Di antara deretan warung makan sederhana di kawasan Jatinangor, ada satu Warung Tegal (Warteg) yang tampil beda. Bukan hanya dari segi desain tempatnya yang mengusung nuansa klasik, warteg ini juga memiliki konsep unik dari penyajiannya.Warteg itu bernama Warteg Sumber Berkah yang berada di Jalan Raya Jatinangor, Sumedang. Dari luar, warteg ini tampak seperti warteg biasa. Namun, begitu masuk, pelanggan akan disambut dengan suasana yang berbeda.Baca juga: Petaka Segelas Susu Kocok yang Merenggut NyawaDindingnya dipenuhi ornamen vintage, dengan meja dan kursi kayu bergaya klasik yang tentunya bersih dan rapih. Menu yang disajikan pun tetap familiar seperti ayam goreng, ikan goreng, tempe tahu, beragam jenis sayur, sambal dan aneka menu lainnya.Bedanya, setiap menu telah disusun dengan menampilkan berbagai informasi gizi. Dengan informasi itu, pelanggan bisa melihat langsung berapa banyak kalori, protein, karbohidrat hingga lemak yang mereka konsumsi dalam satu porsi makan."Kita ingin bikin konsep warteg level up atau warteg naik kelas. Kita buat beberapa konsep, pertama warteg bersih rapi dan estetik jadi buat anak muda Instagramable. Jika masuk ke sana nuansanya retro vintage," ucap Dani Ferdian, owner Warteg Sumber Berkah saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (31/1/2025).
"Kedua, warteg ini punya konsep warteg sehat. Olah makanannya bersih, penyajiannya bersih, kemudian orang kalau mau tahu informasi gizi mereka bisa lihat dari tiap menu, kalorinya berapa, karbohidrat berapa, proteinnya berapa, lemaknya berapa," lanjutnya.Menu di Warteg Sumber Berkah. (Foto: Istimewa)Harga Tetap, Kualitas MeningkatMeski mengusung konsep yang lebih modern dan informatif, Dani tetap mempertahankan harga makanan agar tidak melambung. Dia juga memastikan autentikasi dari sebuah warteg di tempatnya tidak luntur.Itu karena Dani membuka warteg tersebut bersama seorang rekannya bernama Sudianto yang merupakan warga asli Tegal. Sudianto atau biasa disapa Mas Iis sudah turun temurun menjalani bisnis warteg."Harganya sama persis dengan warteg konvensional. Kami kan mempertahankan otentikasi warteg ini, jadi untuk bumbu, rasa, harga sama dengan warteg pada umumnya. Warteg itu kan ada paguyubannya ya, di situ ada pakem yang sudah disepakati. Jadi walaupun warteg kami naik kelas, harga, rasa dan sebagainya tetap sama," tuturnya.Menu di Warteg Sumber Berkah. (Foto: Istimewa)