Bani Umayyah, Dinasti Islam Pertama setelah Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

Bani Umayyah, Dinasti Islam Pertama setelah Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

aeb2024/12/04 07:15:00 WIB
Masjid Agung Damaskus, Masjid terbesar Bani Umayyah. (Foto: Ensiklopedia Britannica)

Bani Umayyah adalah dinasti Islam yang sangat berjaya. Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sofyan yang tak lain pemimpin Quraisy kaya raya dan dihormati sosoknya.Dinasti Islam tersebut berdiri setelah masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Diterangkan dalam buku Selayang Pandang Dinasti Umayyah tulisan Rizem Aizid, bani Umayyah didirikan pada 41 H atau sekitar 661 M.Baca juga: Sejarah Pusat Peradaban Islam ketika Mencapai Masa KeemasanMasa pemerintahan bani Umayyah yaitu hampir satu abad. Runtuhnya dinasti Islam pertama ini terjadi pada 750 M.Penamaan Umayyah sendiri didasarkan dari tokoh penting Quraisy yang bernama Umayyah bin Abd al-Syam. Syukur Al Azizi dalam karyanya yang berjudul Sejarah Terlengkap Peradaban Islam menjelaskan bahwa Umayyah merupakan nama dari leluhur penting yang tak lain adalah kakek dari Abu Sufyan, kemudian menjadi ayah dari Muawiyah yaitu pendiri bani Umayyah.Mulanya, bani Umayyah berdiri karena peristiwa tafkhim setelah pecahnya pertempuran di Shiffin, Daumatul Jandal. Hasan yang kala itu menggantikan sang ayah, Ali bin Abi Thalib, mengadakan perjanjian damai dengan Muawiyah agar pemberontakan yang terjadi tidak sampai menghancurkan keutuhan umat Islam.Demi mencapai perdamaian, Khalifah Hasan bin Ali mengirimkan surat melalui Amr bin Salmah al-Arabi yang berisi pesan perdamaian. Hasil dari perundingan tersebut, Hasan mengajukan syarat bahwa ia bersedia menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah dengan beberapa ketentuan.Pada bulan Rabiul Awwal 41 H kedua pihak bersepakat untuk damai. Kesepakatan ini disebut dengan Aam Jama'ah karena kaum muslimin sepakat memilih satu pemimpin yaitu Muawiyah bin Abu Sofyan.Kekhalifahan Islam dari Hasan ke Muawiyah menjadi awal berdirinya Dinasti Bani Umayyah di bawah kepemimpinan khalifah pertama, Muawiyah bin Abu Sufyan.Bani Umayyah berdiri dengan kokoh karena di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh berpengaruh. Karenanya, bani Umayyah berhasil memimpin Islam menuju kejayaan.Seiring berjalannya waktu, bani Umayyah berhasil menaklukan dan memperluas wilayah serta administrasi pemerintahan yang efisien. Hal tersebut tentu tidak luput dari peran para khalifah bani Umayyah.Menurut buku Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam susunan Drs Imam Subchi, bani Umayyah mulai mengalami kemunduran karena beberapa faktor. Penguasa bani Umayyah gemar berfoya-foya dalam hal kemewahan, meminum minuman keras daripada membaca Al-Qur'an dan mengurus negara.Selain itu, terjadi perpecahan antar suku, etnis, dan golongan politik hingga berujung pada gejolak dan kerusuhan. Sistem kerajaan bani Umayyah juga tidak memiliki aturan baku mengenai peralihan kekuasaan secara turun temurun.Hal itu mengakibatkan gangguan serius pada negara. Tak jarang, orang yang ditunjuk sebagai raja tidak memiliki kemampuan untuk memimpin.Lalu pada masa kepemimpinan Khalifah Yazid ibn Abdul Malik, masyarakat menyatakan konfrontasi karena merasa kurangnya perhatian pemerintah terhadap rakyat. Kerusuhan tersebut berlangsung lama sampai pada masa Khalifah Hisyam ibn Abdul Malik. Selain itu, terdapat gerakan oposisi yang tak dapat dikendalikan.Usai Hisyam ibn Abdul Malik meninggal dunia, penerusnya kurang layak menjadi pemimpin dan memiliki moral yang buruk. Bahkan mereka memiliki moral yang buruk.Singkat cerita, pada masa kepemimpinan Khalifah Marwan ibn Muhammad ia dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah di pertempuran Zab. Namun, Marwan selamat dan melarikan diri ke Mesir sebelum akhirnya terbunuh pada Agustus. Peristiwa tersebut menjadi akhir dari Dinasti Umayyah.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya