Beberapa waktu lalu, kasus bocah asal Bekasi berinisial BA yang meninggal dunia setelah menjalani operasi amandel ramai disoort. Bocah berusia tujuh tahun tersebut meninggal dunia, disebut setelah mengalami mati batang otak.Berkaitan dengan kasus ini, Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi. Hal ini untuk melihat apakah memang ada kesalahan prosedur dalam kejadian tersebut."Sekarang kejadian tersebut sedang kita investigasi sedang kita evaluasi juga untuk melihat apakah ada kesalahan prosedur atau tidak. Nanti hasilnya akan kita sampaikan," ucap Dante ketika ditemui detikcom, Selasa (10/10/2023).Lebih lanjut, soal penolakan rujukan dari 80 rumah sakit di Jabodetabek, Dante menuturkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan kapasitas rumah sakit. Ia mengatakan bahwa pasien dengan kondisi yang berat memerlukan penanganan dan fasilitas yang khusus."Sebenarnya bukan masalah ditolak oleh rumah sakit, memang kapasitas rumah sakit itu mempunyai kondisi tertentu. Ada yang mungkin ruangannya sudah penuh dan sebagainya, atau ruangan ICU juga bisa penuh," ujar Dante."Apalagi kalau kondisinya berat mungkin memerlukan ICU dan mungkin sudah penuh di rumah sakit sebelumnya," sambungnya.Baca juga: Bocah Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, RS Kartika Husada Minta MaafPihak RS Kartika Husada Jatiasih yang melakukan penanganan pada BA mengatakan bahwa anak tersebut sempat berupaya dirujuk ke lebih dari 80 RS seluruh Jabodetabek. Namun, tidak ada rumah sakit yang mau menerima pasien BA."Kita terkendala di alat-alat penunjang pemeriksaan seperti MRI, CT Scan, itu tidak ada," ucap kata Komisaris RS Kartika Husada Jatiasih dr Nidya Kartika Yolanda dalam sebuah konferensi pers.dr Nidya menambahkan bahwa RS Kartika Husada termasuk RS tipe C, sehingga tidak memiliki alat-alat seperti yang dibutuhkan untuk menangani pasien BA. Ia menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan upaya terbaik."Teruntuk keluarga pasien, terutama untuk bapak dan ibu dari adik (BA) yang kami sayangi, dari hati yang paling dalam, kami mohon dimaafkan segala kekurangan yang menimbulkan kecekcokan dan kekecewaan selama perawatan dan pengobatan," pungkasnya.Baca juga: Curhat Dokter Tubuhnya Dipenuhi Kanker, Hidupnya Divonis Tinggal 6 Bulan Lagi