Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 2 Maret 2025 merupakan hari Minggu biasa pekan biasa VIII; dengan orang kudus Santo Simplisius, Paus dan Martir; dan warna liturgi hijau.Mengangkat tema tentang bersatu, mari simak renungan Katolik hari ini Minggu 2 Maret 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Hortensius F. Mandaru. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.Baca juga: Doa Novena Santo Peregrinus, Orang Kudus Katolik Pelindung Penderita KankerRenungan Harian Katolik Hari Ini 2 Maret 2025Bacaan Hari IniSir. 27:4-7;Sir 27:4 Kalau ayakan digoyang-goyangkan maka sampahlah yang tinggal, demikianpun keburukan manusia tinggal dalam bicaranya.Sir 27:5 Perapian menguji periuk belanga penjunan, dan ujian manusia terletak dalaiti bicaranya.Sir 27:6 Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakan isi hatinya.Sir 27:7 Jangan memuji seseorang sebelum ia bicara, sebab justru itulah batu ujian manusia.Mzm. 92:2-3.13-14.15-16;Mzm 92:2 (92-3) untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam,Mzm 92:3 (92-4) dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi.Mzm 92:13 (92-14) mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.Mzm 92:14 (92-15) Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,Mzm 92:15 (92-16) untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.1Kor. 15:54-58;1Kor 15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.1Kor 15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"1Kor 15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.1Kor 15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.1Kor 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.Luk. 6:39-45.Luk 6:39 Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?Luk 6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.Luk 6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?Luk 6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."Luk 6:43 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.Luk 6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.Luk 6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."BcO 1Kor. 14:20-401Kor 14:20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!1Kor 14:21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan."1Kor 14:22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.1Kor 14:23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?1Kor 14:24 Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;1Kor 14:25 segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."1Kor 14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.1Kor 14:27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.1Kor 14:28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.1Kor 14:29 Tentang nabi-nabi?baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.1Kor 14:30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.1Kor 14:31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.1Kor 14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.1Kor 14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.1Kor 14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.1Kor 14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.1Kor 14:36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?1Kor 14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.1Kor 14:38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.1Kor 14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.1Kor 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.Baca juga: Cara Mengolah Daun Kelor untuk Obat Gatal agar Cepat SembuhRenungan Harian KatolikDalam bacaan Injil hari ini, Yesus melanjutkan pengajaran-Nya tentang tugas dan kualitas seorang murid lewat tiga kiasan singkat. Pertama, setiap murid diberi-Nya tugas membimbing sesama.Pengalaman berjalan bersama Yesus harus menjadi model. Yesus membimbing para murid-Nya untuk berjalan bersama Dia ke Yerusalem. Mereka melihat tindakan dan teladan-Nya, serta mendengarkan pewartaan-Nya.Begitulah mereka dibina dan dibentuk sebagai saksi-Nya, sehingga juga layak membimbing sesama. Selama mereka sendiri masih "buta", pengajaran mereka pasti kabur dan tidak jelas.Karena itu, teruslah belajar dari sang Guru! Jadikan Dia dan ajaran-Nya sebagai pedoman, bukan ajaran, teori dan guru lainnya. Yesus juga menegaskan agar para murid belajar dari Dia sampai tamat, agar mencapai kualitas yang sama dengan Dia.Kedua, setiap muria alberi tugas untuk membantu sesama agar mampu melihat diri dan mengatasi kekurangan mereka. Akan tetapi, ia sendiri harus terlebih dahulu berkaca dan wawas diri. Pengikut Yesus dipanggil untuk selalu mendeteksi dan mengoreksi kesalahan dan kelemahan sendiri.Jika masih belum mengenal diri dan belum menjalankan ajaran sang Guru, belum mengasihi dan murah hati seperti Dia, itu berarti matanya masih terhalang balok besar. Kondisi ini membuatnya tidak mumpuni untuk melihat dan mengoreksi orang lain!Namun, kondisi ini tidak dapat juga dijadikan dalih untuk tidak peduli dan tidak saling mengoreksi. Yesus justru memerintahkan, "Keluarkanlah dahulu balok dari matamu," baru dia dapat melihat dengan jelas untuk "mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu". Saling mengoreksi adalah tugas, tetapi harus didahului oleh introspeksi dan koreksi diri sendiri.Ketiga, teruslah bersatu dengan sang Guru. Persatuan itu ibarat pohon dan buahnya. Relasi ini hakiki dan menghidupkan. Persatuan dengan Yesus menjadi tugas utama para murid demi menjamin kualitas kemuridan dan pewartaan mereka.Dengan selalu bersatu dengan Yesus, kita selalu punya model dan pegangan yang jelas dalam mengajar dan mengarahkan. Dengan bersatu dengan Yesus, perbendaharaan hati kita selalu terisi dengan harta Injil yang berbuah dalam pelbagai ucapan dan tindakan kasih.Dengan bersatu dengan Yesus, kita akan selalu tahu diri bahwa kita ini buta dan tidak sempurna. Hanya Dialah sumber pengetahuan dan kesempurnaan kita. Hanya jika Dia sudah membenahi dan membuat hati kita diresapi oleh kekayaan Injil-Nya, barulah kita layak mengajar dan mengarahkan sesama.Doa PenutupTuhan pecipta alam semesta, berikanlah damai kepada dunia, agar umatMu dapat mengabdi kepadaMu dengan tenteram. Demi Yesus Kristus Putramu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang masa. Amin.Baca juga: Doa Tahun Yubileum 2025 Lengkap dengan Tempat Penerimaan Indulgensi di KASDemikian renungan harian Katolik Minggu 2 Maret 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.