Turis China Diperkosa Tukang Ojek hingga WN Korsel Tewas di Gunung Agung

Turis China Diperkosa Tukang Ojek hingga WN Korsel Tewas di Gunung Agung

hsa2025/01/05 17:28:58 WIB
Foto: Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah WN Korsel di Gunung Agung. (dok. Basarnas Karangasem)

Ada sederet peristiwa penting dan menarik di Bali dalam sepekan terakhir yang menarik perhatian pembaca detikBali. Salah satunya. Pemerkosaan terhadap seorang turis China di Pecatu, Badung, menjadi salah satu peristiwa paling populer pekan ini.Tak hanya memerkosa, pelaku yang diduga seorang tukang ojek pangkalan itu juga merampas gelang berlian milik korban. Sampai saat ini, polisi masih memburu pelaku.Kemudian, berhentinya Trans Metro Dewata (TMD) beroperasi sejak 1 Januari 2025 terus mengundang penolakan. Terakhir, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali Niluh Djelantik melakukan pertemuan dengan operator bus TMD.Baca juga: Rentetan Pemerkosaan Turis Asing di Bali: Dari Pemandu Wisata hingga Tukang OjekNiluh memberikan angin segar dan mengungkapkan pemerintah pusat memberi sinyal melanjutkan program transportasi massal yang keberadaannya sangat penting itu.Selanjutnya, ada penemuan jenazah warga negara (WN) Korea Selatan di Gunung Agung, Karangasem. Korban merupakan pendaki yang hilang beberapa hari sebelumnya. Menindaklanjuti hal itu, pendakian Gunung Agung saat ini ditutup.Ada pula kasus penemuan peluru milik jenazah di Bandara Ngurah Rai, bule mencuri motor di Canggu, dan viral ribuan ikan terdampar di Pantai Jimbaran. Kemudian, kemacetan parah di Canggu yang menarik perhatian luas, hingga Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbicara tentang nasib Bandara Bali Utara.Berikut rangkuman peristiwa populer selama sepekan terakhir dalam rubrik Bali Sepekan.Turis China Diperkosa Tukang OjekPengemudi ojek pangkalan (opang) diduga memerkosa turis China, JT, di Jalan Batu Kandik, Pecatu, Badung, Bali, Rabu (1/1/2025) pukul 01.00 Wita. Tak hanya memerkosa, tukang ojek itu juga merampas gelang berlian JT. Saat ini, polisi tengah memburu pelaku berbekal rekaman CCTV.Teman JT, KA, menuturkan tukang ojek itu meminta uang setelah memerkosa JT. Namun, JT menerangkan tidak memiliki uang.Tukang ojek itu lalu menggeledah tas JT dan tidak menemukan apa-apa. "Si driver (tukang ojek) lalu mengambil gelang berlian JT dan kabur," ungkap KA kepada detikBali, Jumat (3/1/2025).JT, AK melanjutkan, lalu lari ke rumah warga terdekat setelah diperkosa dan perhiasannya dirampas.Baca juga: Segini Harga Gelang Berlian Turis China yang Diperkosa Tukang OjekBaca juga: Pilu Turis China, Diperkosa-Dirampok Tukang Ojek Saat Malam Tahun Baru di BaliSebelumnya, JT diperkosa setelah menonton pesta kembang api di Pantai Nyang Nyang. Pemerkosaan itu berawal saat JT dan enam temannya merayakan malam pergantian tahun dengan menonton kembang api.Selepas acara itu, mereka mencari ojek untuk pulang ke vila di Jalan Labuansait, Pecatu, Badung. Empat kawan JT mendapat ojek dan meninggalkan JT dan dua temanya yang lain. JT lalu berinisiatif menghampiri pangkalan ojek tak jauh dari pantai itu.JT melihat seorang tukang ojek pangkalan yang baru menurunkan penumpang. Turis asing itu kemudian meminta pria tersebut untuk mengantarnya pulang.Bukannya diantar pulang, tukang ojek itu malah membawa JT ke Jalan Batu Kandik lalu memerkosanya. Tukang ojek itu juga mengambil perhiasan JT senilai Rp 81 juta.

Kemacetan Parah di CangguKemacetan parah terjadi di Jalan Raya Canggu, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin malam. Kondisi ini membuat para pengendara frustrasi lantaran terjebak selama berjam-jam.Pantauan detikBali di lokasi, terlihat kendaraan tersendat dari arah Desa Tibubeneng menuju Desa Canggu, Desa Cemagi, maupun dari arah sebaliknya. Doli, salah seorang, driver ojek online mengaku selama 30 menit nyaris tak bergerak di malam menuju tahun baru 2025 ini."Sudah dari tadi, 30 menit (terjebak macet)," ungkap Doli, Senin (30/12/2024) malam.Potret kemacetan parah di Jalan Raya Canggu, Kuta Utara, Badung, Senin (30/12/2024). (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali).Dia mengungkapkan mulai terjebak macet dari arah Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, menuju ke arah Berawa, Desa Tibubeneng. Saat itu, Doli dalam perjalanan pulang menuju rumah.Baca juga: Hujan Klakson dan Kekacauan: Kemacetan Horor di Canggu yang Bikin FrustrasiKemacetan ini sudah terjadi sejak pukul 17.30 Wita. Kemacetan yang makin parah hingga sekitar pukul 19.00 Wita membuat pengendara motor dan pengemudi mobil tampak frustrasi dan emosi. Suara klakson bersahut-sahutan di perempatan Banjar Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung.Pengendara motor lainnya, Baruna, terjebak macet parah dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Tabanan. Dia sempat bolak-balik mencari jalan alternatif. Namun, kondisinya sama saja."Tadi sudah di Petitenget, tapi balik lagi ke Canggu karena macet. Nggak tahunya pas balik terjebak macet lagi," ujar Baruna.

Sinyal Trans Metro Dewata BerlanjutAnggota DPD asal Bali Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik alias Niluh Djelantik mengatakan pemerintah pusat telah memberi sinyal akan melanjutkan operasional Trans Metro Dewata (TMD). Hal itu disampaikan saat audiensi dengan PT Satria Trans Jaya sebagai operator TMD."Mbok sudah diskusi dengan Wamenpar (Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa). Pada prinsipnya, sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," kata Ni Luh Djelantik seusai audiensi dengan PT Satria Trans Jaya di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (4/1/2025)."Namun, Kementerian Perhubungan perlu melihat suratnya," imbuh perempuan yang juga pengusaha dan pegiat media sosial itu.Audiensi Niluh Djelantik dengan PT Satria Trans Jaya di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (4/1/2025). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)Niluh menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah mengirim surat permohonan untuk melanjutkan kontrak operasional TMD ke Kemenhub. Namun, surat itu rupanya tidak sampai ke Kemenhub.Niluh lalu berinisiatif meminta salinan surat itu dari Pemprov Bali yang kemudian diteruskan kembali kepada Kemenhub. Dia berharap salinan surat itu sampai dan dapat secara resmi disetujui pemerintah.Baca juga: Kabar Baik, Pemerintah Pusat Beri Sinyal Lanjutkan Trans Metro Dewata"Surat itu Mbok berikan kali kedua kepada Wamen Pariwisata. Jadi, kami berjuang paralel. Keinginan kami, Trans Metro Dewata tetap melayani masyarakat," kata Niluh Djelantik.Rencananya, Dinas Perhubungan Bali dan PT Satria Trans Jaya juga akan mendatangi Kementerian Perhubungan untuk menanyakan tanggapan atas surat permohonan itu, Senin (6/1/2025). Jika pemerintah setuju kembali mengucurkan subsidi untuk operasional TMD, Pemprov Bali berencana mengelola sepenuhnya satu koridor mulai Juli 2025."Dari Pemprov Bali sendiri sudah menyampaikan satu koridor akan diambil alih," katanya.Menurutnya, penghentian operasional bus TMD berdampak negatif, salah satunya sektor pariwisata di Bali. Karenanya, dia juga mengingatkan Pemprov Bali agar tetap mengembangkan fasilitas dan infrastruktur pendukung jika TMD kembali beroperasi.Baca juga: Beragam Kerugian Setopnya Bus TMD: Penumpang Kesulitan-Sopir MenganggurDirektur Utama PT Satria Trans Jaya, Ketut Eddy Dharma Putra, mengatakan jadi tidaknya operasional TMD menunggu pernyataan tertulis dari pemerintah. Setelah itu, berlanjut pada proses birokrasi yang biasanya hanya memakan waktu kurang dari sebulan."Hanya menunggu hitam di atas putih dari pemerintah pusat untuk melanjutkan layanan Trans Metro Dewata," kata Eddy.Saat ini, dia melanjutkan, semua karyawan PT Satria Trans Jaya termasuk para sopir masih dinonaktifkan, tidak dipecat. Semua karyawan masih menerima gaji."Sebelum ada keputusan dari pemerintah terkait operasional (TMD), kami masih berikan gaji ke-13," katanya.Sebelumnya diberitakan, berhentinya operasional bus TMD membuat 317 karyawan termasuk 228 orang sopir terancam kehilangan mata pencaharian. Pasalnya, mereka sudah tidak bisa mengemudi 'Bus Tayo' itu seperti hari biasanya.Sejumlah sopir tetap menunggu keputusan pemerintah terkait nasib bus TMD. Mereka memilih setia bersama manajemen PT Satria Trans Metro dan tidak mencari pekerjaan lain.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya