Wanita bernama Patta Bau menjadi pemimpin aliran diduga sesat bernama Pangissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Patta Bau mengaku sebagai ibu angkat dari Presiden Prabowo Subianto hingga Kapolri Listyo Sigit Prabowo."Dia mengaku sebagai mama angkatnya pak Prabowo. Katanya waktu masih kecil Pak Prabowo dia yang jaga sampainya besar," ujar Kepala BPD Bonto-bonto Marzuki kepada detikSulsel, pada Selasa (4/3/2025).Marzuki mengatakan, bermodalkan pengakuan sebagai ibu angkat Presiden Prabowo, Petta Bau kerap mengancam warga."Dia mengancam ancam karena dia bilang mamanya pak Prabowo," tuturnya.Sementara itu, Kepala Desa Bonto Somba, Suparman mengungkapkan bahwa Petta Bau juga pernah mengaku sebagai ibu angkat Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Selain itu, juga ibu angka dari Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya."Dia mengaku ibu angkat Pak Listyo Sigit dan ajudan pak Prabowo Mayor Teddy," ucap Suparman.Suparman menuturkan bahwa ucapan dari Petta Bau ini pun diakui dan dipercaya oleh dari para pengikut ajaran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa."Kalau semua pengikutnya percaya (dia orang tua angkat Kapolri dan Mayor Teddy)," tuturnya.Baca juga: Geger Aliran Sesat di Maros Tambah Rukun Islam Jadi 11-Janjikan Masuk SurgaSebelumnya diberitakan, warga Maros dibuat geger dengan adanya dugaan aliran sesat bernama Pangissengana Tarekat Ana' Loloa. Aliran ini menambah rukun Islam menjadi 11 dan menjanjikan pengikutnya masuk surga dengan syarat wajib membeli benda pusaka.Aliran tersebut masuk di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, mulai tahun 2024. Warga diketahui telah melaporkan pimpinan ajaran tersebut yakni seorang perempuan bernama Petta Bau."Dulu namanya itu Pangissengana Tarekat Ana' Loloa. Sejak bulan puasa tahun lalu sudah ada, tapi saya di Kalimantan dulu. Dibiarkan oleh warga dulu, setelah saya datang baru saya protes," kata Kepala BPD Bonto-bonto, Marzuki kepada wartawan, pada Selasa (4/3).Marzuki mengatakan, ajaran tersebut dianggap menyimpang karena melebihkan rukun Islam menjadi sebelas. Kemudian untuk melaksanakan ibadah haji, cukup ke gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa.Baca juga: Pengawas Keagamaan Usut Dugaan Aliran Sesat Ahmadiyah-TLV di ParepareSelain itu, pengikut aliran tersebut juga diwajibkan untuk membeli benda pusaka sebagai syarat untuk masuk surga. Sedangkan bagi pengikutnya yang hendak membangun rumah dilarang oleh pemimpinnya."Harus beli pusaka untuk dipakai selama nanti di akhirat. Anggotanya mau bangun rumah dilarang karena alasannya sudah mau kiamat dan uangnya untuk beli pusaka," ungkapnya.