Padang Mahsyar digambarkan sebagai tanah lapang yang luas terhampar dengan tiada bagian berbeda. Tanahnya putih, datar, tak ada cekung dan bukit yang bisa dijadikan tempat bersembunyi.Semua manusia tertunduk ketika dibangkitkan kembali dan berkumpul di Padang Mahsyar. Mereka menanti-nanti apa yang akan diputuskan, apakah bahagia atau celaka.Dalam sebuah hadits, dijelaskan golongan-golongan manusia di Padang Mahsyar. Kondisi manusia saat itu juga dipaparkan dalam Al Qur'an dan hadits.3 Golongan Manusia di Padang MahsyarPada saat dikumpulkan di Padang Mahsyar, manusia dibagi menjadi tiga golongan yaituDalam keadaan berjalanBerjalan dengan kendaraanBerjalan di atas wajahnya.Kondisi ini tercantum dalam sabda Nabi SAW yang tertulis dalam buku Mukasyafatul Qulub, Menyingkap Tabir Hati untuk Mendekati Allah karya Imam al-Ghazaliقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَةُ أَصْنَافٍ صِنْفٌ مُشَاةٌ وَصِنْفٌ رُكْبَانٌ وَصِنْفٌ عَلَى وُجُوهِهِمْ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَمْشُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ قَالَ إِنَّ الَّذِي أَمْشَاهُمْ عَلَى أَرْجُلِهِمْ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُمْ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَمَا إِنَّهُمْ يَتَّقُونَ بِوُجُوهِهِمْ كُلَّ حَدَبٍ وَشَوْكٍ ». [أخرجه أحمد ]Artinya: "Kelak manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat terbagi menjadi tiga golongan; golongan yang berjalan kaki, naik kendaraan dan golongan yang berjalan menggunakan wajah-wajahnya." Maka ditanyakan oleh para sahabat: 'Ya Rasulallah, bagaimana mereka (bisa) berjalan dengan wajahnya? Berkata salah seorang perawi yang bernama Affan: Mereka berjalan. Kemudian Nabi menjawab: "Sesungguhnya Dzat yang menjadikan mereka bisa berjalan menggunakan kakinya, adalah Maha Mampu untuk menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan wajahnya. Adapun mereka, sesungguhnya sangat berhati-hati ketika berjalan dengan wajahnya dari tiap duri dan tanah." (HR Ahmad).Tak hanya dalam hadits, orang yang berjalan di atas wajah mereka juga digambarkan dalam surat Al Furqan ayat 34. Allah berfirman:الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُوْلَئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلاًArtinya: "Orang-orang yang dibangkitkan di hari Kiamat (dalam keadaan berjalan) di atas wajah-wajah mereka, menuju neraka Jahanam. Mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya."Perihal berjalan dengan wajah, Imam Al-Ghazali mengatakan, pada tabiat manusia, ada pengingkaran terhadap setiap sesuatu yang belum dikenalnya dengan baik. Misalnya, jika manusia tidak pernah melihat ular berjalan dengan perutnya, tentu dia akan mengingkari kemungkinan berjalan selain menggunakan kaki. Berjalan menggunakan kaki juga bisa dianggap mustahil bagi orang yang tidak pernah menyaksikannya."Maka hendaklah engkau tidak mengingkari sesuatu yang berkaitan dengan keajaiban hari kiamat. Karena apa yang terjadi di hari kiamat berbeda terhadap anologi peristiwa di dunia." kata Imam al-Ghazali.Kondisi Manusia di Padang Mahsyar LainnyaDalam kitabnya, Imam al-Ghazali juga menyuruh manusia memikirkan situasi di Padang Mahsyar, di mana makhluk-makhluk saling berdesakan dan berkumpul. Kemudian matahari terbit di atas mereka. Panasnya berlipat ganda.Pemandangan berganti dari yang biasa ke luar biasa. Matahari didekatkan ke kepala penduduk alam semesta seperti dekatnya dua anak panah. Sehingga di atas permukaan bumi tidak ada lagi naungan yang tersisa selain naungan Arsy Allah Tuhan alam semesta.Selain tiga golongan tersebut, dalam ayat dan hadits lainnya dijelaskan bagaimana kondisi manusia saat di Padang Mahsyar. Berikut di antaranya:1. Tidak BerpakaianDalam sebuah hadits dari Aisyah, dikatakan bahwa manusia di Padang Mahsyar tidak beralas kaki, tanpa pakaian, dan belum dikhitan. Rasulullah SAW bersabda:يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاًArtinya: "Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan." (HR Muslim).Dalam Buku Pintar Hari Akhir oleh Abdul Muhsin Al Muthairi, kondisi manusia di Padang Mahsyar juga dijelaskan dalam surat Al Anbiya ayat 104. Allah berfirman:يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَArtinya: "(Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya."2. Tidak BerbicaraTidak ada manusia yang berbicara di Padang Mahsyar. Pada saat itu, manusia hanya menaati perintah tanpa membantah.(35) هٰذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُوْنَۙ
(36) وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَArtinya: Inilah hari ketika mereka tidak dapat berbicara. Mereka tidak diizinkan (berbicara) sehingga (dapat) meminta maaf.Namun, dalam surat An Naba 38 ada makhluk yang diizinkan Allah SWT untuk berbicara di Padang Mahsyar.يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨Artinya: "Pada hari ketika rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar."3. Wajah TertundukKetika di Padang Mahsyar, manusia akan tertunduk lesu menanti gilirannya dihisab. Dalam surat Thaha ayat 111, Allah SWT berfirman:وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًاArtinya: "Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman."Manusia juga digambarkan dalam kondisi ketakutan. Allah berfirman dalam surat An Nazi'at:قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙArtinya: "Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut."4. BerlututManusia juga digambarkan berlutut saat berada di Padang Mahsyar. Kondisi ini dijelaskan dalam surat Al Jasiyah ayat 28. Allah SWT berfirman:وَتَرٰى كُلَّ اُمَّةٍ جَاثِيَةًArtinya: "(Pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut."Wallaahu A'lam. Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa mendapat naungan Allah SWT.