Seorang wanita asal AS, Onijah Andrew Robinson yang berusia 33 tahun pergi ke Pakistan untuk menikahi pacarnya yang berusia 19 tahun, Nidal Ahmed Memon, yang ia kenal secara online. Namun, rencana pernikahannya berubah drastis ketika keluarga Memon menolak hubungan mereka.Melansir NDTV, Robinson, yang memiliki dua anak, terjebak di Pakistan dengan visa yang sudah kedaluwarsa setelah keluarga Memon menolak pernikahan tersebut. Ia bahkan berkemah di depan rumah Memon di Karachi, yang ternyata sudah dikunci dan ditinggalkan.Baca juga: Viral Wanita Bertemu Jodoh di TikTok, Menikah dengan Pria Pengirim Koin GiftOnijah Andrew Robinson Foto: NDTVKisahnya menjadi viral setelah aktivis dan YouTuber Pakistan, Zaffar Abbas, membagikan ceritanya di media sosial. Hal ini menarik perhatian Gubernur Sindh, Kamran Khan Tessori, yang kemudian membantunya memperpanjang visa serta mengatur tiket kepulangannya ke AS.Namun, Robinson menolak untuk kembali ke negaranya dan mulai membuat tuntutan yang aneh. Ia mengadakan konferensi pers untuk memberikan pembaruan tentang situasinya dan berkomentar tentang Pakistan. Ia juga menuntut tunjangan sebesar $3.000 (sekitar Rp 48,9 juta) per minggu dari Memon serta meminta kewarganegaraan Pakistan.Baca juga: Kencani Suster yang Sama, 2 Dokter Senior Bertengkar Hingga Berakhir di ICUDalam wawancara lain, Robinson mengklaim bahwa ia sudah menikah dengan Memon dan berencana pindah ke Dubai untuk membangun keluarga. Tuntutannya semakin berlebihan, termasuk meminta US$ 100.000 (sekitar Rp 1,6 miliar) dari pemerintah Pakistan, dengan US$ 20.000 (sekitar Rp 326 juta) di antaranya dalam bentuk tunai. Saat ditanya alasan permintaan uang tersebut, ia menjawab, "Itu melanggar keyakinan agamaku untuk memberi tahu kalian urusanku."Putranya, Jeremiah Andrew Robinson, mengungkapkan bahwa ibunya mengidap gangguan bipolar dan mengalami masalah kesehatan mental. Ia bersama saudara kandungnya sudah berusaha membujuk sang ibu untuk pulang ke AS, tetapi gagal.Setelah pernyataan putranya, Robinson akhirnya menjalani evaluasi kesehatan mental di Rumah Sakit Jinnah Post Graduate di Karachi. Setelah berbulan-bulan berada di Pakistan, ia kini akhirnya akan kembali ke AS.