Doa Iftitah Allahumma Baid: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Doa Iftitah Allahumma Baid: Arab, Latin, dan Terjemahannya

urw2025/01/08 22:01:03 WIB
Ilustrasi (Foto: iStock)

Doa iftitah merupakan bacaan penting dalam pelaksanaan sholat. Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya kita memahami bacaan doa iftitah ini.Mengutip dari buku berjudul 'Ragam Do'a Iftitah' karya Saiyid Mahadir Lc MA, dijelaskan bahwa doa iftitah adalah istilah yang menunjuk satu makna yaitu dzikir yang dibaca sebagai pembuka shalat yang biasanya dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta'awwudz dan surat Al-Fatihah.Salah satu doa iftitah yang kerap dibaca dalam sholat adalah doa iftitah allahumma baid. Doa iftitah allahumma baid merupakan bacaan yang diriwayatkan oleh perawi hadits terkenal, Bukhari dan Muslim.Baca juga: Bacaan Sholat 5 Waktu Lengkap: Arab, Latin dan ArtinyaBerikut ini ulasan mengenai doa iftitah allahumma baid selengkapnya!Doa Iftitah Allahumma Baid Arab, Latin, dan ArtinyaDari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW diam pada waktu antara takbir dan Al-Fatihah, lalu saya bertanya kepada beliau: "Apakah yang Engkau baca di antara takbir dan Al-Fatihah itu, ya Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab: "Saya membaca:اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاء وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِArab Latin: "Allahumma ba'id baini wabaina khothoyaya kama ba'adta bainal masyriqi walmaghrib. Allahumma naqqini minal khotoya kama yunaqqos tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsil khothoyaya bilma'i was tsalji walbarodi"Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan- kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari semua kesalahan sebagaimana Engkau mensucikan pakaian dari kotoran. Ya Allah, mandikanlah aku dengan air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim, dengan beberapa perbedaan kecil antara lafaz dari Bukhari dan Muslim).Lafadz Doa Iftitah LainnyaSelain versi allahumma baid, ada banyak riwayat terkait lafadz doa iftitah lainnya yang masyhur dan ma'tsur dengan riwayat yang dinisbahkan kepada Rasulullah SAW.Seluruh lafadz doa ini bisa dipakai dan dibenarkan untuk dibaca pada saat shalat, baik ketika shalat wajib maupun sunnah, sendirian maupun berjamaah.1. Doa Iftitah Riwayat Aisyah RADari Aisyah ra berkata: Rasulullah SAW ketika memulai shalat beliau membaca:سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَSubhanakalla humma wabihamdika watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaha ghoiruka.Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Daru Quthni)2. Doa Iftitah Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'iDari Abu Said Al-Khudri ra berkata: Rasulullah SAW ketika shalat malam beliau bertakbir kemudian membaca doa:سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَSubhanakalla humma wabihamdika watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaha ghoiruka.Kemudian dilanjutkan dengan membaca:اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًاAllahu Akbaru kabiroKemudian dilanjutkan dengan membaca:أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِA'udzubillahis sami'il alimi minas syaithonir rojim min hamzihi wanafkhihi wanaftsihiAku berlindung kepada Allah swt dari syaitan yang terkutuk, dari gurisannya, dari tiupannya dan dari hembusannya. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i).3. Doa Iftitah Riwayat Al-BaihaqiDari Jabir ra, bahwa Rasulullah SAW ketika memulai shalat beliau membaca:سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِك وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ وَجَهْتُ وَجْهِي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَSubhanakalla humma wabihamdika watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaha ghoiruka. Wajjahtu wajhiya lilladzi fatoros samawatiwal ardh, hanifan wama ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil 'alaminMaha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Aku hadapkan wajahku kepada Allah Yang menciptakan langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri dan aku bukan bagian dari orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk bagian dari orang-orang muslim. (HR. Al-Baihaqi)4. Doa Iftitah Riwayat Muslim #1Dari Anas ra, ada seseorang yang masuk shaf shalat lalu dia membaca:الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِAlhamdulillahi hamdan katsiron mubarokan fihi.Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik, lagi diberkahi di dalamnya. Lalu setelah Rasulullah SAW selesai dari shalatnya, beliau bertanya siapakah tadi membaca kalimat doa seperti itu? Jamaah diam sejenak. Rasulullah SAW melanjutkan: "Siapa saja diantara kalian yang membaca doa tersebut maka sungguh dia tidaklah berkata yang sia-sia"...hingga akhir hadits. (HR. Muslim)5. Doa Iftitah Riwayat Muslim #2Dari Ibnu Umar ra berkata: "Ketika kami tengah melaksankan shalat bersama Rasulullah SAW tiba-tiba ada salah seoarang diantara kami berkata:الله أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَ سُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًاAllahu akbaru kabiro, walhamdulillahi katsiro wasubhanallahi bukrotan wa ashila.Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang.Lalu Rasulullah SAW berkata (setelah selesai shalat): Siapakah tadi yang membaca ini dan itu?". Salah seorang dari jamaah berkata: "Saya, wahai Rasulullah". Rasul bersabda: "Saya ta'jub dengan doa itu, itu adalah doa yang dengannya pintu-pintu langit bisa terbuka".Ibnu Umar berkata: "Saya tidak pernah meninggalkan doa itu semenjak saya mendengar Rasulullah SAW mengatakan tentang (keutamaan) doa tersebut". (HR. Muslim)6. Doa Iftitah Riwayat AhmadDari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW ketika melaksanakan shalat malam beliau megucapkan:اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَAllahumma lakal hamdu, anta nurus samawati wal ardh, walakal hamdu, anta qayyamus samawati wal ardh waman fihin, antal haq, waqaulukal haq, wawa'dukal haq, waliqa'ukal haq, waljannatul haq, wannaru haq, wassa'atu haq, allahumma laka aslamtu, wabika amantu, wailaika hakamtu, faghfirli ma qaddamtu wama akhkhartu wama asrartu wama a'lantu, antalladzi la ilaha illa anta.Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau adalah pemberi cahaya langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau-lah pemelihara langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau-lah yang terus menerus mengurusi langit-langit dan bumi beserta makhluk yang ada di dalamnya. Engkau adalah al-Haq (Dzat yang pasti wujudnya), janji-Mu benar, ucapan-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu benar, surga itu benar adanya, neraka itu benar adanya, dan hari kebangkitan itu benar (akan terjadi). Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, dan demi-Mu aku berdebat (terhadap para pengingkarmu), hanya kepada-Mu aku berhukum.Maka ampunilah dosa-dosa yang telah kuperbuat dan yang belakangan kuperbuat, ampunilah apa yang aku rahasiakan dan apa yang kutampakkan. Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. (HR. Ahmad)7. Doa Iftitah Riwayat Ibnu MajahDari Abu Salamah bin Abdurrahman ra berkata: Saya pernah bertanya kepada Aisyah ra dengan apa Rasulullah SAW memulai shalat malamnya. Aisyah ra berkata: Rasulullah SAW membaca:اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَئِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍAllahumma rabba jibril wamika'il waisrafil, fathiris samawati wal ardh, 'alimil ghaibi wasy syahadah, anta tahkumu baina 'ibadika fima kanu fihi yakhtalifun, ihdini limakhtulifa fini minal haq bi idznika wainnaka latahdi ila shiratim mustaqim Ya Allah, wahai Rabb Jibril, Mikail dan Israfil!Wahai Yang memulai penciptaan langit-langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya! Wahai Dzat Yang mengetahui yang gaib dan yang tampak! Engkau memutuskan di antara hamba-hamba-Mu dalam perkara yang mereka berselisih di dalamnya. Tunjukilah aku mana yang benar dari apa yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberikan hidayah kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus. (HR. Ibnu Majah)8. Doa Iftitah dari Ali bin Abi ThalibDari Ali bin Abi Thalib ra dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau ketika shalat membaca:وَجَّهْتُ وَجْهِي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرِ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ اسْتَغْفِرُكَ وَاتُوْبُ إِلَيْكَWajjahtu wajhiya lilladzi fatoros samawati wal ardh, hanifan wama ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, la syarikalahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin.Allahumma antal malik, la ilaha illa anta robbi wa ana 'abduka, zholamtu nafzi wa'taroftu bidzanbi, faghfirli dzunubi jami'a, la yaghfiruz dzunuba illa anta, wahdini liahsanil akhlaq la yahdi li ahsaniha illa anta, washrif 'anni sayyi'aha la yashrifu 'anni sayyi'aha illa anta, labbaika wa sa'daika, wal khoiru kulluhu biyadaika, was syarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika, tabarokta wa ta'alaita, astaghfiruka wa atubu ilaika.Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri sedangkan aku bukan bagian dari orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk bagian dari orang-orang muslim.Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzalimi diriku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku seluruhnya, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang terbaik kecuali Engkau. Dan palingkan/jauhkanlah aku dari kejelekan akhlak dan tidak ada yang dapat menjauhkanku dari kejelekan akhlak kecuali Engkau. Labbaika (aku terus-menerus menegakkan ketaatan kepada-Mu) dan sa'daik (terus bersiap menerima perintah-Mu dan terus mengikuti agama-Mu yang Engkau ridhai). Kebaikan itu seluruhnya berada pada kedua tangan-Mu, dan kejelekan itu tidak disandarkan kepada-Mu. Aku berlindung, bersandar kepada-Mu dan Aku memohon taufik pada-Mu. Mahasuci Engkau lagi Mahatinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.Baca juga: Niat Sholat 5 Waktu, Keutamaan, serta Tata Cara PelaksanaannyaHukum Membaca Doa IftitahMeskipun membaca doa iftitah sudah menjadi hal lumrah dalam pelaksanaan sholat, terdapat perbedaan pendapat terkait hukum membaca doa iftitah di kalangan para ulama. Ada yang menghukuminya sunnah, namun ada juga yang menyebut hukumnya makruh.Mayoritas ulama menilai bahwa membaca doa iftitah adalah sunnah. Kesunnahan ini berlaku untuk semua keadaan, baik sekali untuk dibaca pada shalat wajib atau sunnah, bagi imam dan makmum, shalat sendirian atau berjamah, laki-laki atau perempuan, sedang musafir ataupun tidak, baik shalatnya berdiri, duduk, ataupun berbaring, dst.Artinya, jika dibaca akan mendapat pahala di sisi Allah SWT, jika ditinggalkan baik dengan sengaja atau karena lupa maka tidak berdosa dan shalatnya tetap sah, tanpa harus menggantinya dengan sujud sahwi di akhir shalat. Jika seseorang tidak sengaja langsung membaca Al-Fatihah setelah takbiratul ihram, maka tidak harus diulang dengan kembali membaca iftitah, Al-Fatihahnya boleh dilanjutkan saja.Sementara itu, ulama madzhab Maliki berpendapat bahwa membaca doa iftitah malah tidak dianjurkan. Membaca doa iftitah bahwa dinilai makruh karena sudah memisahkan antara takbiratul ihram dengan Al-Fatihah.Nah, demikianlah ulasan lengkap mengenai bacaan doa iftitah allahumma baid dan ragam versi lainnya, serta hukum membacanya. Semoga bermanfaat, detikers!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya