Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) merupakan program yang ditujukan kepada seorang guru untuk meningkatkan kompetensinya. Dalam ujian PPG, peserta biasanya akan diminta menuliskan sebuah studi kasus berdasarkan pengalaman mereka.Studi kasus PPG Daljab 2024 biasanya ditujukan untuk berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Laporan ini umumnya disusun maksimal 500 kata yang dipandu oleh empat pertanyaan pemantik.Tujuan dari penulisan studi kasus ini adalah untuk membantu peserta memperdalam pemahaman mereka tentang proses pembelajaran sekaligus meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru.Baca juga: 3 Contoh Studi Kasus PPG Daljab yang Baik dan Cara MenyusunnyaNah, sebagai referensi, berikut detikSulsel telah menyajikan kumpulan contoh studi kasus PPG Daljab 2024 untuk tingkat SD hingga SMA lengkap dengan tips menyusunnya. Yuk, disimak!Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 untuk SD #1Judul Studi KasusMeningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2 SD.PendahuluanKemampuan membaca merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi siswa sekolah dasar, termasuk siswa kelas 2. Namun, tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilan ini di rumah. Sebagai seorang guru, saya menghadapi tantangan dengan siswa yang kemampuan membacanya masih di bawah rata-rata. Hal ini mendorong saya untuk mencari cara agar pembelajaran membaca di kelas menjadi lebih efektif dan menarik. Studi kasus ini membahas bagaimana pendekatan diferensiasi dan metode kreatif dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.Analisis KasusApa penyebab utama siswa kesulitan membaca di kelas 2, dan bagaimana guru mengetahuinya?
Penyebab utama kesulitan membaca di kelas saya adalah kurangnya paparan terhadap bahan bacaan di rumah serta perbedaan kemampuan belajar siswa. Hal ini saya ketahui melalui tes membaca sederhana yang saya adakan di kelas. Tes ini dirancang untuk mengevaluasi kemampuan siswa membaca huruf, kata, dan kalimat sederhana. Dari tes tersebut, terlihat bahwa 30% siswa belum mampu membaca kalimat sederhana dengan lancar. Selain itu, diskusi dengan orang tua siswa juga mengungkapkan bahwa beberapa siswa tidak memiliki cukup waktu untuk membaca di rumah.Mengapa memilih pendekatan pembelajaran diferensiasi?
Alasan saya memilih pendekatan pembelajaran diferensiasi, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam membaca. Melalui pendekatan ini, saya dapat memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Siswa dengan kemampuan rendah diberikan bacaan sederhana, sementara siswa yang sudah mahir membaca diberikan tantangan dengan teks yang lebih kompleks. Cara ini membantu semua siswa belajar sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing tanpa merasa tertinggal atau bosan.Apa hasil evaluasi yang didapatkan setelah menerapkan metode ini?