Elon Musk berkampanye total untuk kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung tak lama lagi. Apa alasan pria kelahiran Afrika Selatan itu, apalagi mengingat dulu dia sering mengkritik Trump?Saat tampil di sebuah event di Arab Saudi, orang terkaya di dunia itu menilai usaha perusahaannya SpaceX menguasai Planet Mars sangat tergantung pada Trump sehingga ia ingin Trump kembali jadi Presiden AS."Saya merasa lebih optimis tentang hal itu dengan Trump di Gedung Putih daripada tanpa Trump di Gedung Putih," katanya yang dikutip detikINET dari Daily Mail.Jika visi Musk jadi nyata, kru berawak pertama dari Bumi akan diterbangkan ke Mars pada tahun 2027. Ia mengakui terlampau ambisius, tapi jika presiden yang terpilih adalah Kamala Harris, dia yakin niatnya akan terhambat.Baca juga: Elon Musk dan Jeff Bezos Perparah Perubahan Iklim, Kok Bisa?Ia mengklaim di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, sulit untuk meluncurkan misi antariksa, meskipun SpaceX sejatinya menerbangkan roket lebih dari 300 kali sejak 2020. "Butuh lebih lama untuk mendapat izin daripada membuat sebuah roket raksasa," cetusnya.Trump memang giat mendorong misi antariksa di masa jabatan pertamanya. "Saya akan membebaskan NASA dari pembatasan untuk melayani terutama sebagai badan logistik untuk aktivitas orbit rendah Bumi," katanya di tahun 2016."Sebaliknya, kami akan memfokuskan kembali misi ke eksplorasi luar angkasa. Di bawah Pemerintahan Trump, Florida dan Amerika akan memimpin jalan menuju bintang-bintang," tambahnya saat itu.Arahan Kebijakan Luar Angkasa 1 mantan presiden itu, ditandatangani di 2017, bertujuan mengembalikan astronaut AS ke Bulan dan membangun kehadiran permanen di sana, meletakkan dasar misi manusia ke Mars. "Kami berhenti di bulan. Bulan sebenarnya adalah landasan peluncuran (ke Mars)," katanya di 2019."Saya berkata, 'Hei, kami sudah menjelajahi Bulan. Itu tidak begitu menarik.' Jadi kami akan menjelajahi Bulan. Namun, kami benar-benar akan menjelajahi Mars," katanya lagi.Arahannya menyerukan kemitraan komersial dan internasional dalam eksplorasi ruang angkasa, dengan mengakui peran penting perusahaan swasta seperti SpaceX. Arahan itu juga menyederhanakan regulasi ruang angkasa komersial guna mendorong pertumbuhan dan inovasi yang cepat.Tampaknya Musk yakin Trump akan mempertahankan rekam jejak ini jika terpilih kembali. "Dengan Trump menjabat, Musk mungkin mengharapkan lingkungan regulasi lebih menguntungkan bagi usahanya, termasuk Tesla dan SpaceX," kata Michael Breen, profesor di School of Law and Government di Dublin City University."Seperti banyak miliarder Silicon Valley lainnya, Musk menolak segala pembatasan atas apa yang ia anggap sebagai kebebasan pribadinya," tambahnya.Baca juga: Elon Musk Digugat Karena Bagi-bagi Rp 15 Miliar Jelang Pilpres AS