Menelusuri Asal-usul Nama Wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka

Menelusuri Asal-usul Nama Wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka

mso2023/09/13 08:30:03 WIB
Wisata Panyaweuyan Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)

Majalengka dikenal sebagai daerah yang memiliki sejumlah pesona alam yang indah. Terasering Panyaweuyan merupakan salah satu tempat wisata favorit yang banyak diburu pelancong pada akhir pekan.Alamnya yang indah menjadi pilihan wisatawan untuk healing. Selain itu, udaranya yang sejuk juga menjadi salah satu keunggulan wisata ini.Baca juga: 10 Rekomendasi Tempat Main Bareng Anak di BandungMeski wisata ini banyak dikunjungi, namun sebagian besar pengunjung belum mengetahui asal-usul nama Panyaweuyan sendiri. Lantas, bagaimana awal mula wisata ini dinamai Panyaweuyan?Pengelola wisata Terasering Panyaweuyan Mulyadi mengatakan, bukit-bukit yang ada di kawasan Panyaweuyan sebenarnya mempunyai nama tersendiri. Setidaknya ada sekitar 4-5 nama bukit yang ada di wisata tersebut. Akan tetapi, dari beberapa titik itu hanya nama Panyaweuyan yang paling populer."Sebenarnya Panyaweuyan sendiri tiap titik itu mempunyai nama tersendiri. Ada sekitar 4-5 titik ya, dari mulai Lawang Saketeng, Pencut Kitahi, Legok Jengkol hingga Legok Kondang. Sebenarnya kalau diabsen mah banyak ya, cuma yang terdekat dengan Panyaweuyan nama-nama itu tadi," kata Mulyadi kepada detikJabar, Selasa (12/9/2023).Dipopulerkannya nama Panyaweuyan, kata Mulyadi, bukan tanpa sebab. Nama Panyaweuyan disematkan untuk wisata ini karena sudah dikenal masyarakat."Untuk nama Panyaweuyan yang sekarang jadi nama wisata, itu karena dikenal sama masyarakatnya ini (Panyaweuyan). Jadi kita namakan Panyaweuyan aja seperti itu. Bukan hasil kesepakatan juga, emang dikenalnya itu sama masyarakat, jadi kita pakai," jelas Mulyadi.Mulyadi menjelaskan, nama Panyaweuyan sendiri diambil dari Bahasa Sunda, yaitu 'Saweuy' atau yang artinya jaring. Sebab, sekitar tahun 80-an kawasan tersebut dulunya merupakan tempat menjaring burung."Artinya Panyaweuyan itu dalam Bahasa Sundanya berasal dari kécap Saweuy, atau artinya jaring. Nah salah satu bukit di sini tuh dulunya sering dipakai untuk menjaring burung," jelas dia.Meski bukit Panyaweuyan dijadikan nama tempat wisata tersebut. Namun, bukit tersebut tidak dibuka untuk wisatawan. Itu karena, area bukit Panyaweuyan dinilai tidak ramah bagi pengunjung."Awalnya pernah buka, tapi tidak dibuka secara dikelola. Di tutup sejak tahun 2000-an. Alasannya karena sistem keamanannya terlalu bahaya, curam juga bukitnya," ucap Mulyadi.Sekedar diketahui, wisata ini berlokasi di wilayah Kecamatan Argapura, Majalengka. Secara letak geografis Terasering Panyaweuyan berada di tiga desa, yakni Sukasari Kaler, Sukasari Kidul dan Tejamulya.Saat ini Terasering Panyaweuyan mulai menerapkan kebijakan tiket satu pintu. Kebijakan ini sudah berlangsung sejak libur Lebaran 2023.Menurut Mulyadi, kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban para pengunjung. Pasalnya sebelum kebijakan ini diterapkan, pengunjung harus bayar lebih satu kali jika ingin mengeksplor lebih luas Terasering Panyaweuyan."Ini (kebijakan tiket satu pintu) untuk meringankan kepada para pengunjung agar tidak bayar beberapa kali," ucap Mulyadi.Dulunya, lokasi tiga titik tiket itu berada di Leuweung Saketeng, Terasering Sukasari Kidul dan Terasering Tejamulya. Harga tiket masuk masing-masing loket tiket, yakni Rp5 ribu per orang.Baca juga: Kampung Dokdak Jadi Trip Wisata Baru di CiamisNamun setelah kebijakan tersebut diterapkan, jelas Mulyadi, harga tiket masuk Terasering Panyaweuyan kini menjadi Rp12 ribu per orang. Harga tiket terbaru itu, sudah bisa dinikmati pengunjung dengan menjelajah beberapa spot di Panyaweuyan tanpa harus bayar beberapa kali."Untuk masalah nominal, justru kita bukan mengalami peningkatan tetapi sedikit diturunkan," ujar dia.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya