Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau sekelompok orang dari posisi yang satu ke posisi yang lain. Fenomena secara tidak langsung merujuk pada perubahan status sosial individu atau kelompok dalam masyarakat.Hal yang mencakup mobilitas sosial diantaranya perpindahan individu dari satu lapisan sosial ke lapisan lain yang memiliki tingkat status, hak, dan tanggung jawab yang berbeda. Menurut ahli sosiologi Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.Dilihat dari pergerakannya, terdapat dua bentuk mobilitas sosial yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal merupakan perpindahan posisi dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini sering disebut dengan stratifikasi sosial.Sedangkan mobilitas horizontal sering disebut dengan diferensiasi sosial. Pengertian mobilitas horizontall adalah perpindahan posisi dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.Baca juga: Pengertian Mobilitas Sosial, Faktor yang Berpengaruh, dan JenisnyaBaca juga: Penelitian Sosial: Pengertian, Metode, Jenis, dan ContohDalam hal ini maka mobilitas horizontal merujuk pada perubahan yang dapat dilihat di dalam satu lapisan sosial yang sama. Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Sosiologi Kelas XI karya Tri Adi Indrawan, ciri utama dari mobilitas horizontal adalah tidak adanya perubahan jenis lapisan masyarakat yang ditempati oleh individu atau kelompok tersebut.Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial horizontal dapat dibedakan menjadi dua. Dikutip dari buku Kumpulan Materi Ajar Kreatif yang disusun oleh Teguh Arie Sandy dkk, bentuk mobilitas horizontal yaitu mobilitas horizontal antar wilayah/geografis dan mobilitas horizontal antargenerasi.Mobilitas horizontal antar wilayah adalah gerak perpindahan sosial individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain, seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.Adapun mobilitas horizontal antargenerasi adalah perpindahan status sosial dari generasi ke generasi lainnya. Akan tetapi, jenis mobilitas ini bukan menekankan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial nya.Kategori mobilitas horizontal antargenerasi terbagi menjadi dua lagi, yaitu mobilitas horizontal intragenerasi yang terjadi dalam satu generasi yang sama dan mobilitas horizontal intergenerasi yang perpindahannya terjadi antara beberapa generasi.Seperti apa saja contoh-contoh dari mobilitas horizontal? Yuk cek artikel di bawah ini.Contoh Mobilitas Horizontal di Kehidupan Sehari-HariBerdasarkan penjelasan di atas, berikut DetikEdu rangkum contoh-contoh mobilitas horizontal dari beberapa sumber. Berikut contohnya:Perubahan kewarganegaraan. Misalkan dari status seorang warga negara Inggris kemudian mendaftar sebagai warga negara Indonesia maka status kewarganegaraannya berganti.Perpindahan tempat tinggal dari satu desa ke desa lain sebagai bentuk transmigrasi atau pemerataan penduduk di suatu wilayah.Pergantian profesi guru di sekolah. Misalnya, seorang guru SMK pindah mengajar ke SMA sehingga menjadi guru SMAPindah divisi pekerjaan. Seseorang yang bekerja sebagai salesperson di sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk pindah ke departemen pemasaran.Berganti pekerjaan yang awalnya sebagai teknisi komputer yang berfokus memperbaiki hardware dapat berganti profesi menjadi pekerja analis sistem yang berfokus dengan perangkat lunak dan manajemen sistem.Perpindahan dalam karier di bidang hukum. Seorang pengacara yang awalnya berfokus pada litigasi dapat memilih untuk beralih ke hukum perusahaan atau hukum properti.Seorang pelayan atau koki di sebuah restoran dapat memilih untuk beralih ke pekerjaan yang serupa di kafe atau warung kopi.Seorang ayah bekerja sebagai pengacara, sedangkan anaknya bekerja sebagai dokter. Profesi antara dokter dan pengacara memiliki kedudukan yang setara di masyarakat sehingga merupakan contoh mobilitas horizontal namun antar ayah dan anak memiliki profesi yang berbeda.