Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Dalam bulan ini terdapat satu momen penting yang dikenal dengan nama nisfu Syaban.Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki yang dikuti laman NU, bulan Syaban begitu istimewa dan mulia karena berdekatan dengan Ramadan. Pada bulan ini Allah SWT membukakan pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya terkhusus di malam nisfu Syaban.Agar lebih mengetahui tentang nisfu Syaban, mari simak penjelasan lengkap mulai dari pengertian, keutamaan hingga amalan yang dianjurkan.Apa Itu Nisfu Syaban?Secara bahasa nisfu berarti pertengahan, sedangkan Syaban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah. Jadi, nisfu Syaban merupakan malam mulia yang terjadi pada pertengahan bulan atau tanggal 15.Dilansir laman Kementerian Agama, pada malam tersebut Allah SWT membuka 300 pintu rahmat dan ampunan untuk manusia. Sebagaimana tertulis dalam hadis Abu Hurairah RA berikut ini:"Rasulullah SAW bersabda, Jibril telah datang kepadaku pad amalan nisfu Syaban lalu berkata: Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah salat serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (berdoa). Kemudian Nabi bertanya: Apakah arti malam ini? Jibril pun menjawab: malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah SWT akan mengampuni dosa sekalian yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kecuali seorang ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tua, dan yang memutuskan silaturahmi. Mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT."Dalil di atas diperkuat dengan hadis dalam kitab Shahih Ibnu Hibban yang diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah SAw bersabda:يَطْلُعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍArtinya: "Allah SWT memperhatikan makhluk-Nya pada malam nisfu Syaban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan."Keutamaan Nisfu SyabanDari hadis di atas dapat dirincikan berbagai kemuliaan yang bisa diraih pada saat nisfu Syaban. Dilansir NU Online, Al-Hafiz Al-Muhaddits Syekh Salim As-Sanhuri menyebutkan 10 keutamaan malam pertengahan Syaban dengan nama-nama agung. Berikut penjelasan masing-masing keutamaannya:1. Berlimpah Berkah (Mubarakah)Allah SWT memerintahkan para malaikat turun ke langit dunia pada malam pertengahan Syaban untuk menebar kebaikan. Saat itu, jarak antara manusia dengan malaikat begitu dekat sehingga menghadirkan keberkahan tersendiri.Pintu rahmat terbuka lebar untuk umat Nabi Muhammad SAW yang memohon dan berdoa. Allah SWT akan memberikan keberkahan untuk hambanya yang meminta. Keutamaan ini disebut dengan nama mubarakah.2. Terjadinya Pembagian TakdirTurunnya malaikat ke dunia diperintahkan untuk menentukan takdir manusia. Setiap manusia mendapatkan pembagian takdir mulai dari rezeki, jodoh, kemuliaan, keburukan, pangkat hingga lainnya.Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Atha bin Yasar, Rasulullah SAW bersabda:إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ دُفِعَ إِلَى مَلَكِ الْمَوْتِ صَحِيْفَةً فَيُقَالُ اِقْبِضْ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَنْ فِي هَذِهِ الصَّحِيْفَةِ فَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَغْرَسَ الغُرَّاسَ وَيُنْكِحَ الْأَزْوَاجَ وَيَبْنِي الْبُنْيَانَ وَإِنَّ اسْمَهُ فِي تِلْكَ الصَّحِيْفَةِ وَهُوَ لَا يَدْرِيْArtinya: "Apabila telah datang malam pertengahan bulan Sya'ban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu."Allah SWT juga menetapkan beberapa keputusan yang dikehendakinya kemudian menyerahkan kepada hamba pilihannya di saat lailatul qadar.3. Pengampunan Dosa (At-Takfir)Allah SWT akan mengampuni dosa hambanya selama satu tahun sejak terhitung pada malam tersebut hingga pertengahan Syaban berikutnya. Dalam sebuah riwayat Ahmad bin Nadlar pada jalur sanad Sayyuduna Mu'ad bin Jabar, Rasulullah SAW bersabda:يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍArtinya: "Allah swt melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya)."4. Doa Mudah DiterimaPertengahan Syaban menjadi waktu yang tepat untuk berdoa dan menyampaikan hajat kepada Allah SWT. Alasannya karena saat itu, doa-doa mudah diterima dan diijabah. Seperti disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدِArtinya: "(Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu: malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya'ban, dan dua malam hari raya."5. Malam KehidupanAl-Hayat atau malam penuh kehidupan menjadi nama agung untuk nisfu Syaban. Apabila ada yang beribadah pada malam tersebut, niscaya Allah SWT akan terus membuat hatinya hidup dan tidak akan mudah terlena dengan duniawi.Dalam riwayat Ishaq bin Rahawaih melalui sanad Wahab bin Munabbih menyebutkan pada malam tersebut tidak ada orang yang meninggal dunia. Rasulullah bersabda:إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ أَحَدٌ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لِاشْتِغَالِ مَلَكِ الْمَوْتِ بِقَبْضِ الصَّكَاكِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَArtinya: "Jika malam pertengahan bulan Sya'ban telah datang, maka tidak akan ada seorang pun yang mati, mulai dari ujung timur hingga ujung barat, karena sibuknya malaikat pencabut nyawa dengan menerima catatan-catatan (makhluk) dari Tuhan semesta alam."6. Hari Raya MalaikatDalam kitab Fadhilah Al-Muharram wa Rajab wa Syaban dijelaskan bahwa malam nisfu Syaban merupakan hari raya bagi para malaikat. Hari raya tersebut juga terjadi pada saat malam lailatul qadar.Hari raya tersebut terjadi pada waktu malam karena malaikat tidak tidur sehingga perayaannya dilakukan saat malam. Hal ini berbeda dengan perayaan pada manusia.7. Pemberian SyafaatSyafaat Rasulullah SAW mulai diberikan pada 13, 14 hingga 15 Syaban. Saat malam 13 Syaban, syafaat akan diberikan kepada umat hanya sepertiga. Lalu, malam 14 pemberian syafaat sebanyak dua pertiga.Terakhir, pada malam 15 Syaban akan diberikan semua syafaat kepada umatnya. Hal ini menjadikan malam tersebut sebagai penyempurna syafaat.8. Malam MerdekaDisebut malam merdeka atau al-itqu karena separuh umat Nabi Muhammad SAW yang berada di neraka akan Allah merdeka. Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَArtinya: "Sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Sya'ban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata: Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."9. Malam PembebasanNama lain dari malam pertengahan Syaban adalah malam pembebasan. Saat itu, Allah SWt mencatata kebebasan bagi hambanya yang beriman dari neraka, baik ahli ibadah hingga yang sering maksiat.10. Malam Penuh HadiahAl-Ijazah atau malam hadiah menjadi nan agung terakhir untuk pertengahan Syaban. Penamaan ini dilakukan karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad, tidak untuk umat nabi lainnya. Ini menjadikan hadiah khusus dari Allah SWT.Baca juga: Kapan Awal Puasa 1 Ramadan 2025? Ini versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NUAmalan Nisfu SyabanUntuk mendapatkan semua keutamaan di atas, ada beberapa amalan yang bisa dilaksanakan. Inilah amalan-amalan yang dianjurkan pada tanggal 15 Syaban.1. Perbanyak BerdoaDoa menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Memperbanyak berdoa yang baik-baik serta memohonkan hajat pada pertengahan Syaban dianjurkan untuk dilakukan. Adapun doa yang bisa dibaca yakni:اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَArab-Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaq lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutubitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, wal hamdu lillâhi rabbil 'alamîn.Artinya, "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."Sebelum membaca doa dianjurkan untuk melakukan salat sunnah dua rakaat dengan niat salat sunnah mutlak. Pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatiha lalu Al-Kafirun. Rakaat kedua membaca surat pendek Al-Ikhlas.Setiap gerakkan sujud bacalah doa berikut ini:Allâhumma inni 'audzubika bi'afwika min 'iqobika, auzubika biridloka min sakhotika, wa a'udzubika minka ilaika, laa ukhshi tsanaan alaika anta kamaa atsnaita ala nafsika.Setelah selesai salat, bacalah Yasin tiga kali dengan niat pertama untuk dipanjangkan umur. Niat kedua meminta rezeki, dan ketiga memohon untuk dikuatkan iman. Dilanjutkan dengan membaca doa di atas.2. Membaca IstighfarIstighfar menjadi bacaan untuk meraih pengampunan atas dosa yang telah diperbuat. Allah SWT menyukai hambanya yang bertaubat dengan membaca istighfar. Karena itu, perbanyaklah mengucapkannya supaya dosa-dosa yang diperbuat diampuni.3. Berpuasa SunnahSelain berdoa dan salat sunnah, dianjurkan juga menjalankan ibadah puasa sunnah pada hari nisfu Syaban. Anjuran ini dilakukan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah sunnah. Puasa juga menjadi cara untuk menyucikan dan memperkuat tekad.Amalan lainnya yang bisa dikerjakan saat senggah yakni membaca Al-Quran, bersedekah, berbuat baik kepada sesama dan mengerjakan salat malam seperti tahajud, taubat, witir, dan hajat.Demikian penjelasan lengkap tentang nisfu Syaban mulai dari pengertian, keutamaan hingga amalan yang bisa dikerjakan. Semoga berguna!Baca juga: Jadwal Resmi Nisfu Syaban 2025/1446 H? Ini Tanggal dan Keutamaannya