Salah satu pelajaran dalam Bahasa Indonesia adalah majas. Menurut buku Majas, Pantun dan Puisi, majas adalah suatu gaya bahasa yang biasanya berupa perumpamaan, ibarat, dan kiasan yang memiliki tujuan untuk memperindah suatu makna dan pesan dalam sebuah kalimat.Ada banyak sekali macam-macam majas yang perlu kamu ketahui. Untuk memahaminya lebih dalam, simak artikel seputar macam-macam majas berikut ini.27 Macam MajasMacam-macam majas secara umum terdiri dari perbandingan, pertentangan, penegasan, dan sindiran.Majas PerbandinganMajas perbandingan adalah majas yang membandingkan dua objek yang berbeda. Tujuannya biasanya digunakan untuk melukiskan suatu sifat atau keadaan dengan kiasan.1. Majas AsosiasiMajas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini biasanya menggunakan kata seumpama, seperti, bagai, bak, dan lain sebagainya.Contoh:Wajahnya laksana purnama di malam hari.Ia dan saudaranya mirip, bagai pinang dibelah dua.Suaranya terdengar seperti kaset kusut.2. Majas MetaforaMajas metafora adalah majas yang digunakan untuk membandingkan suatu hal dengan hal lain yang memiliki ciri dan sifat yang sama.Contoh:Dewi malam telah keluar dari peraduannya.IU adalah bintang kelas dunia.Pustaka itu gudangnya ilmu, membaca adalah kuncinya.3. Majas PersonifikasiMajas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati dengan sifat manusia yang hidup.Contoh:Angin bercakap-cakap dengan daun-daun dan bunga-bunga.Suara ombak terdengar berkejar-kejaran.Indonesia menangis, duka nestapa Aceh memeluk erat sanubari bangsaku.4. Majas SimbolikMajas simbolik merupakan majas yang menggunakan gambaran hewan, tumbuh-tumbuhan ataupun benda mati.Contoh:Kuperingati kau agar jangan meminjam uang kepada si lintah darat itu.Adiknya selalu dijadikan kambing hitam atas perbuatan kakaknya.Gunung Bromo habis dilalap si jago merah.5. Majas DipersonifikasiBerkebalikan dengan majas personifikasi, majas dipersonifikasi adalah majas yang membandingkan manusia dengan benda mati.Contoh:Tekadku sudah sekuat baja.Kalau kau jadi bunga, aku jadi tangkainya.Jika marah, ia lebih suka diam seperti batu.6. Majas SinestesiaMajas sinestesia merupakan majas yang menghubungkan indra satu ke indra yang lain.Contoh:Masa lalunya begitu pahit sekali.Kata-kata yang keluar dari mulut dosenku itu sangat pedas sekali untuk didengar.Aku hanya bisa tersenyum kecut mendengar perkataannya.7. Majas SimileMajas simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lainnya seakan sengaja untuk dipersamakan.
Majas ini hampir mirip dengan majas metafora. Hanya saja, majas metafor lebih implisit atau lebih bersifat kiasan. Sementara simile lebih explisit atau gamblang dan tak berbelit-belit.Contoh:Engkau dan aku laksana air dengan minyak, sulit bersatu.Wajahnya bagaikan rembulan kesiangan.Pacarku tinggi sekali seperti tiang.8. Majas PleonasmeMajas ini dipergunakan dengan cara menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.Contoh:Dia naik ke atas gunung.Aku melihat adegan itu dengan mata kepalaku sendiri.Sejak masuk ke dalam gudang itu, ia jadi lebih pendiam.9. Majas DisfemismeMajas disfemisme merupakan majas yang mengungkapkan perkataan yang kurang pantas.Contoh:Di lampu merah kita bisa menemui gelandangan.Teman sebangku aku bodoh sehingga dia harus tidak naik kelas.Perempuan pelacur itu ditangkap Satpol PP.10. Majas EufimismeMajas eufimisme merupakan majas yang mengganti kata yang dirasa kurang pantas menjadi lebih baik.Contoh:Tentara itu gugur dalam medan perang.Kotoran kucing di rumahnya berbau tidak sedap.Sejak kecil dia tidak pernah sekolah sehingga dia menjadi tuna aksara.11. Majas AlegoriAlegori adalah majas yang membangun cerita yang rumit dengan maksud yang terselubung. Di dalamnya kerap terkandung sifat-sifat moral dan spiritual.Contoh:Kehidupan rumah tangga bisa diibaratkan dengan mengarungi lautan.Perjalanan hidupnya lancar bagai sungai yang mengalir deras.Rezeki orang tidak ada yang tahu, karena seperti roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah.12. Majas SinekdokeMajas sinekdoke merupakan majas yang menggambarkan benda yang lebih kecil digunakan untuk menggambarkan benda yang lebih besar, atau sebaliknya.Contoh:Batang hidungnya tidak muncul juga hingga hari ini.Setiap kepala wajib menjaga kebersihan di lingkungannya.Kita sebagai anak Adam dianugerahi otak untuk berpikir.13. Majas AptronimMajas aptronim adalah majas yang memberikan nama yang sesuai dengan sifat ataupun pekerjaan orang lain.Contoh:Orang tuanya adalah penjual soto, ia kemudian sering dipanggil anak sotoy.Andi si pemurung tengah duduk termangu di bangku taman.Rhoma Irama diakui sebagai penyanyi raja dangdut.14. Majas AlusioMajas alusio adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu hal dengan hal lain yang sudah lebih dulu dikenal orang banyak. Perbandingannya bisa berupa manusia, peristiwa, tempat, atau legenda yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.Contoh:Bandung dikenal sebagai Paris van Java.Anak itu seperti Maling Kundang.Mereka sudah seperti bawang merah dan bawang putih.Majas PertentanganMajas pertentangan adalah majas yang menggambarkan dua hal yang berlawanan, bertentangan atau bahkan tak selaras.1. Majas AntitesisMajas antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan satu sama lainnya.Contoh:Menang jadi arang, kalah jadi abu.Kita tidak bisa memilai baik buruknya seseorang hanya dari penampilannya saja.Miskin atau kaya, di mata Tuhan sama saja.2. Majas HiperbolaMajas hiperbola ialah majas yang mempunyai kesan terlalu atau berlebihan daripada kenyataanya.Contoh:Suaranya menggelegar membelah angkasa.Tubuhnya tinggal kulit yang membalut tulang.Para pahlawan berjuang hingga titik darah penghabisan.3. Majas LitosesMajas litotes adalah majas yang mengungkapkan perlawanan dari kenyataan yang memiliki tujuan merendahkan diri.Contoh:Perjuangan kita belum habis, masih setitik air saja diantara luasnya lautan.Sekali-kali datanglah ke gubuk reotku ini.Ibu hanya mampu menyajikan hidangan yang ala kadarnya.4. Majas ParadoksMajas paradoks adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlawanan atau bertentangan.Contoh:Kaya harta, miskin akhlak.Aku merasa sendiri di tengah keramaian ini.Aku merasa bodoh di tengah orang-orang pintar ini.5. Majas AnakronismeMajas anakronisme adalah majas yang mengungkapkan sesuatu kejadian yang tidak sesuai dengan waktu kejadiannya.Contoh:Tak kusangka Bandung Bondowoso dan Sangkuriang ternyata berteman di media sosial.Raja Firaun terlihat berkeliling santai di sekitar festival mumi.Kalau saja para prajurit kerajaan Majapahit menggunakan senjata pistol, tentu akan beda cerita.Majas SindiranSesuai namanya, majas sindiran adalah majas yang digunakan untuk menyindir seseorang.1. Majas SinismeMajas sinisme adalah majas sindiran yang berbentuk kesangsian akan sesuatu tindakan. Sinisme juga berupa ungkapan yang mencemooh pikiran atau ide baik seseorang.Contoh:Katanya pintar, tapi mengapa hal remeh seperti itu masih saja ditanyakan?Kau memang hebat hingga pasir di gurun sahara dapat kau hitung.Percuma punya kulit putih, tapi pakai merkuri.2. Majas IroniMajas ironi merupakan majas yang menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang berbanding terbalik.Contoh:Aku memang pintar, tak satupun soal mampu kujawab.Kulitmu halus sekali seperti permukaan bulan.Dia anak yang sangat rajin, jam sembilan baru bangun.3. Majas SatireMajas satire adalah gaya bahasa yang berupa argumen atau puisi yang berisi kritik sosial, biasanya digunakan untuk menyindir secara halus.Contoh:Tinggi badanmu jangan sampai disamakan dengan hatimu, ya!Sepertinya kamu kebanyakan makan cabai, mulutmu pedas sekali.Mau sekurus apa lagi? Tubuhmu sudah seperti papan triplek.4. Majas SarkasmeSarkasme juga merupakan majas sindiran. Bedanya dengan satire, pada majas sarkasme gaya bahasa yang digunakan lebih kasar.Contoh:Dari dulu mulutmu memang berbisa seperti ular.Cepat benar pekerjaanmu, sudah terbiasa jadi babu ya.Kambing saja tidak mandi bisa laku, apalagi kamu!Majas PenegasanTerakhir, ada majas penegasan. Majas ini digunakan untuk menyatakan objek dengan secara tegas. Biasanya hal ini dilakukan dengan menggunakan kata kiasan ataupun mengulang-ulang suatu kata agar lebih tegas.1. Majas ApofasisMajas apofasis adalah majas yang menegaskan suatu hal tapi seolah-olah menyangkal hal tersebut.Contoh:Aku bersyukur karena kamu telah menemaniku selama ini. Tapi maaf, kebohonganmu membuatku muak.Agung memang pria yang tampan, namun hatinya tidak sebersih penampilannya.Kamu tidak perlu harus membantu kami, namun membantu sesama manusia merupakan kewajiban.2. Majas AliterasiMajas ini cenderung mengulang bunyi konsonan yang ada pada bagian awal kata secara berurutan. Biasanya digunakan dalam puisi.Contoh:Senyum sopan sama sesama.Mondar-mandir mencari makan malam.Lintasi laut, lewati lembah.3. Majas KlimaksMajas klimaks adalah majas yang digunakan untuk menyatakan rangkaian peristiwa atau urutan yang semakin lama semakin tinggi.Contoh:Ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu suporter telah memadati Stadion Si Jalak Harupat.Perayaan Hari Kemerdekaan ini diikuti oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa.Rapat hari ini dihadiri oleh karyawan, manager, dan direktur utama.4. Majas AntiklimaksMajas antiklimaks merupakan kebalikan dari majas klimaks yakni menyatakan rangkaian peristiwa yang semakin lama semakin turun.Contoh:Rapat antarwarga dihadiri oleh Ketua RT, pemuka agama, dan warga.Wajib pajak diberlakukan kepada pihak perusahaan, organisasi, dan perorangan.Etika Jurnalistik mesti dipatuhi oleh seluruh media komunikasi massa, baik itu media online, elektronik, maupun media cetak.Itulah penjelasan mengenai macam-macam majas beserta contohnya. Secara garis besar, macam-macam majas terdiri dari majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran. Semoga bermanfaat dan selamat belajar, detikers!