Sebanyak 12 pemeran pria dan wanita yang terlibat kasus PH film porno di Jaksel telah selesai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya semalam. Mereka kompak mengaku dijebak dan dibohongi.Sederet pemeran yang diperiksa adalah Ujang Ronda, Meli 3GP, Virly Virginia, Zafira Sun, Bima Prawira, dan Fatra Ardianata. Setelah pemeriksaan mereka memberikan keterangan.Kepada awak media, mereka seluruhnya mengungkapkan hal serupa, yaitu merasa menjadi korban dan dijebak oleh pihak rumah produksi film porno milik sutradara bernama Irwansyah itu.Baca juga: Artis-artis PH Film Porno di Jaksel Ungkap Fee Syuting"Iya merasa kejebak. Gue merasa dibohongi," kata aktor Ujang Ronda di Polda Metro Jaya semalam.Bima Prawira yang juga membintangi series terkenal Antares, mengaku sangat merasa ditipu. Bima mengaku film itu diproduksi secara legal."Di sini saya merasa jadi korban atas penipuan dari produser itu yang menjadikan legal ternyata ilegal," ujar Bima Prawira."Kita dibilang ini film legal, berbadan hukum punya pengacara pribadi Saudara I, dia bilang ini berbadan hukum legal jadi kita coba memainkannya karena kita otak kita digiring opininya ini legal, 'Lo nggak usah takut mainin film-film ini', seperti itu," kata Fatra Ardianata senada.Sedangkan Meli 3GP mengaku tak tahu karya yang dibuat oleh rumah produksi di Jaksel yang beberapa waktu lalu digerebek itu adalah film porno. Bahkan yang dia tahu syuting itu hanya untuk konten YouTube.Baca juga: Siskaeee Ungkap Alasan Ambil Job di PH Film Porno yang Bermasalah"Nggak (tahu kalau isinya konten porno). Tadinya Cuma dibilang mau bikin konten YouTube aja," ucap Meli 3GP."Memang saya merasa dijebak karena di sini saya juga sebenarnya nggak tahu kalau itu bakal ada web dewasa," sambung Virly Virginia.Diketahui, bayaran yang diterima oleh para pemeran beragam nominalnya, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta sehari. Meski sempat ramai disebut bayaran para talent mencapai Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.Baca juga: Meli 3gp Buat Pengakuan Usai Diperiksa Soal Kasus Film Porno Kramat Tunggak