Sesosok mayat terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mulai terungkap. Korban diketahui berinisial CHR (16) yang ternyata anak dari seorang perwira menengah (pamen) TNI Angkatan Udara.Mayat terbakar di Halim ini ditemukan pada Minggu (24/9) sekitar pukul 19.45 WIB. Temuan mayat terbakar di Halim ini berawal dari laporan kebakaran.Pihak kepolisian bersama Puspom AU melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Apa yang menyebabkan korban tewas sampai saat ini masih menjadi teka-teki.Jenazah korban sendiri telah dilakukan autopsi di RS Polri, Jakarta Timur. Hasil autopsi mengungkap korban mengalami luka tusuk dan luka bakar.Korban Anak Perwira TNIIdentitas mayat remaja terbakar yang ditemukan di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mulai terkuak. Korban ternyata anak dari pamen TNI AU."Seperti yang sudah disampaikan, CHR ini masih berusia 16 tahun, bersekolah di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma. Dan sampai dengan saat ini kami dari Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, dibantu oleh Polres Metro Jakarta Timur, untuk mengungkap dan mendalami permasalahan ini," ujar Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Made Oka Darmayasa, kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (26/9).Baca juga: Anak Pamen TNI Sempat Hirup Udara Bakaran, Ada Jelaga di Rongga PernapasanFoto: Polisi mendalami kabar yang menyebutkan remaja tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma merupakan anak berkebutuhan khusus atau disabilitas. (IG @kapolresmetrojaktim.official)Jasad Ditemukan di Ring 1Masih menjadi pertanyaan bagaimana korban bisa tewas dan terbakar. Lokasi penemuan jasad korban sendiri merupakan ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma yang tidak sembarang orang bisa masuk."Untuk lokasi, Pos Spion di Ujung Landasan 24 Halim Perdanakusuma, itu merupakan daerah Ring 1. Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat situ," kata Made.Dia menjelaskan, korban CHR bisa berada di lokasi tersebut juga karena anak perwira menengah TNI AU dan tinggal di Halim Perdanakusuma."Karena ini masih keluarga besar TNI AU, jadi memungkinkan dia (korban) untuk lewat situ," imbuh Letkol Made Oka.Baca juga: Hasil Autopsi Anak Perwira TNI Tewas Terbakar: Ada Luka Bacok di DadaTemuan Pisau di LokasiPihak kepolisian bersama Satpom Lanud Halim Perdanakusuma telah melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat terbakar ini. Di lokasi, tepatnya di Pos Spion, ditemukan sejumlah barang bukti, salah satunya ada sebilah pisau."Barang bukti yang ditemukan sebilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, 1 baju bekas terbakar, 1 celana bekas terbakar, 1 map bekas terbakar, 3 kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023).Jasad korban ditemukan pada Minggu (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB di Pos Spion (Ujung Landasan 24) RT 06 RW 12, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Kasus ini diselidiki polisi dengan laporan model A bernomor A 31/IX/2023/SPKT/Polsek Makasar/Polres Metro Jakarta Timur.Baca juga: Anak Pamen TNI yang Tewas Terbakar Alami Luka Bakar 91 PersenBaca di halaman selanjutnya: progres penyelidikan....8 Saksi dan CCTV Diperiksa PolisiKasus penemuan mayat remaja dalam kondisi terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim), masih terus diselidiki. Sejauh ini, total ada delapan saksi yang diperiksa kepolisian."Sementara lima, ada tambahan hari ini tiga. Total delapan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (26/9).Selain memeriksa para saksi, Leo menyebut akan memeriksa beberapa CCTV yang berada di lokasi. Sementara untuk penyebab awal kemunculan api juga sedang dilakukan pemeriksaan oleh pihak Laboratorium Forensik."Ada (CCTV). 11 unit CCTV yang diamankan. Puslabfor masih bekerja. Hari ini mereka baru turun," ungkap Leonardus.Baca juga: Polisi Amankan 11 CCTV Terkait Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Lanud HalimFoto: Polisi mendalami kabar yang menyebutkan remaja tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma merupakan anak berkebutuhan khusus atau disabilitas. (IG @kapolresmetrojaktim.official)Penyebab Kematian Belum DisimpulkanPolisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban apakah bunuh diri atau dibunuh. Polisi saat ini masih menunggu hasil autopsi RS Polri yang akan diumumkan secara resmi."Untuk penyebab meninggalnya korban belum bisa diambil kesimpulan, karena kami sedang meminta visum dan hasil autopsi. Jadi kami masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman," kata Leo.Leonardus menyampaikan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi. Polisi juga masih menggali keterangan dari orang tua korban."Karena saat ini, kami masih kesulitan memeriksa saksi dari orang tua. Mungkin yang lebih banyak mengetahui adalah orang tua. Nanti kalau sudah kami lakukan pemeriksaan terhadap sekolah dan lain-lain, baru kami mengetahui," katanya.Baca juga: Ini Lokasi Penemuan Anak Perwira TNI yang Tewas Terbakar di Lanud HalimBaca di halaman selanjutnya: hasil autopsi....Penyebab Kematian Anak Pamen TNIHasil autopsi jenazah CHR (16), anak perwira menengah (pamen) TNI yang tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, telah keluar. Selain luka bakar, korban mengalami luka bacokan di dada."Ada luka di dada, luka seperti sayatan atau bacokan ya," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto saat dihubungi wartawan, Selasa (26/9/2023).Hariyanto mengatakan korban mengalami pendarahan di bagian rongga perutnya. Korban tewas karena kehabisan darah."Kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," katanya.Baca juga: Polisi Selidiki Pisau di TKP Anak Pamen TNI Tewas Terbakar: Sidik Jari RusakGaris polisi, police line. (Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto)Luka Bakar 91 PersenLebih lanjut, Hariyanto mengungkap korban mengalami luka bakar 91 persen."91 persen, hampir sekujur tubuh tinggal 9 persen. Jadi semuanya kebakar tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar," katanya."Kemudian, kebakarannya grade 2-3 artinya sudah kebakaran lanjut juga," tambahnya.Hariyanto mengungkapkan, sebelum meninggal, korban sempat menghirup udara hasil pembakaran. Hal ini mengakibatkan adanya jelaga di rongga pernapasan korban."Saat kita lihat cela nafasnya ada jelaga, di sana. Artinya, sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada di rongga pernafasannya," tuturnya.Hariyanto tidak bisa memastikan apa yang menyebabkan korban terbakar apakah disiram bensin atau lainnya."Saya nggak tahu (disulut bensin), jadi yang jelas ada luka bakar yang cukup parah mengenai sekujur tubuh, tapi ada juga perlukaan trauma karena benda tajam," jelasnya.Baca juga: Anak Pamen TNI Tewas Terbakar di Halim, Penyebab Kematian Belum Disimpulkan