Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan sertifikasi untuk pembimbing manasik jelang haji 1445 H/2024 M. Mereka yang disertifikasi adalah ASN dari Kemenag dalam rangka persiapan menyambut tahun haji tahun 2024.Dikutip dari laman Kemenag, Selasa (15/8/2023), Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional diadakan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14-18 Agustus 2023. Giat ini diikuti oleh 100 ASN Kementerian Agama, baik dari Kanwil maupun Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).Baca juga: Kemenag Akan Bentuk PPNS untuk Tangani Masalah UmrahAcara dibuka oleh Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat. Ia mengatakan, sertifikasi ini penting untuk memberikan lisensi kepada para pembimbing yang berkompeten. Tujuannya adalah untuk menjaga "quality assurance" pelaksanaan bimbingan manasik kepada para jemaah haji."Ruh pelaksanaan Ibadah Haji terletak pada kemampuan jemaah melaksanakan rangkaian rukun dan wajib haji serta meninggalkan semua larangan ihram. Semua rangkaian pelaksanaan ibadah ini sebagian besar diperoleh jemaah dari para pembimbing atau narasumber yg notabene telah mendapatkan sertifikat pembimbing melalui sertifikasi," ujar Arsad."Analogi sertifikasi seperti halnya lembaga pendidikan atau madrasah melakukan pendidikan kepada siswa dan menerbitkan ijazah sebagai lisensi," sambungnya.Peserta yang ikut sertifikasi adalah mereka yang memenuhi kriteria minimal yang ditetapkan. Mereka juga telah mengikuti proses pretest sebagai tolak ukur awal sebelum menerima materi sertifikasi.Baca juga: Cara Daftar Nikah Online Via Simkah Kemenag, Ini Syarat dan Prosedurnya"Pada akhir kegiatan, kita akan lakukan post test untuk menilai kembali kompetensi mereka sekaligus mengukur apakah mereka layak mendapat sertifikat pembimbing manasik atau tidak," ungkap ketua panitia, Arif Rahman dalam kesempatan yang sama.Seperti diketahui, sertifikasi ini digelar bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung. Turut hadir dalam acara itu Rektor UIN Bandung Rosihon Anwar, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat Ajam Mustajam, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Ahmad Sarbini, dan Kasubdit Bimbingan Jemaah, Khalilurrahman.