Ibu Pemuda Mojokerto Terjun ke Sungai Brantas Terpukul, Ingin Susul Anaknya

Ibu Pemuda Mojokerto Terjun ke Sungai Brantas Terpukul, Ingin Susul Anaknya

dpe2024/12/25 19:51:59 WIB
Rolak Songo Mojokerto. (Foto: Dok. Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.Seorang pemuda di Mojokerto berinisial TH (24) diduga mengakhiri hidup terjun ke Sungai Brantas di Dam Rolak Songo. Ibunya sangat terpukul saat tahu anaknya diduga nekat mengakhiri hidup. Apalagi sebelum TH dia sudah kehilangan anak laki-laki kakak kandung TH.TH diketahui melompat ke Sungai Brantas pada Senin (23/12) malam pukul 21.15 WIB. Warga Kecamatan Puri, Mojokerto itu sempat menitipkan sepeda motor, kunci, STNK, hingga helmnya ke warung yang ada di depan Dam Rolak Songo.Baca juga: Fakta Pemuda Mojokerto Terjun ke Sungai Brantas Tinggalkan Pesan untuk IbuAda dugaan bahwa pemuda ini nekat bunuh diri setelah putus dengan pacarnya. Budhe TH, SP (60) mengatakan keponakannya itu sempat pamit ke ibunya jalan-jalan mencari angin segar. Dia berangkat naik Honda BeAT S 3291 NAW setelah magrib."Kemudian dia (TH) titip pesan kepada adiknya lewat HP, 'tolong aku pamitkan mama kalau aku tidak pulang'," kata SP kepada wartawan di lokasi, Selasa (24/12).SP menjelaskan bahwa TH adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Dia mengatakan bahwa sifat TH cukup pendiam. Begitu tahu TH melakukan aksi itu, SP mengatakan ibu kandungnya sangat terpukul. Sebab, kakak kandungnya TH lebih dulu meninggal karena sakit."Ibunya sangat terpukul, dia terus bicara ingin menyusul anaknya," ungkapnya.Baca juga: Pesan Terakhir Pemuda Mojokerto yang Terjun ke Sungai Brantas di Rolak SongoKeluarga TH menggelar doa bersama di sisi selatan Dam Rolak Songo, Desa Lengkong, Mojoanyar, Mojokerto. Sang ibu tak kuasa membendung air mata selama berdoa dan tabur bunga. Kondisinya pun lemas.Tante TH, MK (49) menuturkan bahwa keponakannya itu nekat mengakhiri hidup setelah putus dengan pacarnya berinisial TS. Padahal mereka sudah pacaran sekitar 5-6 tahun. TS sendiri sudah dekat dengan keluarga TH.Menurut MK, keduanya putus karena TH enggan untuk melamar TS karena belum punya pekerjaan sendiri. Sehari-hari korban membantu usaha katering milik ibunya."Cerita adiknya, pacarnya minta dilamar. Kalau tidak mau melamar sampai tahun depan pacarnya mau menerima lamaran cowok lain. Dia mempersilakan pacarnya cari cowok lain. Akhirnya putus," tandasnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya