3 Adab Mendengarkan Azan, Muslim Bisa Amalkan Tiap Hari

3 Adab Mendengarkan Azan, Muslim Bisa Amalkan Tiap Hari

dvs2025/02/10 16:16:50 WIB
Ilustrasi muadzin mengumandangkan azan. Foto: Getty Images/Tamer Soliman

Azan adalah seruan dalam syiar Islam. Dalam Islam, azan dikumandangkan sebagai tanda masuknya waktu salat fardhu. Selepas azan, umat Islam disunnahkan mengerjakan salat berjamaah.Azan bukan sekadar seruan atau panggilan salat. Umat Islam bisa mendulang keutamaan dari azan, bahkan ketika mendengarnya. Seorang yang mendengar azan akan merasa terpanggil untuk segera mendirikan salat berjamaah.Baca juga: Ketika Rasulullah SAW Memilih Bilal bin Rabbah sebagai Muazin PertamaMengutip buku Fiqih karya Hasbiyallah, arti azan menurut bahasa adalah 'memberi tahu', sedangkan menurut syara ialah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-lafaz tertentu.Hukum mengumandangkan azan adalah fardhu kifayah. Jika di satu tempat tidak ada yang mengumandangkan azan, seluruh penduduknya berdosa.Azan diikuti dengan iqamah yang artinya adalah pemberitahuan bahwa salat akan segera didirikan. Di antara azan dan iqamah terdapat waktu mustajab untuk berdoa. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُواArtinya: "Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah do'a antara adzan dan iqamah, maka berdoalah (kala itu)." (HR Ahmad)Adab Mendengarkan AzanMerangkum buku 63 Adab Sunnah karya Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh, berikut beberapa adab yang harus dijaga ketika mendengarkan azan:1. Menyegerakan ke MasjidDianjurkan untuk bersegera berjalan ke masjid apabila mendengar azan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,"Seandainya manusia tahu apa yang ada pada panggilan azan dan shaf pertama kemudian mereka tidak ada mendapatkan (tempat) kecuali dengan cara mengundi pastilah mereka akan mengundi. Seandainya mereka tahu apa yang ada pada tahjir/bersegera ke masjid, pastilah mereka berlomba-lomba untuknya." (HR Bukhari)2. Menjawab AzanMenjawab azan yang dikumandangkan muadzin merupakan bagian dari sunnah. Menjawab azan sesuai yang dilafalkan oleh muadzin kecuali kalimat hayya 'ala ash-shalah hayya 'ala al-falah.Dari kakeknya, Umar bin Khattab RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Apabila muadzin mengucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengucapkan juga Allahu Akbar, Allahu Akbar, kemudian apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah, maka hendaklah ia mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah. Kemudian apabila muadzin mengucapkan Asyhadu anna Muhammadarrasulullah, maka hendaklah dia mengucapkan Asyhadu anna Muhammadarrasulullah. Kemudian apabila muadzin mengucapkan hayya 'alasshalaah, maka hendaklah dia mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. Kemudian apabila muadzin mengucapkan hayya 'alal falaah, maka hendaklah dia mengatakan la haula wala quwwata illa billah. Kemudian apabila muadzin mengucapkan Allahu akbar Allahu Akbar, maka hendaklah dia mengucapkan Allahu Akbar Allahu Akbar. Kemudian apabila muadzin mengucapkan la ilaha illallah, maka hendaklah dia mengucapkan la ilaha illallah dari dalam hatinya, niscaya dia akan masuk surga." (HR Abu Daud)3. Membaca Doa Setelah AzanRasulullah SAW membaca doa setelah azan, sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berdoa setelah mendengar azan, maka ia berkah mendapatkan syafaatku pada hari kiamat."Berikut bacaan doa setelah azan,اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَادArab-latin: Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad.Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan."Baca juga: Keutamaan Muadzin dalam Islam: Ampunan Dosa hingga Ganjaran Surga

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya