Hilangnya Identitas Pabean Sayangan Sebagai Pusat Industri Tembaga Surabaya

Hilangnya Identitas Pabean Sayangan Sebagai Pusat Industri Tembaga Surabaya

irb2025/01/09 16:10:20 WIB
Salah satu sudut di Jalan Pabean Sayangan (Foto: Sri Rahayu)

Sebelum dikenal seperti sekarang, kawasan di Jalan Pabean Sayangan, Semampir pernah menjadi pusat kerajinan tembaga yang menopang perekonomian lokal di Surabaya. Jalan Pabean Sayangan memiliki cerita unik sebagai bagian dari sejarah Surabaya.Nama Pabean Sayangan sendiri memiliki akar sejarah yang erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat di masa lalu, terutama dalam bidang kerajinan tembaga.Pegiat sejarah Shohibudin Qhadir dari komunitas Begandring Soerabaia menjelaskan bahwa kawasan Pabean Sayangan tidak hanya terkait dengan kantor pajak (tolkantoor), tetapi juga mencerminkan kebiasaan produksi alat-alat rumah tangga dari tembaga."Kawasan ini dikenal dengan nama Kampong Sajangan dalam catatan sejarah kolonial, terutama di surat kabar Hindia Belanda pada tahun 1905," jelas Shohib kepada detikJatim, Kamis (9/1/2025).Baca juga: Sejarah Pabean Sayangan Surabaya yang Ternyata Terkait Erat dengan TembagaBerbeda dengan pasar-pasar tradisional lain yang berkembang berdasarkan sistem hari pasaran, kawasan ini memiliki dinamika perdagangan yang aktif setiap hari. Lokasinya yang strategis di tepi Sungai Kalimas mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut.Salah satu pelaku sejarah di kawasan ini adalah keluarga Pa Aminah, yang mengelola Bengkel Sajangan sejak 1879. Bengkel ini terkenal sebagai produsen alat-alat rumah tangga dari tembaga. Shohib menambahkan bahwa produk-produk dari bengkel ini sempat dipasarkan hingga luar Surabaya."Produk mereka bahkan diminati oleh kalangan elite pada masa itu, banyak produk-produk yang mereka tawarkan hingga luar Surabaya," kata Shohib.Kini, kawasan Jalan Pabean Sayangan mulai kehilangan identitasnya sebagai pusat kerajinan tembaga. Banyak bangunan lama yang dijual atau diubah menjadi gudang dan ruko. Meski demikian, beberapa bangunan tetap menjadi tempat tinggal warga.Baca juga: Sejarah Pasar Bunga Kayoon Surabaya yang terbentuk dari Endapan Kalimas"Hal ini menunjukkan dinamika ekonomi dan sosial yang terus berkembang di kawasan ini dan menjadikan momentum bagi kita bahwa dinamika ekonomi menjadi salah satu upaya dalam pelestarian sejarah," ujarnya.Shohib menilai pelestarian kawasan ini sangat penting. Selain untuk mengenang sejarah, kawasan ini juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah."Kawasan bersejarah seperti Pabean Sayangan tidak hanya menyimpan nilai historis, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata heritage," tandasnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya