasa. Menurutnya, bazoka spiritus akan semakin ramai saat Idulfitri tiba."Ramai laginya nanti pas Hari Raya tuh, banyak yang mainan, gantinya meriam yang pakai bambu yang pakai karbit sama minyak tuh, kalau ini kan pakai spiritus jadi nggak bahaya," pungkas Juan sembari berjalan menuju penjual es kelapa untuk persiapan buka puasa.