Komponen alat pendeteksi gempa dan tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), digasak maling. Pelaku juga merusak shelter monitoring gempa.Peristiwa pencurian dan pengrusakan itu terjadi di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Sidrap pada Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Polisi kini mengusut kasus tersebut dan dua orang saksi telah dimintai keterangan.Dirangkum detikSulsel, Senin (17/2/2025), berikut 6 fakta alat deteksi gempa dan tsunami milik BMKG di Sidrap dicuri:1. Pelaku Gasak 6 Aki-2 Panel SuryaDirektur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan pelaku membawa kabur sejumlah peralatan untuk memonitoring gempa dan tsunami. Komponen tersebut terdiri atas aki dan panel surya."Pencuri mengambil sebanyak 6 unit aki yang digunakan untuk menghidupkan sensor seismograf serta 2 unit panel surya yang terpasang di atas bangunan shelter stasiun SPSI (Sidrap-Indonesia)," ujar Daryono dalam keterangannya, Sabtu (15/2).2. Bangunan Shelter DirusakDaryono mengungkapkan pelaku juga merusak bangunan shelter di lokasi kejadian. Pelaku kemudian mengambil baterai atau aki yang berfungsi sebagai daya utama bagi stasiun monitoring gempa."Akibatnya, BMKG terpaksa mencabut seluruh peralatan yang tersisa, termasuk sensor, digitizer, dan peralatan komunikasi, untuk menghindari kerugian lebih besar," bebernya.3. Sudah 4 Kali TerjadiDaryono menyebut aksi pencurian dan perusakan ini bukan pertama kali terjadi di Sidrap. Dia menyebut kejadian pencurian sudah terjadi sebanyak 4 kali di lokasi yang sama."Ini merupakan kasus ke-4 kalinya pencurian dan perusakan peralatan BMKG terjadi di lokasi yang sama," imbuhnya.Baca juga: Sensor Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG di Sidrap Digondol Maling4. Sulsel Daerah Rawan GempaDaryono menuturkan wilayah Sulsel menjadi salah satu daerah rawan gempa. Hal ini karena Sulsel berada di jalur patahan aktif Sesar Walanae."Berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional (Pusgen, 2017), Sesar Walanae di Sulawesi Selatan bukanlah sesar mikro, melainkan sesar regional yang dapat memicu gempa hingga magnitudo 7,1," ungkap Daryono.Dia menyebut kawasan Teluk Mandar, Pinrang, Rappang, dan Parepare memiliki tingkat aktivitas gempa yang sangat tinggi karena aktivitas Sesar Walanae berdasarkan peta kegempaan. Selain gempa bumi, wilayah ini juga berpotensi mengalami dampak ikutan gempa yaitu longsor, runtuhan batu, dan likuifaksi."Sebagai catatan, wilayah ini pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan M 6,0 pada 29 September 1997, yang mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, 35 orang luka berat, 50 rumah rusak berat, dan lebih dari 200 rumah rusak ringan," bebernya."Perlu diingat, bahwa wilayah Sulawesi Selatan juga pernah terdampak tsunami dari Teluk Mandar yang dipicu gempa M 6,3 pada 11 April 1967, menyebabkan 58 orang meninggal dunia," tambah Daryono.Baca juga: BMKG Ingatkan Bahaya Usai Sensor Gempa-Tsunami di Sidrap DicuriDaryono pun menegaskan pencurian ini membahayakan keselamatan masyarakat. Sebab akurasi dan kecepatan dalam memberikan informasi bencana kini menjadi menurun."Pencurian peralatan BMKG sangat merugikan keselamatan masyarakat, karena tanpa sensor gempa yang berfungsi, maka kecepatan dan akurasi BMKG dalam memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami di Sulawesi Selatan akan menurun," kata Daryono.Simak selengkapnya di halaman berikutnya...5. Komponen Dicuri Tak Bisa Langsung DigantiDaryono menyayangkan adanya aksi pencurian ini. Dia berharap masyarakat yang belum bisa terlibat aktif dalam mitigasi bencana setidaknya tidak merusak alat yang melindungi keselamatan banyak orang."Kami juga meminta pemerintah daerah untuk ikut berperan dalam mengamankan peralatan BMKG yang telah dipasang di lokasi strategis demi kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan," ujar Daryono."Dalam situasi dan kondisi saat ini, tidak mudah untuk segera mengganti peralatan yang hilang atau rusak, karena peralatan tersebut menggunakan teknologi canggih dengan biaya yang sangat tinggi," lanjutnya.Baca juga: Miris Sensor Gempa-Tsunami di Sidrap Digondol Maling Padahal Daerah Rawan6. Polisi Periksa 2 Orang SaksiPolisi mengusut kasus pencurian dan pengrusakan komponen alat pendeteksi gempa dan tsunami milik BMKG di Sidrap. Dua orang saksi telah diminta keterangan."Masih proses penyelidikan, tapi yang hilang itu aki sama panel surya. Kalau alat deteksi gempanya tidak hilang," kata Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Setiawan kepada detikSulsel, Minggu (16/2).Setiawan menduga pelaku pencurian merupakan spesialis pencuri aki. Pihaknya masih mendalami kasus ini dengan memeriksa dua saksi dari pihak BMKG sendiri."Kalau nggak salah sudah 2 orang saksi yang diperiksa sama dari pihak BMKG," katanya.