Terdapat sejumlah doa yang dapat dipanjatkan umat muslim apabila hujan tak kunjung turun. Lantas, apa saja contoh doa yang dibaca untuk meminta hujan turun?Di Indonesia, musim penghujan turun tidak menentu setiap tahunnya akibat pemanasan global. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami kekeringan dan tanah tandus.Nah, dalam hal ini salah satu hal yang bisa dilakukan adalah berdoa kepada Allah SWT untuk memohon hujan turun. Terdapat sejumlah doa yang bisa dipanjatkan untuk meminta hujan ini.Nah bagi detikers yang ingin berdoa, berikut doa minta hujan yang dapat dipanjatkan. Simak ya!Baca juga: Doa Ketika Turun Hujan Lengkap Arab, Latin dan ArtinyaDoa Minta HujanMengutip laman resmi Nahdlatul Ulama, doa meminta hujan turun juga disebut dengan doa Istisqa'. Doa ini biasanya dipanjatkan oleh umat Muslim apabila hujan tak kunjung turun atau terjadi kemarau yang berkepanjangan.Rasulullah SAW sendiri mengajarkan beberapa doa yang dapat dibaca untuk meminta hujan. Berikut doa-doa meminta hujan yang dipanjatkan Nabi Muhammad SAW:Doa meminta hujan 1Doa meminta hujan ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud. Doa ini berisi permintaan hujan untuk menyuburkan, tidak mencelakakan, dan bermanfaat. Berikut doanya lengkap beserta latin dan artinya:اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍLatin: Allahummasqinaa ghaytsan mughithan mariyaan mariyaan, naafi'an ghayara dharir, 'aajila ghayara aajilin.Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'â al-Ma'tsûrât wa dâbuhu wa Mâ Yajibu 'alâ al-Dâ'î Ittibâ'uhu wa Ijtinâbuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, h. 174)Doa meminta hujan 2Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika seorang badui mengeluh akan binatang ternaknya yang mati dan anak-anaknya kekurangan susu. Mendengar keluhan itu, Nabi Muhammad berdiri di atas mimbar, mengangkat kedua tangannya, dan memanjatkan doa ini:اللهمّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا سَرِيْعًا مَرِيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجِلًا غَيْرَ رَائِفٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ تَمْلَأُ بِهِ الضَّرْعُ، وَيَنْبُتُ بِهِ الزَّرْعُ وَتُحْيِي بِهِ الْأَرْضُ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَLatin: Allahummasqinaa ghaytsan mughithan sarii'an mariyaan ghadaqan tabaqan, 'aajila ghayara raaifin, naafi'an ghayara dhaarin tamla'u bihi al-dhadru, wa yanbuthu bihi al-zara'u wa tuhyii bihi al-ardhu ba'da mautihaa wa kathalika tukhrijuun.Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan)." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'â al-Ma'tsûrât wa dâbuhu wa Mâ Yajibu 'alâ al-Dâ'î Ittibâ'uhu wa Ijtinâbuhu, 2002, h. 174)Doa meminta hujan 3Doa ketiga ini diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas. Isinya yaitu permintaan diturunkannya hujan untuk hamba-hamba dan binatang-binatang ciptaan Allah SWT.Selain itu, doa ini dipanjatkan agar negeri yang sebelumnya mati akibat kekeringan dapat hidup kembali. Berikut bacaan doa meminta hujan selengkapnya:اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَLatin: Allahumma asqi 'ibadaka wa bahaaika, wansyur rahmataka wa ahyi baladaka al-mayyita.Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'â al-Ma'tsûrât wa dâbuhu wa Mâ Yajibu 'alâ al-Dâ'î Ittibâ'uhu wa Ijtinâbuhu, 2002, h. 176). [1]Baca juga: Kapan Musim Hujan di Makassar? Ini Penjelasan BMKGSholat Istisqa' untuk Minta HujanSelain dengan doa, umat muslim juga bisa melaksanakan sholat untuk meminta diturunkannya hujan. Sholat ini juga disebut dengan sholat Istisqa'.Sholat ini bahkan disebut sebagai shalat sunnah muakkadah atau sholat yang sangat dianjurkan. Bahkan sholat Istisqa' ini kerap dipraktekkan oleh Rasulullah SAW.Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, disebutkan:خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوماً يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمنArtinya: Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau shalat dua rakaat bersama kita tanpa adzan dan iqamah, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).Adapun pelaksanaan sholat ini yaitu pada waktu siang hari. Rasulullah SAW mengerjakan sholat Istisqa setelah matahari muncul di permukaan bumi, sama seperti waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha.Tata Cara Sholat Istisqa'Dalam pelaksanaannya, sholat Istisqa' atau sholat meminta hujan turun ini dilaksanakan secara berjamaah. Tempat pelaksanaan sholat ini pun dikerjakan di sebuah tanah lapang.Berikut tata cara sholat Istisqa' untuk meminta hujan diturunkan:1. Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan sholat secara berjamaah.
2. Imam dan makmum tanpa didahului adzan dan iqamat berniat membaca niat salat Istisqa'.أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالىLatin: Usalli sunnatan Istisqa' rakaataini mustaqbilalqiblati imaaman/maakmuumalillahi ta'alaaArtinya: Aku niat sholat sunnah Istisqa'' dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam/makmum karena Allah Ta'ala3. Setelahnya lakukan takbiratul ihram dan dilanjutkan takbir sebanyak 7x pada rakaat pertama. Kemudian 5x takbir pada rakaat kedua.
4. Tiap-tiap rakaat, imam membaca surah Al-fatihah dan satu surah pendek dengan jelas agar didengarkan oleh makmum. Selanjutnya yaitu rukuk, dua sujud, dan duduk di antara dua sujud.