Sholat Sunnah 27 Rajab Bisa Dikerjakan Jam Berapa? Ini Waktu, Tata Cara-Niatnya

Sholat Sunnah 27 Rajab Bisa Dikerjakan Jam Berapa? Ini Waktu, Tata Cara-Niatnya

par2025/01/26 14:35:16 WIB
Ilustrasi sholat. Foto: Masjid Pogung Dalangan/Unsplash

Penghujung Rajab 1446 Hijriah telah tiba. Pada hari ke-27-nya, sebagian orang mengerjakan sholat sunnah. Lantas, sholat sunnah 27 Rajab ini dikerjakan jam berapa? Berikut penjelasannya.Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, di Indonesia, malam 27 Rajab adalah waktu paling populer terjadinya Isra Miraj. Pendapat ini dikemukakan oleh al-Allamah al-Manshurfuri kendati ditentang Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri.Bukan tanpa sebab, sang syaikh menulis hingga 6 pendapat dalam bukunya tentang waktu terjadinya Isra Miraj. Sama halnya dengan Ibnu Hajar al-Asqalani, beliau bahkan menulis hingga 10 pendapat. Singkat cerita, waktu pasti terjadinya Isra Miraj sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli.Terlepas dari waktu terjadinya Isra Miraj, oleh Imam al-Ghazali, malam 27 Rajab dianggap punya keutamaan khusus sebagaimana penjelasan dalam buku Rahasia dan Keutamaan Waktu untuk Ibadah karangannya. Oleh karenanya, ada anjuran untuk mengerjakan sholat sunnah 27 Rajab.Bagi detikers yang membutuhkan, di bawah ini detikJogja siapkan pembahasan lengkapnya sebagai panduan. Uraiannya akan meliputi hukum, waktu pengerjaan, tata cara, dan niatnya. Selamat membaca!Baca juga: Bacaan Doa Malam 27 Rajab, Bisa Dibaca Jam Berapa?Hukum Sholat Sunnah 27 RajabDalam bukunya, Imam al-Ghazali menyebut bahwasanya malam 27 Rajab punya kemuliaan. Siapa saja yang mengerjakan sholat sunnah pada malam 27 Rajab dan berpuasa pada pagi harinya, Allah akan mengabulkan semua doanya.Sementara itu, dirujuk dari buku Ada Apa dengan Bulan Rajab dan Sya'ban? oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, para ulama menyebut bahwasanya tidak ada amalan khusus saat malam 27 Rajab atau tanggal lainnya yang diyakini sebagai waktu terjadinya Isra Miraj.Misalnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Tidak ada dalil shahih yang menetapkan bulan maupun tanggalnya. Seluruh nukilan tersebut munqathi' (terputus) dan berbeda-beda." (Zadul Ma'ad 1/57 karya Ibnul Qayyim).Ibnu Taimiyah juga menjelaskan, "Tidaklah para sahabat dan tabi'in menyengaja untuk mengkhususkan malam Isra' dengan suatu amalan tertentu. Oleh karenanya, tidak diketahui malam apakah hal itu terjadi."Serupa dengan Ibnu Taimiyah, Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan,"Malam Isra dan Miraj tidak diketahui waktu terjadinya. Karena seluruh riwayat tentangnya tidak ada yang shahih menurut pandangan para pakar ilmu hadits. Di sisi Allah-lah hikmah di balik semua ini. Kalaulah memang diketahui waktunya, tetap tidak boleh bagi kaum muslimin mengkhususkannya dengan ibadah dan perayaan. Sebab, hal itu tidak pernah dilakukan oleh Nabi SAW dan para sahabatnya. Seandainya disyariatkan, pastilah Nabi SAW menjelaskannya kepada umat, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan..." (At-Tahdzir minal Bida' halaman 9)Wallahu a'lam bish-shawab.Waktu Sholat Sunnah 27 RajabDalam bukunya, Imam al-Ghazali tidak menyebutkan waktu khusus untuk mengerjakan sholat sunnah 27 Rajab ini. Beliau hanya menulis pada waktu malamnya, sebagaimana kutipan ini, "Maka barang siapa di antara kaum Muslim mengerjakan sholat dua belas rakaat pada malam ini...".Keterangan serupa juga didapati dalam buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya'ban & Ramadhan oleh Tim Zahra. Dalam buku tersebut, tertulis, "Salat 12 rakaat di waktu malam dengan membaca surat al-Fatihah...".Lebih lanjut, berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, 27 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan Senin, 27 Januari 2025. Namun, berhubung waktu pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam, 27 Rajab sudah dimulai sejak Minggu, 26 Januari 2025 waktu maghrib.Dengan demikian, sholat ini bisa dikerjakan usai Matahari terbenam pada Minggu, 26 Januari 2025 bagi detikers yang tetap ingin mendirikannya. Wallahu a'lam bish-shawab.Tata Cara Sholat Sunnah 27 RajabBerdasar penjelasan Imam al-Ghazali, total rakaat sholat ini adalah sebanyak dua belas. Pengerjaannya sendiri dilakukan dengan salam setiap dua rakaat. Tata cara sholatnya sama dengan sholat-sholat lain, yakni membaca al-Fatihah kemudian satu surat Al-Quran.Bedanya, usai salam, membaca sholat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak 100 kali. Lalu, membaca juga istighfar sebanyak 100 kali. Terakhir, ditutup dengan berdoa untuk diri sendiri sesuai hajatnya.Niat Sholat Sunnah 27 RajabImam an-Nawawi dalam Arba'in Nawawiyah mencantumkan sebuah hadits populer terkait niat. Hadits tersebut berbunyi:عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةِ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.Artinya: "Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin al-Khattab RA, dia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."Oleh karena itu, sholat juga mesti dilandasi niat. Terkait niat, detikers tentu sudah tahu mengenai dua pendapat, yakni tidak melafalkan dan melafalkan. Ibnu Taimiyah pernah menerangkan seputar niat ini:فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا ية لا فِي الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلا في ال وَلَا أَمَرَ أَحَدًا أَنْ وَلَمْ يَكُنْتَ بِاليَّةِ لَا ولا في الحج. يتلفظ بالنية.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ."Nabi Muhammad, beliau sebelum bertakbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafalkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafalkan niat. Seandainya melafalkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa, XXII/221-222)Bagi detikers yang mengikuti pendapat kedua, berikut ini bacaan niatnya dilansir detikHikmah:اُصَلِّي سُنَّةً رَجَبِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَىArab Latin: Ushallii sunatan rajaban rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Rajab 2 rakaat karena Allah ta'ala."Baca juga: 7 Contoh Kata Sambutan Ketua Panitia Isra Miraj 2025 Singkat dan TerbaruDemikian penjelasan lengkap mengenai sholat sunnah 27 Rajab, mulai dari waktu hingga bacaan niatnya. Wallahu a'lam bish-shawab.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya