Mengenal Istidraj, Kenikmatan Dunia yang Menyesatkan

Mengenal Istidraj, Kenikmatan Dunia yang Menyesatkan

dai2024/12/22 22:29:27 WIB
Foto: Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/franckreporter)

Istidraj dikenal sebagai peringatan keras dari Allah SWT. Istidraj merupakan pemberian kesenangan untuk orang-orang yang dimurkai Allah agar mereka terus menerus lalai.Selama seseorang masih hidup di dunia, pasti akan mengalami yang namanya ujian. Ujian bisa dengan bentuk kelaparan, kekurangan harta, musibah dan lainnya.Tujuan diberikannya ujian oleh Allah SWT adalah untuk meningkatkan iman dan taqwa seseorang kepada Allah SWT dan agar mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang lemah tanpa adanya pertolongan dari Allah SWT. Namun, terdapat juga ujian dengan bentuk kenikmatan dunia yang ternyata menyesatkan dan cenderung orang yang terkena tidak menyadarinya, yaitu istidraj.Inilah informasi mengenai pengertian, tanda-tanda dan cara agar terhindar dari istidraj. Simak yuk!Apa Itu IstidrajDilansir laman Kementerian Agama Republik Indonesia dan Buku Allah Selalu Bersama Kita Lalu Lantas Apa yang Membuat Kita Selalu Bersedih oleh Sultan Gholand Astapala, istidraj berasal dari إستدرج- يستدرج- إستدراجا (istadraja-yastadriju-istidrâjan) yang berakar kata dari درج (daraja) yang artinya meningkat, tahap demi tahap atau perlahan-lahan.Sedangkan secara istilah, istidraj yang berarti kenikmatan materi yang diberikan kepada seseorang semakin bertambah, namun, kenikmatan yang bersifat batin semakin dikurangi atau dicabut sementara ia tidak menyadarinya.Pada umumnya istidraj adalah kondisi seseorang yang urusannya semakin lancar, diberikan kenikmatan materi yang berlipat-lipat, namun nikmat batin yang semakin dikurangi atau dicabut. Cenderung orang yang terkena istidraj tidak sadar bahwa ia sudah melakukannya. Orang yang terkena istidraj, biasanya akan memiliki sejumlah ciri-ciri.Tanda-tanda IstidrajDilansir Buku Muhasabah Notaris/PPAT Terhadap Berbagai Kemungkinan Dosa dalam Menjalankan Jabatan Sehari-hari karya Daeng Naja, terdapat tanda-tanda apabila terkena istidraj, yaitu:1. Ibadah Menurun Sementara Kegembiraan Semakin MelimpahSeperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 182-183:وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْن وَاُمْلِيْ لَهُمْ ۗاِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌArab Latin: Wal-lażīna każżabū bi'āyātinā sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya'lamūn(a) (182). Wa umlī lahum, inna kaidī matīn(un) (183).Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui (182). Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh (183).Maka dari itu, apabila seseorang mengalami hal yang serupa seperti yang disebutkan dalam ayat di atas, agar selalu berhati-hati terhadap tanda-tanda Istidraj.2. Melakukan Maksiat Namun Selalu Mendapatkan KegembiraanDisebutkan dalam sebuah hadits dari Uqbah bin 'Amir Radhiyallahu Anbu, Rasulullah SAW bersabda: Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah (H.R. Ahmad).Maka dari itu, detikers harus berhati-hati apabila selalu diberikan yang diinginkan oleh Allah SWT padahal selalu mengerjakan maksiat. Bisa jadi hal tersebut tanda-tanda terkena Istidraj.3. Semakin Kikir, Harta Semakin BanyakDisebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Humazah ayat 1-3:وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙArab Latin: Wailul likulli humazatil-lumazah(tin).Artinya: Celakalah setiap pengumpat lagi pencela.ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙArab Latin: Allażī jama'a mālaw wa 'addadah(ū).Artinya: yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚArab Latin: Yaḥsabu anna mālahū akhladah(ū).Artinya: Dia (manusia) mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya.Semakin banyak harta yang dimiliki seseorang, namun sifatnya semakin kikir dan tidak mau mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, maka orang tersebut harus khawatir tanda-tanda Istidraj.4. Jarang Sakit dan Bersikap SombongPada dasarnya sakit adalah cobaan yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengampuni dosa hambanya. Namun, apabila seseorang tidak pernah sakit dan selalu bersikap sombong, kemungkinan orang tersebut terkena Istidraj.Selain ciri-ciri di atas, Allah juga menyebutkan dalam Al-Qur'an Surah Ali-Imran ayat 178:وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ خَيْرٌ لِّاَنْفُسِهِمْ ۗ اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ لِيَزْدَادُوْٓا اِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌArab Latin: Wa lā yaḥsabannal-lażīna kafarū annamā numlī lahum khairul li'anfusihim, innamā numlī lahum liyazdādū iṡmā(n), wa lahum 'ażābum muhīn(un).Artinya: Jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepadanya137) baik bagi dirinya. Sesungguhnya Kami memberinya tenggang waktu hanya agar dosa mereka makin bertambah dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.Baca juga: 7 Doa Selamat Perjalanan, Bisa Dibaca Saat LiburanBagaimana Cara Hindari IstidrajSetelah mengetahui apa itu Istidraj dan tanda-tandanya, bagaimana cara agar terhindar dari Istidraj? Dilansir Buku 17 Maksiat Hati Inspirasi Pengajian Abah Guru Sekumpul oleh Shabri Shaleh Anwar dan Kemasyhuran Syekh Abdurrauf As-Singkili, Riwayat Hidup, Karya Besar, Kontribusi Intelektual, Pengabdian dan Kepeloporannya oleh Dr. Damanhuri Basyir, berikut beberapa cara agar terhindar dari Istidraj.1. Jangan Merasa Bahwa Kenikmatan yang didapat Hasil Usaha SendiriSeluruh kekayaan dan kenikmatan yang dimiliki adalah titipan dari Allah SWT. Sehingga sebagai seorang muslim, agar selalu rendah hati dan bersyukur dengan kenikmatan yang diberikan dan selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.2. Meningkatkan Keimanan dan KetaqwaanMeningkatkan keimanan dan ketaqwaan akan membuat seseorang selalu waspada dan berhati-hati dengan kehidupan dunia. Khususnya dengan mana yang menjadi haknya, halal dan haramnya suatu hal. Dikarenakan itu bisa membuat seorang hamba terhindar dari istidraj.3. Jangan Merasa Hebat atas Ibadah yang Telah DilakukanJangan selalu merasa ibadah yang telah dilakukan telah banyak. Dikarenakan hal tersebut bisa memperdaya seseorang dan menjadi sombong. Kemudian akhirnya tanpa sadar terkena Istidraj.4. Jangan Bergantung kepada Selain Allah SWTSebagai seorang hamba, seseorang tidak memiliki kekuatan apa-apa apabila bergantung kepada selain Allah SWT. Justru harusnya seorang hamba harus memiliki sifat bersyukur atas nikmat yang Allah SAW dan pergunakan sebaik-baiknya.Apabila seorang hamba bergantung kepada selain Allah SWT, akan membuat turunya azab apabila tidak bertaubat dengan sebenar-benar taubat kepada Allah SWT.5. Membaca Doa agar terhindar dari IstidrajDoa merupakan senjatanya orang mukmin. Dengan berdoa kepada Allah SWT, berarti seorang hamba sadar akan lemahnya seseorang tanpa pertolongannya. Salah satu doa yang bisa dibaca agar terhindar dari istidraj adalah:Disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 87, Nabi Yunus pernah berdoa ketika berada di dalam perut ikan:وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚArab Latin: Wa żan-nūni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna allan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti allā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn(a).Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis,493) "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."Selain itu, Umar bin Khattab pernah berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu menjadi mustadraj (orang yang ditarik dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan)."Demikian informasi tentang apa itu istidraj?. Selalu berdoa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar doa penuh harap kepada-Nya, maka Allah akan mengabulkan doa detikers agar terhindar dari Istidraj. Semoga bermanfaat ya!Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.Baca juga: Hukum Mengucapkan Selamat Natal Bagi Orang Muslim, Ini Penjelasannya!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya