Viral di media sosial, seorang siswa SDN Meduri V, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro bernama Andik membawa bekal nasi putih dengan lauk ulat sagu. Dalam video itu, ucapan guru dalam video terdengar seperti mengejek disorot netizen. Sang guru pun sampai minta maaf.Bermula saat sejumlah siswa tengah makan bekal di ruangan, tampak Andik membawa lauk ulat sagu. Sang guru pun mengarahkan kamera ke bekal siswa kelas 4 SD tersebut."Uler, uler iki. Kebangetan, 2023 lawuhe ijek uler, mengko biduren po ora Le? (Ulat, ulat ini. Terlalu, tahun 2023 lauknya masih ulat, nanti biduran tidak Nak?)" ucap sang guru di video itu.Namun Andi dengan santai memamerkan bekal ulatnya dan tersenyum lebar kamera menyorot lauknya berupa 4 ulat sagu besar yang bersanding dengan nasi putih.Andik pun menjawab pertanyaan gurunya. Ia mengaku tidak biduran karena memakan ulat sagu. Sementara teman-temannya tampak langsung menutup hidung."Nggak, tadi malam saya makan," sahut Andik.Ternyata sang guru yang bertanya pada Andik bernama Jumangin. Usai videonya viral, Jumangin (36) pun mengklarifikasi dan meminta maaf. Ia mengaku tak bermaksud menghina muridnya tersebut."Itu ceritanya pada Senin kemarin, kami wali kelas itu biasa dan sudah menjadi program di sekolah, murid-murid kami biasakan bawa bekal makanan. Nah, sebelum dimakan kami tanya, makanan apa saja yang dibawa?" jelas Jumangin dilansir detikJatim, Minggu (15/10/2023)."Terus setelah dijawab oleh para siswa, guru memberikan penjelasan makanan yang dibawa serta kandungan vitamin atau lain-lainnya. Kebetulan salah satu siswa itu bekalnya lauk ulat pohon turi yang telah digoreng," sambungnya.Ia mengaku kaget karena anak didiknya membawa bekal ulat sagu, tak seperti bekal anak-anak lainnya. Ia pun spontan menyampaikan kekhawatirannya akan dampak memakan ulat sagu itu."Saya tanya dan dijawab seperti apa yang ada dalam video itu. Jadi nggak ada niat atau tujuan lain kepada anak didik kami yang tidak baik, itu nggak ada. Biasa, setiap pelajaran itu kami videokan," ucapnya.Namun, video itu viral dengan banyak komentar negatif. Menurutnya, pengunggah video sampai ketakutan dan merasa bersalah karena komentar-komentar netizen di video itu."Itu viral karena ada alumni siswa sini yang minta video, kami kasih. Tapi di medsos sudah dikasih tulisan yang tidak sesuai, bahkan sepotong-potong, hingga anak yang unggah itu takut dan minta maaf ke saya. Ya saya maafkan dan ini jadi pelajaran bagi kita semua," tutur Jumangin.Baca juga: Permintaan Maaf Guru Rekam Siswa Ujian Online di Perbukitan gegara SinyalJumangin juga meminta maaf karena video berdurasi 30 detik itu jadi memicu polemik. Ia pun mengaku sudah dipanggil Dinas Pendidikan untuk dimintai Klarifikasi."Pada dasarnya saya tidak ada niat sama sekali untuk menjelekkan atau mem-bully siswa saya itu. Video yang beredar di media sosial dan viral itu hasil rekaman saya, tapi sudah tidak utuh dan ada yang dipotong," kata Jumangin.Ia juga mengungkap, hubungannya dengan Andik sangat akrab dan sering bercanda. Terkadang saat berangkat atau pulang sekolah, Jumangin yang menjemput dan membonceng Andik."Sejak di bangku kelas 3 SD hingga saat ini, saya yang mendampingi dalam proses belajar mengajar di sekolah. Rumahnya 300 meter dari sekolah ini," tukas Jumangin.Baca juga: Kabid Propam Polda Sumut Dimutasi, Penyidik Bareskrim Jadi Pengganti