Permintaan domestik diprediksi melemah, terutama penjualan kendaraan bermotor dan semen. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar.Mulanya, Mahendra mengatakan bahwa perekonomian dalam negeri masih cukup terkendali dengan inflasi Januari 2025 berada di level 0,76% dan inflasi inti sebesar 2,26%.Menurutnya, indikator ini menunjukkan permintaan domestik yang cukup baik. Namun, ia mengatakan ada penurunan penjualan kendaraan dan properti atau rumah."Namun perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya di antaranya, berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan baik motor dan mobil, penurunan penjualan semen, serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah," kata Mahendra dalam paparan hasil RDP secara virtual, Selasa (4/3/2025).Baca juga: OJK Prediksi Ekonomi Dunia StagnanSementara dari sisi suplai, Mahendra mengatakan bahwa PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2025 naik ke level 51,9% dari angka sebelumnya sebesar 51,2%.Selain itu, Mahendra mengatakan kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini terlihat dari surplus neraca perdagangan RI."Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung. Dan pada Januari 2025 menunjukkan surplus US$ 3,45 miliar atau tumbuh 71% year on year," tutur Mahendra.