Warung nasi uduk tenda satu ini tidak kalah legendaris di Cikini. Berdiri sejak tahun 1970-an, menunya nasi uduk dimasak tanpa santan yang gurih dan kenikmatannya diakui.Tidak hanya kuliner di sekitar jalan Cikini atau stasiun, tetapi di dekat Pasar Kembang Cikini juga masih ada kuliner yang menarik untuk dicoba.Terdapat beberapa warung tendaan, tetapi salah satu yang populer yaitu warung Nasi Uduk Remaja H.Toha ini. Warung nasi uduk yang sudah dikelola secara turun temurun ini tidak pernah sepi pembeli.Baca juga: Naramyeon: Huaah! Jjajangmyeon Pedas di Resto Korea Milik Nagita SlavinaKenikmatannya pun sudah diakui sejak lama karena mereka punya nasi uduk dengan racikan spesial. Ditambah, pilihan lauk pelengkapnya sangat beragam, mulai dari ayam, empal, paru, babat, kulit, usus, sampai tahu dan tempe.Penasaran dengan cita rasa nasi uduk legendaris ini, tim detikFood mencobanya langsung. Begini pengalaman kami!1. Bisnis legendaris sejak tahun 1970-anNasi Uduk Remaja H.Toha menjadi salah satu yang legendaris, berdiri sejak tahun 1970-an. Foto: Detikcom / Atiqa RanaSudah berdiri kurang lebih 40 tahun membuat Nasi Uduk Remaja H.Toha legendaris di Cikini.Bisnis kuliner ini juga dikelola secara turun temurun. Menurut Tony yang merupakan pemiliknya saat ini, pada tahun 70-an warung nasi uduk ini bermula dikelola oleh kakak dari kedua orang tuanya.Lalu, berpindah tangan ke orang tua Tony, yaitu H.Toha. Seiring berjalannya waktu barulah dikelola oleh anak-anaknya, termasuk Tony.Untuk lokasi gerainya, warung nasi uduk ini beberapa kali pindah tempat. Awal berdiri memang sudah di depan Pasar Kembang ini.Lalu, tahun 80-an mereka pindah ke seberang stasiun Cikini. Namun, karena ada pembangunan gedung, akhirnya mereka pindah kembali di tahun 2008 ke lokasi saat ini.Warung nasi uduk ini juga terkenal di kalangan para artis. Bahkan, menurut Tony, masih ada artis yang loyal sejak dulu sampai sekarang masih sering makan di sini."Kalau yang masih loyal sampai sekarang yaitu Om Indro Warkop. Kalau gak sempet ke sini dia nyuruh anak buahnya. Tapi memang sejak dia SMP udah makan di sini. Sampai sekarang masih loyal jadi pelanggan tetap kita," jelas Tony kepada detikFood.2. Nasi uduk tanpa santan dengan berbagai laukMenawarkan nasi uduk dengan berbagai macam lauk. Foto: Detikcom / Atiqa RanaBerbeda dari nasi uduk pada umumnya yang dimasak menggunakan santan, nasi uduk di sini tidak. Tony mengungkap, mereka punya ramuan tersendiri untuk membuat nasi uduknya tetap gurih meski tanpa santan.Lauk pelengkapnya juga beragam, tidak hanya ayam atau jeroan saja, tetapi komplet, mulai dari paru, empal, babat, sate usus, sate kulit, tahu, tempe, dan gorengan tahu tempe tepung.Harga menu-menunya juga masih ramah di kantong karena mereka memang menargetkan agar nasi uduk ini diterima oleh semua kalangan.Harganya dibanderol mulai dari Rp 1.500 sampai yang paling mahal Rp 16.000.Baca juga: Makanan Favorit Presiden dan Wakil Presiden RI Diungkap KeluargaKenikmatan nasi uduk dengan lauk ayam goreng hingga empal bisa dilihat pada halaman selanjutnya!3. Nasi uduk ayam goreng jadi favoritNasi uduk dengan lauk ayam jadi yang favorit. Foto: Detikcom / Atiqa RanaMenu paling favorit di sini tentu nasi uduknya. Namun, untuk pelengkap, menurut Tony banyak yang memesan ayam goreng. Seporsi nasi uduk dengan ayam goreng ini pun dibanderol dengan harga Rp 21.000.Kalau memesan menu ini, sepiringnya terdiri dari nasi, lalapan, lauk ayam goreng, hingga kerupuk pink sebagai pelengkap. Nasi uduknya punya porsi cukup besar, dengan tekstur agak pera tetapi pulen. Terdapat aroma harum yang ringan dan rasa gurih seimbang.Ayam gorengnya punya potongan standar. Karena digoreng dadakan, sehingga kenikmatannya bertambah. Rasanya tidak begitu spesial tetapi tekstur dagingnya masih agak juicy. Dimakan dengan nasi uduknya baru menjadi sangat lezat.Nasi uduk ini juga menyediakan dua tipe sambal pelengkap, yaitu sambal kacang dan sambal goreng."Ada dua macam sambal kacang dan sambal goreng. Itu pilihan buat konsumen, sukanya yang mana. Kalau dibungkus sambalnya dipisah, dan bisa request sesuai konsumen," jelas pak Tony.Ada dua pilihan sambal sebagai pelengkap. Foto: Detikcom / Atiqa RanaSambal kacangnya tidak begitu pedas, dengan aroma dan rasa kacang yang kuat. Cocok bagi mereka yang tidak suka pedas.Sebaliknya, sambal gorengnya punya rasa yang lebih pedas, tetapi masih standar. Adapun sedikit sentuhan rasa asam pada sambal ini.Di setiap meja pengunjung sudah ada wadah berisi dua tipe sambal ini. Pengunjung bisa mengambil sesuai selera.4. Lauk empal, paru, hingga sate-sateanNamun, lauk lain seperti empal hingga paru tidak kalah enak. Foto: Detikcom / Atiqa RanaKami juga sempat mencoba nasi uduk dengan lauk paru, empal, dan sate-satean, seperti usus hingga kulit ayam.Harganya berbeda-beda. Untuk empal dibanderol dengan harga Rp 12.000. paru 8.000, usus Rp 4.000, dan kulit ayam Rp 4.000.Untuk lauk ini, potongan atau porsi-nya memang cukup kecil. Sehingga mungkin kurang memuaskan jika cuma pesan satu.Namun, punya rasa yang bikin nagih. Mulai dari daging empalnya yang punya tekstur daging agak berserat tetapi masih empuk. Sudah dibumbui dengan rasa dominan manis gurih.Parunya juga sedap, tidak alot dan tidak amis. Untuk usus gorengnya masih sedikit berbau, Kulit ayamnya tidak boleh dilewatkan karena teksturnya agak garing tetapi masih juicy dan rasa gurih asinnya pas.Dimakan dengan sambal dan nasi uduknya bikin ingin tambah porsinya.Kalau tertarik mampir, bisa menyambangi Nasi Uduk Remaja H.Toha yang berlokasi di Jl. Cikini Kramat No.4. Buka setiap hari, Senin-Minggu, pukul 17.00 - 01.00 / 02.00 WIB.Baca juga: Kenikmatan Bubur Ayam dan Martabak Bungkus Kertas yang Legendaris di Cikini