Pada bulan Syaban, ada sebuah momen mulia yang ditunggu-tunggu umat Islam yakni malam Nisfu Syaban. Apakah ada hadits yang memuat keutamaan malam Nisfu Syaban? Berikut ini pembahasan lengkapnya!Dikutip dari situs resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), nisfu berarti pertengahan, sedangkan Syaban adalah bulan kedelapan kalender Hijriah. Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban jatuh pada pertengahan bulan Syaban.Tahun ini, sebagaimana informasi dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nisfu Syaban bertepatan dengan Jumat, 14 Februari 2025. Adapun malam Nisfu Syaban itu sendiri, dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025 selepas Matahari terbenam alias bakda maghrib.Berhubung momen malam Nisfu Syaban tersebut telah tiba, tidak ada salahnya bagi detikers untuk mengetahui hadits-hadits tentang malam tersebut. Mari, simak beberapa hadits seputar malam Nisfu Syaban dan amalan yang dianjurkan di bawah ini!Baca juga: Tanggal Berapa Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Kalender, Amalan, Doa-KeutamaannyaKumpulan Hadits Malam Nisfu SyabanHadits Malam Nisfu Syaban #1Dinukil dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, ada sebuah hadits yang memperbincangkan keutamaan malam Nisfu Syaban. Hadits ini diriwayatkan dari jalan Abu Musa al-Asy'ari bahwasanya Nabi SAW bersabda:عن أبي موسى الأشعري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك شرك أو مشاحنArtinya: "Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.'" (HR Ibnu Majah no 1390. Oleh Syaikh al-Albani, dihukumi hasan).Hadits Malam Nisfu Syaban #2Berdasar penjelasan dalam buku Ada Apa dengan Bulan Rajab dan Sya'ban oleh Abu Ubaidah Yusuf, ada hadits yang berbunyi:يَا عَلِي مَنْ صَلَّى مِائَةَ رَكْعَةٍ لَيْلَةَ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ عَشَرَ مَرَّاتٍ إِلَّا قَضَيَ اللهُ لَهُ كُلَّ حَاجَةٍArtinya: "Wahai Ali, barangsiapa sholat seratus rakaat pada malam Nishfu Syaban dengan membaca surat al-Fatihah dan 'Qul Huwalla-hu Ahad' (surat al-Ikhlas) pada setiap rakaat sepuluh kali, maka Allah akan memenuhi seluruh kebutuhannya."Dalam kitab Iqtidha' Shiratil Mustaqim, para ahli sepakat bahwasanya hadits di atas maudhu' alias palsu. Bahkan, Ibnul Jauzi berkata, 'Tidak diragukan lagi, hadits ini adalah maudhu'. Dan sungguh, kita telah melihat mayoritas orang melakukan sholat Alfiyah ini sampai larut malam sehingga mereka pun malas sholat Subuh atau bahkan tidak sholat Subuh." (al-Maudhu'at 2/129)Hadits Malam Nisfu Syaban #3عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقُ فَأَرْزُقَهُ ! أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَا كَذَا... أَلَا كَذَا... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُArtinya: "Dari Ali bin Abu Thalib, bahwa Rasulullah bersabda, "Apa-bila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya. Ada-kah yang meminta rizki kepada-Ku, Aku akan memberinya rizki. Adakah yang sakit, Aku akan menyembuhkannya. Adakah yang demikian.... Adakah yang demikian.... Sampai terbit fajar."(HR Ibnu Majah no 1388 dan al-Baihaqi dalam Fadha'ilul Auqat 24).Hadits ini menjadi perbincangan karena dalam sanadnya, terdapat perawi bernama Abu Bakr bin Muhammad bin Abi Sabrah. Menurut Ibnu Rajab, sanadnya dianggap dhaif (lemah), sedangkan Syaikh al-Albani menyatakannya maudhu' alias palsu.Keterangan senada juga ditemukan dalam skripsi bertajuk Studi Kritik Kualitas Hadis Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dalam Kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi oleh Dwi Aprinita Lestari. Diterangkan bahwasanya ada hadits di atas lemah karena beberapa perawinya tidak tsiqah alias terpercaya. Wallahu a'lam bish-shawab.Hadits Malam Nisfu Syaban #4Diambil dari buku Mana Dalil Malam Nishfu Sya'ban oleh Ustadz Ma'ruf Khozin, ada sebuah hadits dari Mu'adz bin Jabal yang isinya mirip dengan hadits pertama dalam artikel ini. Hadits tersebut berbunyi:عَنْ مُعَادِ بن جَبَلٍ عَنِ النَّبِيِّ اللهِ قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ الجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمي ورجالهما ثقات. ورواه الدارقطني وابنا ماجه وحبان في صحيحه عن ابي موسى و ابن ابى شيبة وعبد الرزاق عن كثير بن مرة والبزار)Artinya: "Dari Mu'adz bin Jabal, "Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nisfu Syaban, kemudian la akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam)'". (HR Thabrani fi Al Kabir no 16639, Daruquthni fi Al Nuzul 68, Ibnu Majah no 1380, Ibnu Hibban no 5757, Ibnu Abi Syaibah no 150, Al Baihaqi fi Syu'ab al Iman no 6352, dan Al Bazzar fi Al Musnad 2389. Peneliti hadis Al Haitsami menilai para perawi hadis ini sebagai orang-orang yang terpercaya. Majma' Al Zawaid 3/395)Oleh Syaikh Nashiruddin al-Albani, hadits di atas dianggap shahih. Pasalnya, hadits ini datang dari banyak sahabat dengan jalur riwayat berbeda-beda dan saling menguatkan. Di antaranya adalah Mu'adz bin Jabal, Abu Tsa'labah al-Khusyani, Abdullah bin Amr, Abu Hurairah, dan Abu Musa al-Asy'ari.Hadits Malam Nisfu Syaban #5قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْنُوْ مِنْ خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِمَنِ اسْتَغْفَرَ إِلَّا الْبَغِيَّ بِفَرْجِهَا وَالْعَشَارَ (رواه الطبراني في الكبير وابن عدي عن عثمان بن أبي العاص وقال الشيخ المناوي ورجاله ثقات اهـ التيسير بشرح الجامع الصغير 551/1)Artinya: "Rasulullah bersabda: Sesungguhnya (rahmat) Allah mendekat kepada hambanya (di malam Nisfu Sya'ban), maka mengampuni orang yang meminta ampunan, kecuali pelacur dan penarik pajak" (HR al-Thabrani dalam al-Kabir dan Ibnu 'Adi dari Utsman bin Abi al-'Ash. Syaikh al-Munawi berkata: Perawinya terpercaya. Baca Syarah al-Jami' ash-Shaghir 1/551)Hadits Malam Nisfu Syaban #6هذا حديث حسن قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْزِلُ اللهُ تَعَالَى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ نَفْسٍ إِلَّا إِنْسَانًا فِي قَلْبِهِ شَحْنَاءُ أَوْ مُشْرِكًا بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (قال الحافظ ابن حجر أخرجه الدارقطني في كتاب السنة عن عبد الله بن سليمان على الموافقة وأخرجه ابن خزيمة في كتاب التوحيد عن أحمد بن عبد الرحمن بن وهب عن عمه اهـ الأمالي (122)Artinya "Rasulullah bersabda: (Rahmat) Allah turun di malam Nishfu Sya'ban maka Allah akan mengampuni semua orang kecuali orang yang di dalam hatinya ada kebencian kepada saudaranya dan orang yang menyekutukan Allah" (al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: "Hadis ini hasan. Diriwayatkan oleh Daruquthni dalam as-Sunnah dan Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid, Baca al-Amali 122)Hadits Malam Nisfu Syaban #7Hampir mirip dengan hadits nomor 6 di atas, Katsir bin Murrah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَبَّكُمْ يَطَّلِعُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ هُمْ كُلِّهِمْ إِلا أَنْ يَكُونَ مُشْرِكًا أَوْ مُصَارِمًا (المطالب العالية للحافظ ابن حجر العسقلاني (3 / (424)Artinya: "Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Tuhan kalian melihat di malam Nisfu Syaban kepada hamba-Nya, maka la memberi ampunan kepada mereka semuanya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan memutus kekerabatan" (Al-Mathalib Al-Aliyah 3/242)Perbedaan Pendapat Ulama Malam Nisfu SyabanKembali dirangkum dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, terkait amalan Nisfu Syaban, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Misalnya, Ibnu Dihyah berkata:"Tidak ada satupun riwayat yang shahih tentang malam Nisfu Syaban, dan para perawi yang jujur tidak menyampaikan adanya sholat khusus di malam ini. Sementara yang terjadi di masyarakat berasal dari mereka yang suka mempermainkan syariat Muhammad yang masih mencintai kebiasaan orang Majusi (baca: Syiah). (Asna al-Mathalib, 1/84)Juga Al-Hafizh Abu Syamah menerangkan:"Al-Hafizh Abul Khithab bin Dihyah, dalam kitabnya tentang bulan Syaban, mengatakan, 'Para ulama ahli hadits dan kritik perawi mengatakan, 'Tidak terdapat satu pun hadits shahih yang menyebutkan keutamaan malam Nisfu Syaban.'" (Al-Ba'its 'ala Inkaril Bida' halaman 33)Di sisi lain, sebagaimana penjelasan dari buku Mana Dalil Malam Nishfu Sya'ban oleh Ustadz Ma'ruf Khozin, Syaikh al-Mubarakfuri memberi pendapat lain:"Hadits-hadits ini secara keseluruhan menunjukkan keagungan Malam Nisfu Syaban, dan malam tersebut tidak sama dengan malam-malam yang lain. Dan dianjurkan untuk tidak melupakannya, bahkan dianjurkan untuk menghidupinya dengan ibadah, doa, dzikir, dan tafakkur." (Syarah Misykat al-Mashabih 4/341)Syaikh Ibnu Hajar al-Haitami menulis dalam kitabnya:"Kesimpulannya, bahwa malam Nisfu Syaban ini memiliki keutamaan. Di dalamnya terdapat ampunan khusus dan terkabulnya doa secara khusus. Oleh karenanya as-Syafii berkata, 'Doa dikabulkan di malam Nisfu Syaban.'" (al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah 2/80)Amalan Malam Nisfu Syaban1. Sholat Sunnah MutlakPada malam Nisfu Syaban, sebagaimana malam-malam lain, detikers bisa mengerjakan sholat sunnah mutlak. Sholat ini bisa dilakukan kapan saja dan tanpa sebab. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menerangkan:"Keutamaan malam Nisfu Syaban diriwayatkan dari hadits-hadits marfu' dan atsar (amaliah sahabat dan tabi'in), yang menunjukkan bahwa malam tersebut memang utama. Dan sebagian ulama salaf ada yang secara khusus melakukan sholat sunnah (mutlak) di malam tersebut. Kebanyakan ulama atau kebanyakan ulama dari kalangan kami mengatakan keutamaan malam Nisfu Syaban. Ini sesuai dengan penjelasan Imam Ahmad karena banyaknya hadits yang menjelaskan tentang malam Nisfu Syaban dan yang mendukungnya dari riwayat ulama salaf. Sebab riwayat malam Nisfu Syaban terdapat dalam kitab-kitab musnad dan sunan, meskipun di dalamnya juga ada sebagian hadits-hadits palsu." (Iqtidha ash-Shiratal-Mustaqim 302)2. Puasa Nisfu SyabanSelama Syaban, termasuk Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW diketahui paling banyak berpuasa pada bulan kedelapan kalender Hijriah ini.Disadur dari buku 32 Faidah Seputar Bulan Sya'ban tulisan Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid yang dialihbahasakan oleh Abu Salma Muhammad, Aisyah RA berkata:كما قالت أم المؤمنين عائشة رضي اللَّهُ عنها : «ما رَأَيْتُ رَسُولَ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ . صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ»Artinya: "Tidak pernah saya melihat Rasulullah menyempurnakan puasa di suatu bulan seperti di bulan Ramadhan, dan belum pernah saya melihat beliau lebih banyak berpuasa di suatu bulan seperti berpuasa di bulan Syaban." (HR Bukhari no 1969 dan Muslim no 1156)3. Membaca Surat YasinPerlu dicatat sebelumnya, amalan ini tidak berasal dari Nabi Muhammad SAW. Konon, membaca surat Yasin adalah ijtihad Syaikh al-Buni. Amalan ini dilakukan dengan cara membaca surat Yasin sebanyak 3 kali dengan niat berbeda-beda. Usai selesai membaca surat Yasin, ditutup dengan doa:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اللّهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَيُمَنُّ عَلَيْك. يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ. يَاذَا الطَّوْلِ والْإِنْعَامِ, لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْن, وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْن. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَتَقْتِيْرِ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَل, عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَل {يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} إِلهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَم, فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَم, اكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَم, وَمَا لاَ أَعْلَم, وَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَم. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْئٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ, أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا, أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ, أَوْ فَضْلٍ تُقَسِّمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, يَاللهُ, يَاللهُ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا, مِن َالشِّرْكِ بَرِيًّا, لاَ كَافِرًا وَلاَ شَقِيًّا, وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ, وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ, وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ, يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.Baca juga: Apa Itu Nisfu Syaban? Ini Jadwal, Keutamaan, dan Amalan yang DianjurkanNah, itulah 7 hadits malam Nisfu Syaban dan amalannya yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!