Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasullah SAW

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasullah SAW

dai2024/12/29 06:00:31 WIB
Foto: Ilustrasi mandi wajib (Getty Images/iStockphoto/nikkytok)

Mandi wajib dilakukan oleh seorang muslim baik laki-laki dan perempuan ketika dalam keadaan junub. Mandi wajib sesuai dengan namanya adalah mandi yang diwajibkan agar seorang muslim yang tadinya dalam keadaan junub kembali menjadi bersih dan suci.Sebagai bagian dari syariat Islam, mandi wajib memiliki tata cara yang harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam sunnah Rasulullah SAW. Berikut tata cara mandi wajib sesuai sunnah Rasulullah SAW.Hal yang Menyebabkan Harus Mandi WajibDilansir Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa dan Zikir oleh Zakaria R. Rachman, berikut beberapa hal yang menyebabkan seorang muslim harus mandi wajib yaitu:1. Dalam keadaan junub, yaitu keluarnya air mani, dalam keadaan sadar atau tidakHal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 6:يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَArab Latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru'ūsikum wa arjulakum ilal-ka'bain(i), wa in kuntum junuban faṭṭahharū, wa in kuntum marḍā au 'alā safarin au jā'a aḥadum minkum minal-gā'iṭi au lāmastumun-nisā'a falam tajidū mā'an fa tayammamū ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥū biwujūhikum wa aidīkum minh(u), mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma na'matahū 'alaikum la'allakum tasykurūn(a).Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,202) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh203) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.2. Melakukan hubungan antara suami dan istriDisebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:"Apabila dua yang dikhitan bertemu, sesugguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani" (H.R Muslim).3. Berhentinya darah keluar dari haidSesuai yang disebutkan dalam sebuah hadits dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda:"Fatimah binti Abu Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW, lalu bertanya: Wahai Rasululah, Aku adalah perempuan yang berdarah Istihadah (yaitu darah penyakit), maka aku tidak suci. Adakah aku mesti meninggalkan salat? Lalu, Rasulullah saw. bersabda: Darah tersebut adalah darah penyakit bukannya haid. Apabila kamu didatangi haid, hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat. (H.R Bukhari dan Muslim).4. Meninggal dalam keadaan IslamDiriwayatkan dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda:"Dari Nabi SAW, seorang lelaki telah terjatuh dari untanya sehingga patah lehernya, lalu meninggal dunia. Kemudian, Nabi saw. bersabda: Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara serta kafankanlah dia dengan kedua pakaiannya dan jangan kamu tutupi kepalanya karena sesungguhnya Allah akan menghidupkannya kembali pada Hari Kiamat dalam keadaan bertalbiah. (H.R Bukhari dan Muslim).5. Selesai masa nifasSelain darah haid, ada juga yang dinamakan darah nifas. Darah nifas adalah darah yang keluar dari rahim perempuan sesudah melahirkan. Darah itu adalah darah haid yang terkumpul dan tidak keluar sewaktu mengandung. Oleh karena hal tersebut, perempuan yang telah selesai masa nifas juga diwajibkan mandi wajib.Baca juga: Niat dan Tata Cara Mandi Wajib, Lengkap Dengan TerjemahannyaTata Cara Mandi WajibSebelum melakukan mandi wajib, seseorang harus tahu terlebih dahulu dua rukun mandi wajib, yaitu membaca niat mandi wajib dan mengguyurkan air ke keseluruh tubuh.Dilansir laman Kementerian Agama Republik Indonesia dan Buku Fiqih oleh Udin Wahyudin, dkk, berikut tata cara mandi wajib sesuai yang disunnahkan Rasulullah SAW.Membaca niat Mandi Wajibنَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari fardlan lillâhi ta'alaArtinya: Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah ta'ala.Membasuh kedua tangan hingga pergelangan tanganMembasuh kemaluan dengan tangan kiriCuci tangan dengan sabun dan bilasBerwudhu seperti hendak salatMemasukkan jari-jari dengan air ke pangkal rambutMengguyur kepala sebanyak 3 kaliPastikan seluruh bagian kanan dan kiri tubuh tersiram semuaPastikan bagian lipatan kulit dan bagian yang tersembunyi di tubuh juga terkena airCara mandi ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dari Aisyah ra dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya Nabi SAW. apabila mandi junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan hingga ke tangan kirinya dan mencuci kemaluannya. Kemudian berwudu seperti halnya ketika hendak salat. Lalu mengambil air dan menyiramkannya kepada jari jemarinya ke dalam urat rambut hingga bila air terasa membasahi kulit, maka beliau meraupkan kedua telapak tangan lagi, lalu disiramkan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau menuangkan atau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya." (H.R Bukhari dan Muslim).Cara mandi wajib yang dilakukan perempuan hampir sama dengan yang dilakukan laki-laki. Seorang perempuan yang mandi karena haid dan nifas, disunnahkan mengambil sedikit kapas atau benda lainnya yang dibubuhi minyak wangi atau kasturi dan hendaknya digosokkan di bagian bekas darah keluar.Sunnah Mandi WajibDilansir sumber yang sama, ada beberapa sunnah yang bisa dilakukan ketika mandi wajib akan mendatangkan pahala tambahan apabila dikerjakan, berikut sunnah mandi wajib.Membaca basmallah sebelum melakukan mandi wajibBerwudhu sebelum mandiMenggosok-gosokan seluruh badan dengan tanganMendahulukan bagian tubuh sebelah kananMelakukan mandi secara tertib atau berturut-turutDemikian informasi tentang tata cara dan penyebab diwajibkannya mandi wajib. semoga bermanfaat!Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.Baca juga: Tata Cara Sholat Jumat: Niat, Syarat, Keutamaan dan Hukum Meninggalkannya

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya