Penanggalan kalender Islam menandakan umat muslim saat ini sedang berada di penghujung bulan Rajab. Artinya, sebentar lagi akan memasuki bulan Syaban 2025.Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Islam, sekaligus bulan terakhir sebelum Ramadhan. Di bulan ini terdapat satu waktu istimewa yang disebut Nisfu Syaban.Baca juga: Nisfu Syaban: Pengertian, Keistimewaan dan AmalannyaLantas, Nisfu Syaban 2025 jatuh pada tanggal berapa Hijriah? Simak ulasannya berikut ini!Nisfu Syaban 2025 Tanggal Berapa Hijriah?Mengutip dari jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah berjudul 'Studi Kritik Kualitas Hadis Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Dalam Kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi', Nisfu Syaban adalah kata majemuk yang diambil dari kata bahasa Arab yaitu Nisfu dan Syaban.Kata Nisfu sendiri berasal dari kata nashafa, manshift, nashfan yang dalam bahasa Arab berarti mencapai tengah-tengah atau setengah. Sedangkan kata Syaban berarti Bulan Syaban, atau bulan ke-8 tahun Hijriah.Merujuk pada penjelasan tersebut, Nisfu Syaban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan Syaban tahun Hijriah.Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Syaban tahun ini berlangsung selama 29 hari. Adapun pertengahan bulan Syaban atau Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban Kalender Hijriah.Jika dikonversi ke kalender Masehi, tanggal 1 Syaban 1446 H jatuh pada Sabtu, 31 Januari 2025. Sementara itu, tanggal 15 Syaban atau Nisfu Syaban bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025. Adapun malam Nisfu Syaban dimulai sejak masuk waktu Maghrib pada tanggal 13 Februari 2025.Baca juga: Niat dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Lengkap dengan DoanyaAmalan Nisfu SyabanNisfu Syaban merupakan salah satu waktu yang istimewa dalam Islam. Oleh karena itu, sudah sepatutnya umat muslim memperbanyak amalan-amalan sunnah di hari tersebut.Disadur dari buku berjudul Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ust. Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut ini beberapa amalan yang dapat dikerjakan pada saat Nisfu Syaban:1. Berdoa di Malam Nisfu SyabanSalah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Syaban adalah berdoa pada malam pertengahan bulan Syaban atau malam Nisfu Syaban.Di antara doa nabi yang sering dikutip oleh para ulama adalah doa Nabi Adam As ketika turun ke bumi, thawaf tujuh kali di Ka'bah, dan shalat dua rakaat di belakang maqam.Selanjutnya, Nabi Adam membaca doa berikut:اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤْلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيوَبَقِيْنَا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِنِي بِقَضَائِكَ.Arab Latin: Allaahumma innaka ta'lamu sirrii wa 'alaaniyati faqbal ma'dzirati, wata'lamu haajatii fa'thinii suaa-li, wata'lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allaahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a'lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddani biqadhaa-ik.2. Membaca Surat YasinSelain berdoa, umat muslim juga dianjurkan membaca Surat Yasin pada malam Nisfu Syaban. Surat Yasin ini dibaca tiga kali secara berturut-turut setelah shalat Maghrib dan lebih utama dilakukan secara bersama-sama.Bacaan Yasin yang pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT, yang kedua diniatkan supaya dijaga dari semua bahaya serta diberi keluasan rezeki yang baik serta halal, kemudian bacaan yang terakhir diniatkan agar hati merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.Setiap selesai membaca Surat Yasin disunnahkan membaca doa berikut:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا القَوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَّ الْكِتَابِ شَفَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَفْتِيرَ رِزْقِ، وَأَثْبِتُنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلَّى الأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْآعَزُ الْأَكْرَمُ، وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa-innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'lama. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau-lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifat-Mu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya."Selain doa tersebut, ada doa lain dari Syekh Abdul Qadir Jailani. Berikut ini lafal doanya:اللَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنَكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ، وَوَسِعْ رِزْقَكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُومُ لَكَ فِيهَا بِبَعْضِ حَقَّكَ. اللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُولَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا لَا تَبْلُغُ الْأَمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الْأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَارَبُّ الْعَالَمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرٍ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.Arab Latin: Allahumma idz ath-la'ta lailatan nishfi min sya'baana 'alaa khalqika, fa'ud 'alainaa bimannika wa 'itqika, wa qaddir lanaa min fadhlika, wa wassi rizqaka, waj'alnaa mimman yaquumu laka fiihaa biba'dhi haqqika. Allahumma man qadhaita fiihaa biwafaatihi faqdhi ma'a dzaalika rahmataka, wa man qaddarta thuula hayaatihi faj'al ma'a dzaalika ni'mataka, wa ballighnaa maa laa tablughul aamaalu ilaihi yaa khaira man waqafatil aqdaamu baina yadaihi yaa rabbal 'aalamiina, birahmatika yaa arhamar raahimiina. Washallallahu ta'aalaa 'alaa sayyidinaa muhammadin khairi khalqihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iina.Artinya: "Ya Allah, jika Engkau telah memunculkan malam Nisfu Sya'ban pada makhluk-Mu maka curahkan atas kami anugerah dan pembebasan-Mu (dari neraka), takdirkanlah untuk kami kebaikan dari keutamaan-Mu, perluaslah curahan rezeki-Mu untuk kami, jadikanlah kami di malam itu termasuk orang yang bangkit melaksanakan hak-Mu. Ya Allah, orang yang Engkau tentukan takdirnya di malam itu dengan kematiannya, maka bersamakanlah dengan rahmat-Mu, dan orang yang Engkau takdirkan berumur panjang maka jadikanlah rahmat-Mu bersamanya, dan sampaikanlah kami pada tujuan mulia yang tidak tercapai oleh angan-angan, wahai sebaik-baik Dzat yang bersimpuh di hadapan-Nya semua telapak kaki, wahai Tuhan sekalian alam, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Pengasih. Semoga shalawat Allah tercurah pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk, dan atas keluarga serta sahabat kesemuanya."3. Berpuasa Nisfu SyabanAmalan lainnya yang bisa dikerjakan pada saat Nisfu Syaban adalah berpuasa. Sejumlah ulama berpendapat bahwa hukum melaksanakan puasa di pertengahan bulan Syaban atau Nisfu Syaban adalah sunnah.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,"Jika tiba waktu malam nisfu Sya'ban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah).Baca juga: Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban dan Tata Cara Pelaksanaannya Sesuai TuntunanNah, demikianlah ulasan lengkap mengenai jadwal Nisfu Syaban 2025 serta amalan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat, detikers!