Pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang kini sudah mencapai hampir 73 persen. PPK Bendungan Jragung, Wahyu Yoga Pena, menyebut bendungan itu ditarget rampung tahun ini."Kalau target penyelesaian kita usahakan di tahun 2024 tapi kita kan lihat situasi," ujar Wahyu saat dihubungi, Rabu (31/7/2024).Dia mengatakan pembangunan bendungan itu bisa terkendala cuaca. Sebab, bila lokasi pembangunan bendungan itu hujan, akses menuju lokasi akan sangat sulit untuk dilewati."Kalau di bendungan itu kan faktor cuaca sangat berpengaruh karena hujan sedikit saja kita berhenti karena aksesnya sudah tidak bisa dilewati terus penimbunan juga nggak bisa," jelasnya.Baca juga: Konstruksi Tol Jogja-Solo Seksi Sleman Tersendat, Ini PenyebabnyaMeski begitu, pihaknya tetap berupaya melakukan yang terbaik untuk pembangunan bendungan raksasa itu."Saat ini tahapan hampir semua jalan, jadi dam jalan, pembangunan kelengkapannya juga jalan sekarang di angka 72,95 persen," tambahnya.Seperti diketahui, Bendungan Jragung berada di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Bendungan seluas 632 hektare itu bakal menjadi penyedia air baku 3 wilayah di Jateng yakni Kabupaten Demak, Kabupaten, Grobogan, dan Kota Semarang.Bendungan juga akan menjadi penyuplai irigasi untuk mengairi 4.628 hektare lahan. Selain itu, bendungan juga berfungsi untuk pencegahan banjir di Kabupaten Demak."Pengendalian banjir di angka 40 persen untuk Kabupaten Demak," imbuhnya.Penampakan pembangunan Bendungan Jragung di Desa Candirejo, Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (31/7/2024). Foto: Afzal Nur Iman/detikJatengBaca juga: 35 Ribu Ton Bansos Beras Bakal Dibagikan di Jateng-DIY Mulai BesokBerdiri di atas 632 hektare, bendungan tersebut juga menggusur 117 KK yang tinggal dalam 86 rumah di Dusun Kedungglatik. Rencananya, warga akan direlokasi di lahan yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari dusun itu."Rumah relokasi menjadi tanggung jawab PUPR tapi Dirjen Perumahan, tapi jalannya sedang review di BPKB nanti kalau sudah selesai kita kerjakan pembangunan jalannya, yang dari SDA sendiri sudah mulai pengeboran (sumber air) di sana," jelasnya.