Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto

Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto

dfl2025/01/26 12:00:00 WIB
Foto: detikcom/Diah Afrilian

Tea room di dalam kafe ini punya pilihan menu-menu yang unik. Ada tea blend, matcha ceremonial, hingga ochazuke yang memadukan nasi dengan teh.Berbeda dengan tea house, tea room bisa tersedia di mana pun. Di dalam sebuah kafe, juga bisa dilengkapi dengan tea room yang punya pilihan teh spesial.Di kawasan Jakarta Barat, tepatnya Puri Kembangan, ada kafe yang menawarkan ragam pilihan teh yang unik. Namanya Tsvaya, yang dikelola oleh Yasmine Leevin penuh gairah sebagai pencinta teh dan matcha.Ada tujuan tertentu yang dilakukan oleh Yasmine Leevin dalam mendirikan Tsvaya. Ia menyebut selain ingin menyajikan teh yang enak tetapi juga ingin menciptakan tempat berkumpul yang nyaman untuk berbagai komunitas.Menyambangi Tsvaya (22/1), detikfood puas menikmati teh hingga menunya yang enak nan unik. Kami juga berkesempatan mengintip aktivitas melukis yang tak kalah menyenangkan.Baca juga: Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari JepangDetail InformasiNama Tempat MakanTsvayaAlamatJalan Puri Kencana, Rukan Grand Puri Niaga K6/2K, Kembangan, Jakarta BaratNo Telp0852-8101-1227Jam OperasionalSenin-Minggu, 08.00 - 20.30 WIBEstimasi HargaRp 20.000 - Rp 200.000Tipe KulinerFusion JepangFasilitasArea parkirToiletRuang VIPMakan di TempatBawa PulangdllDi bagian atas tea roomnya, Tsvaya memiliki ruang komunal kedap suara yang cocok untuk berbagai aktivitas. Foto: detikcom/Diah AfrilianArea komunal di dalam kafe yang nyamanTsvaya bukan nama khusus yang diberikan untuk sebuah tea room, tetapi di dalam kafe bernama Tsvaya ada sudut khusus teh yang sengaja diciptakan Yasmine Leevin sebagai salah satu pemiliknya."Sebuah tempat supaya komunitas itu bisa berkumpul. Jadi kita itu ada matcha ceremonial dan juga ada tempat untuk melukis di latar luar. Jadi orang itu bisa berkumpul dan bukan cuma makan menu, tapi bisa berkomunikasi dan bisa membentuk sebuah perkumpulan gitu," ujar Yasmine kepada detikfood.Bertepatan dengan kedatangan kami, kami juga diajak mengintip kelas melukis yang sedang berlangsung. Lokasinya berada di lantai yang berbeda, tapi masih gabungan dari bangunan Tsvaya.Yasmine juga menyebut bahwa ada banyak kegiatan yang biasa dilakukan di sini. Seperti workshop parfum, membuat lilin, terarium, hingga melukis untuk berbagai tingkatan.Pemilik Tsvaya belajar matcha sampai ke JepangAdalah Yasmine Leevin, sosok dibalik berbagai penyajian teh berkualitas terbaik dari Tsvaya. Foto: detikcom/Diah AfrilianSaat mendirikan Tsvaya, Yasmine punya cara sendiri untuk mengembangkannya. Ia tak segan-segan untuk belajar matcha ceremony di Jepang hingga memilih sendiri perlengkapan yang ingin digunakan di kedai miliknya.Yasmine mengaku dirinya sempat belajar khusus tentang pembuatan matcha ceremonial di Jepang. Dirinya juga tak sungkan berkeliling Kyoto untuk mengunjungi langsung para pengrajin guna mendapatkan perlengkapan membuat matcha.Begitupula dengan bahan-bahan tea blend atau teh campuran yang dipilih Yasmine menggunakan bahan berkualitas terbaik. Mulai dari bahan-bahan lokal hingga bahan-bahan impor didatangkan langsung guna meracik teh untuk disajikan.Pilihan teh hingga menunya yang enak dan unik ada di halaman berikutnya.Tea blend yang spesialAda racikan teh blend Dorian Grey yang menggunakan earl grey dari Inggris, mawar dari Mesir, dan lavender lokal. Foto: detikcom/Diah AfrilianYasmine Leevin menyebut bahwa setiap bahan teh yang terbaik dihasilkan dari tempat-tempat tertentu. Seperti ada Dorian Grey yang disuguhkan sebelum kami memesan banyak menu andalan Tsvaya.Dorian Grey terbuat dari teh earl grey yang didatangkan dari Inggris, kelopak bunga mawar dari Mesir, dengan tambahan aroma lavender lokal yang harum lembut. Rasanya pekat tetapi ada sentuhan manis tanpa penambahan gula atau pemanis lainnya.Ada juga pilihan menu chai yang diakui Yasmine racikannya otentik dari India. Baginya kekayaan alam Indonesia merujuk pada sumber tehnya, bisa berdaya dengan lebih baik dan tak kalah dari Jepang."Saya pikir tujuannya saya tuh pengen supaya orang Indonesia itu minum teh, kan kita juga perkebunan tehnya banyak," ujar Yasmine.Matcha ceremonial hasil kurasiMatcha ceremonial yang ada di Tsvaya dikurasi langsung oleh Yasmine dari Kyoto, Jepang. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Beralih ke koleksi matcha, Yasmine yang fokus pada mengembangkan menu-menu khas Jepang juga tak lupa untuk menyajikan matcha. Matcha yang dihadirkan berkelas ceremonial dengan jenis matcha yang dikurasi langsung oleh Yasmine dari Jepang.Yasmine tidak memilih matcha-matcha yang sudah diproduksi masif dan diekspor dari produsennya di Jepang. Sehingga ia harus datang sendiri ke Kyoto, mencicipi matcha-matcha di sana, kemudian membawa teh-teh tersebut pulang secara hand carry atau bersamaan dengan barangnya sendiri.Kami mencicipi matcha bernama Umi yang merupakan menu baru dari Tsvaya, bahkan belum sempat dicantumkan dalam daftar menu. Yasmine menyebut menemukan Umi saat tak sengaja mencobanya di Kyoto dan berminat untuk membawanya pulang.Dalam penyeduhannya Yasmine menggunakan 1 sendok teh matcha dengan air panas bersuhu 80 derajat celcius. Sebelum mulai menyeduh, peralatannya terlebih dahulu disterilkan.Kemudian matcha ditambahkan satu gayung kecil air untuk membuat matchanya blooming sehingga siap untuk dikocok. Baru secara perlahan air panas ditambahkan hingga takarannya menjadi 30 mililiter dan dikocok dengan chasen sampai berbuih.Matcha yang bagus ialah matcha yang berbuih kecil dan mengilap. Saat diseruput tanpa tambahan susu, Umi memiliki rasa yang pekat, aftertaste yang bersih, dan rasa umami mirip rumput laut yang kuat.Ochazuke hingga dessert yang nikmatHidangan unik di sini ada Ochazuke khas Jepang yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Foto: detikcom/Diah AfrilianSelain matcha dan tea blend, Tsvaya punya menu makanan andalan. Namanya adalah Ochazuke yang dibanderol Rp 55.000 per porsinya.Ochazuke adalah perpaduan antara nasi putih, rumput laut kering, beras merah panggang, serta racikan teh asal Jepang. Kemudian dipadukan dengan karage yang renyah di luar dan juicy di dalam.Cara menikmatinya ialah dengan menuangkan teh yang disediakan ke dalam mangkuk. Mengaduk lembut nasi dan seluruh komponennya secara merata baru dinikmati sesuap demi sesuap.Tehnya sendiri memiliki rasa yang hambar. Uniknya setelah dituangkan dan tercampur dengan rumput laut, rasanya asin gurih mirip kaldu rumput laut umami yang terasa kuat.Setelah puas menikmati ochazuke, ada beberapa makanan penutup yang bisa dinikmati guna mencuci mulut. Pilihan seperti Warabi Mochi dan Caramel Sea Salt Scone yang tak kalah nikmat.Warabi mochi dibuat dengan bahan gula aren dan tuile wijen sangrai. Baik mochi maupun sconenya memiliki rasa yang terlalu manis.Ternyata memang konsep dari Tsvaya ialah menyajikan hidangan yang tak terlalu manis. Namun citarasa semua makanan dan minuman yang terinspirasi dari hidangan Jepang tetap dipertahankan secara otentik.Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya