Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Balasan Pekan Depan

Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Balasan Pekan Depan

shc2025/02/08 19:15:39 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump/Foto: REUTERS/Brian Snyder

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengumumkan kebijakan tarif impor balasan (reciprocal tariffs) untuk sejumlah negara pada pekan depan. Langkah ini menandai eskalasi besar dalam perombakan hubungan perdagangan global agar lebih menguntungkan AS.Trump tidak merinci negara mana saja yang akan terkena dampaknya. Namun demikian, ia mengisyaratkan bahwa langkah ini akan menjadi upaya untuk membantu memecahkan masalah anggaran AS."Saya akan mengumumkan itu, minggu depan, perdagangan balasan, sehingga kita diperlakukan secara setara dengan negara lain," kata Trump dikutip dari Reuters, Sabtu (8/2/2025).Penerapan tarif balasan ini akan memenuhi janji kampanye Trump untuk mengenakan tarif pada impor AS, yang setara dengan tarif yang dikenakan mitra dagang pada ekspor AS.Baca juga: Balas AS, China Blacklist Produk Calvin Klein Hingga Tommy HilfigerPengumuman tentang tarif ini disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. Ia mengatakan tarif otomotif tetap menjadi pertimbangan, meskipun Gedung Putih dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan pengecualian.Trump juga diketahui telah lama mengeluh tentang tarif 10% Uni Eropa terhadap impor mobil, jauh lebih tinggi daripada tarif mobil AS sebesar 2,5%. Ia sering menyatakan bahwa Eropa tidak mau mobil AS, tetapi mengirim jutaan unit mobil ke AS setiap tahun.Sedangkan, AS memberlakukan tarif 25% untuk truk pick up, yang menjadi sumber keuntungan utama bagi produsen mobil Detroit General Motors, Ford, dan operasi Stellantis.Sementara itu dalam sidang konfirmasi baru-baru ini, Calon Menteri Perdagangan Trump, Howard Lutnick menyuarakan kekhawatiran tentang tarif tinggi impor India. Sedangkan Calon Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer membahas keluhan AS tentang tarif dan hambatan perdagangan Vietnam dan Brasil.Data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencatat, tarif rata-rata trade-weighted AS mencapai sekitar 2,2%. Sebagai perbandingan, 12% untuk India, 6,7% untuk Brasil, 5,1% untuk Vietnam, dan 2,7% untuk negara-negara Uni Eropa.Baca juga: Anak Buah Luhut Sebut Kebijakan Trump Bisa Picu Suku Bunga TinggiSebelumnya, Trump juga memberitahukan rencananya kepada sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik dalam diskusi anggaran di Gedung Putih. Mereka berencana untuk menggunakan tarif yang lebih tinggi pada impor asing untuk membantu membayar perpanjangan pemotongan pajak Trump 2017.Meskipun tarif yang lebih tinggi dapat menutupi sebagian biaya tersebut, penerimaan tarif hanya menyumbang 2% dari pendapatan tahunan AS dalam beberapa tahun terakhir.Dampak Terhadap Sentimen PasarDi samping itu, pada Sabtu pekan lalu, Trump mengumumkan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko. Namun penerapannya ditunda setelah mendapat reaksi negatif dari investor. Sebanyak dua mitra dagang AS terbesar itu sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan hukum di perbatasan sebagai kompromi.Sementara itu, Wall Street mengalami penurunan lanjutan menyusul laporan tentang diskusi Trump dengan anggota parlemen. Sentimen konsumen AS juga turun ke level terendah dalam 7 bulan pada Februari, terutama di kalangan Partai Republik. Hal ini karena rumah tangga khawatir tarif baru akan memicu lonjakan inflasi.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya