Tradisi Nyotaimori, Makan Sushi di Atas Tubuh Wanita Telanjang di Jepang

Tradisi Nyotaimori, Makan Sushi di Atas Tubuh Wanita Telanjang di Jepang

khq2023/10/12 16:30:59 WIB
Foto: iStock

Nyotaimori adalah tradisi menikmati sushi dan sashimi di atas tubuh wanita telanjang. Dalam hal ini, tubuh wanita telanjang yang diam tersebut berfungsi sebagai piring makanan.Sehingga, wanita tersebut akan berbaring dan diam alias tidak berbicara dengan tamu. Ternyata, Nyotaimori merupakan tradisi kuno Jepang sejak berabad-abad lalu lho.Kulik sejarah hingga perkembangan tradisi unik Jepang tersebut, di bawah ini yuk!Sejarah Nyotaimori dan PerkembangannyaDilansir laman Guardian, saat Jepang terbagi menjadi beberapa negara di sekitar abad ke-18, para samurai Jepang akan berperang untuk mempertahankan wilayahnya masing-masing.Saat prajurit Jepang berhasil mengalahkan musuh, mereka akan merayakan kemenangan di rumah geisha untuk melakukan Nyotaimori. Artinya, zaman dahulu Nyotaimori dilakukan sebagai perayaan para samurai yang menang dalam peperangan.Saat ini, Nyotaimori dianggap sebagai bentuk seni dan berkembang sehingga sering digunakan untuk pesta perpisahan, hingga ulang tahun.Di restoran, Nyotaimori dianggap sebagai bentuk layanan untuk menarik pelanggan. Tidak hanya di restoran Jepang, saat ini beberapa restoran di dunia juga telah mengadopsi tradisi ini.Menurut salah satu koki sushi di restoran yang berbasis di Las Vegas, Mark Scharaga, layanan Nyotaimori ada untuk menawarkan pengalaman makan malam sebagai bentuk seni."Kami tidak menjual seks, kami menjual pengalaman dengan wanita atau pria cantik," ungkapnya, dikutip dari Guardian.Syarat Melakukan NyotaimoriSecara tradisional, Nyotaimori sushi dimakan langsung dari kulit wanita. Namun seiring berkembangnya waktu, saat ini undang-undang sanitasi di banyak negara telah melarang hal tersebut karena bisa membuat makanan menjadi tidak higienis.Sehingga, mereka meminta restoran untuk melapisi tubuh wanita dengan plastik. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kontak antara kulit dan makanan secara langsung.Adapun syarat-syarat khusus melakukan nyotaimori, di antaranya:Bagian-bagian penting pada model tubuh wanita harus ditutupi. Biasanya ditutupi dengan hiasan. Misalnya, dengan bunga maupun buah-buahan.Sebelum sushi diletakkan ke tubuh model wanita, tubuh tersebut sudah disterilkan dan dibersihkan secara khusus dengan sabun bebas parfum.Para tamu hanya boleh mengambil sushi dengan sumpit. Artinya, mereka tidak diperbolehkan untuk berkomentar atau melakukan gerakan yang tidak pantas.Saat makan, tamu pengunjung dilarang berbicara dengan model. Namun, model diperbolehkan untuk berbicara kepada tamu.Kontroversi Tradisi NyotaimoriSelain sensasi menarik yang ditawarkan, ternyata tradisi Nyotaimori juga tak luput dari kontroversi. Praktik ini telah menuai kritik dari pihak-pihak yang menyebut bahwa tradisi tersebut bersifat objektif, merendahkan, dan anti-feminis.Bertentangan dengan masalah kesehatan dan moral, tradisi ini pun ini telah dilarang di beberapa negara.Selain itu, nyotaimori juga berisiko membahayakan kesehatan si model. Pasalnya, model wanita tersebut dilatih untuk berbaring diam selama berjam-jam.Ditambah, si model berada di tempat yang dingin dan agar sushi dan sashimi tetap segar serta tak rusak.Nah, itu tadi informasi seputar Nyotaimori tradisi makan sushi di atas tubuh wanita yang telanjang. Bagaimana pendapat detikers tentang tradisi ini?

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya