Senin, 6 Oktober 2014 pagi, kapal motor (KM) Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengantin pria dari Pulau Raas, Sumenep saat hendak ke Singaraja, Bali. Beberapa saat kemudian kapal berwarna kuning itu hilang kontak.KM Jabal Nur merupakan jenis kapal kayu tambangan, dengan menggunakan 2 mesin. Satu mesin berukuran 6 silinder, dan satu lagi 4 silinder. Kapal ini biasanya melayani pelayaran dengan rute Raas-Dungkek, Sumenep.Saat hilang kontak, kapal ini digunakan untuk acara lamaran (pernikahan) anak angkat H Munif (55), si juragan kapal berlayar menuju ke Sumberkimah, Bali. Kapasitas KM Jabal Nur adalah 60 orang, namun saat itu mengangkut sekitar 51 penumpang.Upaya pencarian penumpang KM Jabal Nur pun dilakukan. Hasilnya, hingga Rabu, 8 Oktober pukul 17.00 WIB, 19 penumpang berhasil ditemukan. Dari jumlah itu, terdapat 7 penumpang ditemukan hidup.Baca juga: Ambrolnya Jembatan Widang Tewaskan 1 Orang gegara 3 Truk Saling SalipMereka diselamatkan para nelayan saat terapung di tengah lautan. Sementara 12 korban lainnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Korban yang meninggal saat itu dievakuasi menggunakan Kapal Resque Boat SAR 225 milik Basarnas Jawa Timur."Ada tujuh korban yang ditemukan nelayan dalam keadaan masih hidup. Antara lain, nakhoda Syalifudin, Puhawe, Lutfiana, H Munif, Hosmaini, Hulu Hamdan dan Muhawi. Semuanya dievakuasi ke Raas," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Zainul Arifin saat itu.Zainul menuturkan dari keterangan nakhoda bahwa kapal diketahui mengalami kebocoran lambung depan dan tenggelam di Perairan Takat Mas mendekati Sumberkimah. Dari Takat Mas ke lokasi tenggelam sekitar perjalanan 1 jam.Korban meninggal tenggelamnya KM Jabal Nur Sumenep yang ditemukan (Foto file: detikcom)Sementara dari lokasi tenggelam ke Sumberkimah perjalanan masih sekitar 15-30 menit. Di lokasi kapal karam itu, terdapat pertemuan arus yang berlawanan. Sehingga para korban terbawa arus ke utara pulau Takat Mas.Pencarian KM Jabal Nur sendiri sempat dihentikan pada hari kelima karena nihil tambahan korban yang ditemukan. Sesuai prosedur tetap SAR, pencarian korban hilang di laut berlangsung 7 hari.Baca juga: Tragedi Pesawat Hercules Meledak Lalu Jatuh di Magetan Tewaskan 102 OrangNamun petugas kembali melakukan pencarian karena masih ada 23 penumpang yang masih belum ditemukan. Sehingga pencarian ditambah menjadi dua hari. Namun, Tim SAR Basarnas memperpanjang hingga dua hari ke depan."Dari jumlah 51 penumpang yang hilang, sebanyak 28 sudah ditemukan. Jadi belum ada tambahan. Sebanyak 20 ditemukan meninggal, dan 8 ditemukan selamat. Berarti yang belum ditemukan masih 23 penumpang," terang Zainul.Pencarian KM Jabal Nur akhirnya dihentikan pada Senin, 13 Oktober 2014. Dari hasil pencarian itu total korban yang telah ditemukan 30 penumpang, yang delapan di antaranya selamat, sedangkan 22 lainnya meninggal."Sementara sisanya yang 21 orang sampai hari terakhir belum ditemukan. Kami mengimbau kepada masyarakat jika menemukan para korban agar melapor kepada kami dan selanjutnya kami akan koordinasikan dengan BPBD Kabupaten Sumenep," tandas Zainul.Di antara korban yang belum ditemukan itu adalah Ahmad (22), calon pengantin yang akan dinikahkan dengan Saima, gadis yang tinggal di Singaraja, Bali. Akibat kecelakaan itu, rencana pernikahan keduanya dibatalkan.Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback, klik di sini.