Garasi mobil yang menggunakan setengah badan jalan sebagai parkiran di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah dibongkar oleh pemiliknya bernama H Agus. Meski begitu, atap garasi dan beton batas ban mobil masih terpasang menjulang ke jalan.Pantauan detikSulsel di rumah H Agus, Jalan Rappokalling Raya, Lorong Anda, Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Senin (23/9/2024) pukul 14.05 Wita, garasi yang terbuat dari rangka besi itu sudah tidak ada. Parkiran tersebut hanya menyisakan bagian atap.Kondisi garasi mobil H Agus usai pagar garasi yang makan setengah badan jalan di Makassar dibongkar. Foto: (L.M. Mashudi/detikSulsel)Di lokasi juga terlihat mobil Toyota Rush warna silver terparkir tepat di bawah atap bekas garasi. Mobil tersebut tampak tertutup dengan cover mobil berwarna abu-abu.Sementara di belakang mobil, terdapat dua buah beton pembatas ban. Di belakangnya, juga terlihat kondisi jalan tidak rata akibat cor bekas garasi parkiran mobil H Agus.Lurah Tammua, Mappiare mengatakan garasi mobil yang dibangun oleh H Agus itu dibongkar sejak Minggu (22/9). Dia menyebut garasi itu dibongkar sendiri oleh pemiliknya dengan sukarela."Hari Minggu kemarin, dia yang bongkar sendiri," ujar Mappiare saat dikonfirmasi detikSulsel.Baca juga: 6 Tahun Bikin Garasi Mobil di Jalanan, Agus Santai Saja Saat 'Dikomplain'Mappiare mengaku senang, warganya mengakui kesalahannya dengan membangun garasi di jalanan atau fasilitas umum. Sehingga dengan kesadarannya, pemilik garasi sukarela membongkar garasinya."Alhamdulillah barangkali dia sadar bahwa itu salah," imbuhnya.Diberitakan sebelumnya, garasi mobil Agus yang memakan setengah badan jalan viral di media sosial. Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengatakan garasi tersebut sudah dibangun sejak 6 tahun lalu oleh pemiliknya."Katanya sudah lama, sudah 6 tahun dia pasang itu cuma tidak ada yang tegur," ujar Kompol Syamsuardi, Sabtu (21/9).Baca juga: Lurah Minta Warga Bongkar Parkiran Mobil di Badan Jalan Tallo MakassarKompol Syamsuardi pun meminta kepada pemiliknya untuk membongkar garasi tersebut. Dia mengatakan, pembongkaran harus dilakukan karena telah mengambil hak pengguna jalan."Saya bilang mohon maaf ini karena sudah viral apa boleh buat kita harus bongkar. Kalau mau secara sukarela silakan. Kami jelaskan bahwa ini badan jalan kita pakai, fasilitas umum," paparnya.