Ketakutan di Balik Penutupan PARQ Ubud, 'Kampung Rusia' yang Kontroversial

Ketakutan di Balik Penutupan PARQ Ubud, 'Kampung Rusia' yang Kontroversial

nor2025/01/22 08:08:29 WIB
Foto: Suasana penutupan PARQ Ubud yang dijuluki 'Kampung Rusia' di Jalan Sriwedari, Tegallalang, Ubud, Gianyar, Bali, Senin (20/1/2025). (Foto: Dok. Pemkab Gianyar)

PARQ Ubud di Jalan Sriwedari, Tegallalang, Gianyar, Bali, telah ditutup. Penutupan tempat yang disebut 'Kampung Rusia' itu merupakan kedua kalinya setelah Satpo PP menutup sementara pada November 2024.Sejumlah personel Satpol PP Gianyar masih berjaga pascapenutupan 'Kampung Rusia' itu. Komandan Regu Satpol PP Gianyar, Eka Ariana, yang saat itu berada di sana mengatakan dirinya ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi PARQ."Tiang (saya) ditugasi memantau saja. (Supaya tidak ada lagi tamu warga asing yang menginap) ya benar," kata Eka, Selasa (21/1/2025).Baca juga: Masih Bertahan di 'Kampung Rusia' Ubud, Warga Asing Ngaku KetakutanMasih Banyak Warga Asing yang TinggalBelasan warga asing terlihat wara-wiri di PARQ. Kampung Rusia juga nampak dijaga oleh tiga petugas keamanan, Selasa.Beberapa karyawan PARQ terlihat berjalan dan membawa perabotan ke mobil pikap di area parkir. "Sudah mau out," kata salah seorang karyawan yang menolak disebut namanya saat ditemui detikBali di PARQ Ubud, Selasa.Seorang karyawan lain mengatakan, masih banyak tamu yang tinggal di PARQ. Meski begitu, dia tidak dapat memastikan jumlah tamu yang tersisa pascapenutupan itu."(Tamu tersisa berapa) saya nggak tahu. Tapi, banyak," kata karyawan itu.Karyawan itu juga enggan menjelaskan alasan masih banyaknya warga asing yang tinggal di PARQ. "(Situasi di PARQ) sudah aman. Tapi, (soal tamu) saya kurang tahu. Coba konfirmasi (manajemen) lewat media sosial," imbuhnya.Baca juga: Warga Asing Masih Wara-Wiri di 'Kampung Rusia' Ubud meski Sudah DitutupWarga Asing Ngaku KetakutanSalah seorang penghuni PARQ, Nathalie, mengaku masih ketakutan sejak tempat itu ditutup petugas Satpol PP. Terlebih, perempuan asal Rusia itu sudah empat bulan tinggal di PARQ."Saya masih gugup setelah dua hari ditutup," kata Nathalie kepada detikBali di PARQ Ubud, Selasa.Nathalie tidak begitu tahu bagaimana situasi di dalam gedung PARQ dan berapa orang yang masih bertahan di sana. Sebab, dia tidak mendapat peringatan apapun dari Pemkab Gianyar untuk meninggalkan PARQ pascapenutupan."Ya, saya tinggal di sana (PARQ). Tapi saya tidak tahu bagaimana situasinya sekarang. (Dapat peringatan dari pemerintah) tidak ada," imbuhnya.Dispar Bakal Laporkan Penutupan Kampung RusiaDinas Pariwisata (Dispar) Bali Provinsi Bali bakal melaporkan masalah 'Kampung Rusia' PARQ Ubud ke Kementerian Pariwisata (Kemenpar).Menurut Kepala Dispar (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun pembahasan mengenai Kampung Rusia itu akan menjadi salah satu masalah yang disampaikan Dispar Bali saat rapat koordinasi (rakor) dengan Kemenpar dan provinsi di seluruh Indonesia.Baca juga: Tamat Riwayat 'Kampung Rusia' di Ubud"Kami pasti segera koordinasi kaitannya tentang calendar of events, termasuk permasalahan-permasalahan yang ada karena biasanya di awal tahun kami adakan rakor seluruh Indonesia. Bahkan, Bali menjadi atensi tersendiri bagi Kemenpar karena Bali menyumbang kunjungan wisman ke Indonesia lebih dari 50 persen," ujar Tjok di kantornya, Selasa.Tjok menegaskan Bali selalu terbuka dengan turis asing. Namun, mereka wajib mengikuti regulasi yang ada."Baik itu dari sisi usahanya, dan kalau sesuai usaha boleh dia melakukan usaha, ataupun kegiatan selama berlibur di Bali karena kami sudah mengeluarkan SE Nomor 4 2023 di mana ada yang boleh, dan mana yang tidak (untuk dilakukan)," jelasnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya