Bilal bin Rabah RA merupakan salah satu sahabat Nabi SAW yang selalu mengumandangkan azan di kota. Dirinya dahulu merupakan seorang budak sebelum dimerdekakan. Siapa yang memerdekakan Bilal bin Rabah?Bilal bin Rabah RA adalah seorang pengawal yang sangat setia Rasulullah SAW yang berasal dari ras kulit hitam dari Habasyah (Ethiopia). Namanya sangat diingat oleh kaum muslim di seluruh dunia karena selalu menjadi muazin dalam salat.Baca juga: Alasan Rasulullah Tidak Pernah Azan, Ini PenjelasannyaRizem Aizid dalam bukunya The Great Sahaba menuliskan nama panjang Bilal RA adalah Abu Abdullah Bilal bin Rabah al-Habsyi. Dia lahir dari seorang budak wanita juga yang bernama Hamamah dan ayah yang bernama Rabah.Bilal bin Rabah RA lahir di daerah As-Sarah. Dirinya sering dipanggil dengan sebutan "Ibnus Sauda'" yang artinya "putra wanita hitam" karena kulit ibunya itu.Karena ibunya juga merupakan seorang budak, maka Bilal RA juga otomatis berstatus sebagai budak bahkan sebelum dirinya dilahirkan di dunia ini. Ia dibesarkan di kota Ummul Qura (Makkah) sebagai budak milik keluarga Bani Abduddar. Setelah ayahnya meninggal, Bilal bin Rabah RA diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf.Bilal bin Rabah RA Masuk Islam saat Menjadi BudakTerdapat dua versi tentang cerita Bilal bin Rabah RA menjadi salah satu orang yang menyandang gelar Assabiqunal Awwalun (orang yang pertama masuk Islam).Versi pertama menceritakan bahwa Bilal RA tertarik kepada Islam setelah ia mendengar berita tentang Nabi Muhammad SAW. Dirinya tanpa sengaja mendengar majikannya, Umayyah berbicara tentang Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan agama baru.Ia pun sangat tertarik dengan agama tersebut dan ingin sekali bertemu dengan Rasulullah SAW. Berkat bantuan Abu Bakar RA dirinya bisa bertemu dengan Nabi SAW dan berbaiat dengannya.Versi kedua berawal ketika dirinya tidak sengaja bertemu dengan Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA saat sedang menggembala kambing.Nabi SAW meminta susu pada kambing yang dibawa Bilal RA, namun kambing itu tidak sedang diperas. Setelah berdoa kepada Allah SWT ternyata kambing itu bisa menghasilkan banyak susu sehingga membuat Bilal takjub. Lantas ia berbaiat kepada Rasulullah SAW dan masuk Islam.Bilal bin Rabah menjadi mualaf ketika masih menjadi seorang budak. Oleh karena itu Rasulullah SAW menyuruhnya untuk merahasiakan hal tersebut dari majikannya. Namun, majikannya akhirnya mengetahui hal ini. Dirinya pun disiksa dengan siksaan yang kejam.Bilal bin Rabah RA Disiksa dengan Batu BesarDiambil dari buku Lelaki yang Dijamin Masuk Surga oleh Ahmad Khalil Jam'ah Bilal bin Rabah disiksa dengan kejam oleh Ummayah bin Khalaf. Ia ditimpa batu yang amat besar di tengah panasnya padang pasir.Umayyah menyeret Bilal bin Rabah RA keluar lalu ditelentangkan di atas hamparan pasir yang panas. Lalu sebongkah batu yang sangat besar diletakkan di atas dadanya.Umayyah berkata, "Kamu akan senantiasa seperti keadaan ini hingga kamu mati atay mengingkari Muhammad, hingga kamu menyembah Latta dan Uzza."Dalam siksaan tersebut Bilal bin Rabah RA hanya mampu mengucap, "Ahad, Ahad" (Allah).Kata-kata itu semakin membuat Umayyah marah. Setiap kali Bilal RA mengucapkan kata-kata itu, Umayyah melancarkan pukulan dan makian.Namun iman Bilal RA sangat tebal sehingga tidak ada yang bisa mengubah kepercayaannya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Siksaan ini berlangsung dengan sangat lama, bahkan Umayyah sampai meminta bantuan kepada Abu Jahal.Siapa yang Memerdekakan Bilal bin Rabah RA?Sosok yang memerdekakan Bilal bin Rabah RA adalah Abu Bakar RA. Diceritakan, pada saat itu Abu Bakar RA mendapati Bilal bin Rabah RA yang tengah terlentang di padang pasir yang panas dengan batu besar di atasnya.Abu Bakar RA lalu berkata kepada Umaiyah, "Apakah engkau tidak takut kepada Allah karena orang miskin ini hingga dia meninggal dunia?"Umayyah berkata, "Engkau yang justru telah merusak dirinya. Karena itu selamatkan dia dari apa yang engkau lihat saat ini."Maka Abu Bakar RA membelinya seharga lima uqiyah lalu memerdekakannya karena Allah SWT.Baca juga: Bagaimana Kehidupan Bangsa Arab pada Era Pra-Islam?