5 Fakta Raden Saleh: Tinggal 25 Tahun di Eropa hingga Keluarga Pejuang

5 Fakta Raden Saleh: Tinggal 25 Tahun di Eropa hingga Keluarga Pejuang

tia2025/01/03 12:06:31 WIB
Lukisan potret Raden Saleh. Foto: Istimewa

Sosok Raden Saleh dikenal sebagai sebagai Bapak Seni Modern Indonesia. Lukisan-lukisannya diburu kolektor Indonesia dan dunia.Di balik populernya nama Raden Saleh, ini 5 fakta tentangnya yang (mungkin saja) belum diketahui publik:1. 25 Tahun Tinggal di EropaRaden Saleh yang merupakan pelopor seni rupa di Indonesia tinggal di daratan Eropa selama 25 tahun dan bergaul dengan kalangan elit di sana. Ketika Raden Saleh ke Belanda, perang Diponegoro sedang menuju akhir dan Belanda menuju kemenangan.Dua tahun pertama saat Raden Saleh di Belanda, ia tinggal dalam tanggungan kerajaan Belanda. Menurut karya tulis Harsja Bachtiar, seperti yang disampaikan kurator Nirwan Dewanto kepada detikHOT dalam sebuah wawancara, Raden Saleh terus mendekatkan hubungan dengan bangsawan dan borjuis utama Eropa.Saat itu, Raden Saleh dikenalkan sebagai Pangeran Jawa.Baca juga: 7 Lukisan Seniman Indonesia Laku Miliaran Rupiah: Raden Saleh-Djoko Pekik2. Predikat Sebagai Pelukis Sang RajaNama Raden Saleh melegenda di dataran Eropa. Saat ia kembali ke Hindia Belanda (saat itu), ia diberi gelar sebagai pelukis Sang Raja oleh Raja Willem III.3. Anggota Peneliti di BelandaRaden Saleh tak hanya dikenal sebagai pelopor seni modern di Indonesia saja, namun juga ilmuwan. Dia diketahui sebagai anggota pertama dari Koninklijk Institut Voor taal- Land - en Volkenkunde (KITLV) pada 1851.KITLV adalah institusi pengkajian Asia Tenggara dan Karibia milik Kerajaan Belanda. Direktur KITLV-Jakarta, Dr Rogel Tol, kepada detikHOT dalam wawancara pada 2013 memberikan bukti tersebut."Raden Saleh termasuk anggota tertua KITLV, saya bisa tunjukkan daftar anggota pertama KITLV, dan disana ada namanya, Raden Saleh - Batavia," ujar Dr. Roger Tol.Baca juga: Ini Lukisan Tertua Raden Saleh di Galeri Nasional Indonesia4. Keluarga PejuangSebuah fakta yang mungkin saja tidak diketahui publik adalah Raden Saleh berasal dari keluarga pejuang. Salah satu keturunannya, Dr George H Hundeshagen dalam wawancara kepada detikHOT pada Agustus 2013 membenarkan kabar tersebut.Dua orang sepupu dari Raden Saleh Syarif Bustaman, yang bernama Raden Sukur atau nama aslinya Raden Panji Adi Negara, juga yang bernama Raden Saleh alias Arya Natadiningrat adalah putra dari Bupati Semarang Kyai Adipati Suryamangalla atau Suraadimanggala. Keduanya ikut berperang bersama Pangeran Diponegoro.Karena ini ayah dan adik dari Raden Sukur ditangkap oleh Belanda pada tahun 1825. Mereka dipenjara di tahanan 'Maria van Reygersbergen' kemudian dikirim ke Surabaya dan masuk tahanan 'Pollux'.Setelah itu mereka diasingkan ke Ambon dan Sumenep. Hingga Kyai Adipati Suryamangalla, meninggal pada 20 Juli 1827. Raden Sukur yang terus setia pada Pangeran Diponegoro pun akhirnya ditangkap pada 26 Juli 1829."Seperti apa yang Anda lihat, keluarga kami sangat menderita. Karena dukungan setia untuk Pangeran Diponegoro dan tujuan mulianya. Mereka juga dianggap aib oleh kekuasaan kolonial Belanda," kata George.5. Jawa dan Belanda SetaraDr George H Hundeshagen juga menceritakan soal paman buyutnya Raden Saleh yang membuktikan lewat seni, Jawa dan Belanda setara."Ia membawa dirinya pada tingkat yang sama dan membuatnya bisa memandang sejajar kekuatan kolonial," ungkapnya.Namun banyaknya versi dan kesalahpahaman akan Raden Saleh, menurut George karena Raden Saleh yang menguasai lima bahasa dengan fasih ini, menapaki panggung modernisasi budaya dan sosial Jawa terlalu dini. Ia membuktikan bahwa Orang Jawa bisa mengungguli teknik dalam budaya Eropa.Baca juga: 7 Karya Seni Terfenomenal

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya