Stasiun Bogor: Sejarah, Bangunan, dan Rute KRL

Stasiun Bogor: Sejarah, Bangunan, dan Rute KRL

elk2023/08/15 05:04:25 WIB
Stasiun Bogor. Foto: Sholihin.

Stasiun Bogor menyimpan begitu banyak sejarah. Stasiun yang ramai menjadi tempat pemberhentian penumpang ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.Yuk, ketahui sejarah stasiun Bogor, arsitektur bangunannya hingga rute KRL yang dilalui penumpang.Sejarah Stasiun BogorMengutip website resmi KAI, stasiun Bogor dahulu hanya merupakan terminal pemberhentian terakhir untuk jalur kereta api Batavia-Buienzorg (sebutan kota Bogor pada saat itu). Bangunnya didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS).Terminal itu pun dioperasikan sejak tahun 1872. Lalu, pada tahun 1881, barulah gedung Stasiun Bogor dibangun untuk menampung jumlah penumpang yang semakin bertambah. Diberitakan detik Travel sebelumnya, stasiun ini juga melayani perjalanan Gubernur Jenderal yang akan pergi ke Batavia.Jika dilihat lebih jauh, stasiun Bogor sudah dilewati kereta listrik sejak tahun 1930. SS melakukan elektrifikasi jaringan kereta api Jakarta-Bogor sejak tahun 1923 dan selesai pada tahun 1924.Kala itu, Hindia Belanda mendatangkan kereta listrik dari Swiss, Jerman hingga Amerika Serikat. Lalu, pemerintah Indonesia mendatangkan KRL dari Jepang sebagai pengganti kereta peninggalan Belanda yang sudah tidak bisa beroperasi.Arsitektur Bangunan Stasiun BogorStasiun Bogor memiliki luas kurang lebih 5.955 meter persegi. Stasiun ini terdiri dari dua masa bangunan yang saling bedampingan yaitu bangunan utama dan bangunan emplasemen.Bangunan utama terdiri dari entrance, lobby, tempat penjualan tiket, kantor administrasi, dan fasilitas lainnya. Sementara itu, bangunan emplasemen menaungi dua peron dan dua jalur sepur.Arsitektur bangunan utamanya menampilkan karakter khas gaya Indische Empire. Bentuk massa bangunannya simetris dan memberi penekanan pada bagian tengah sebagai pintu masuk serta lobby utama bergaya Neoklasik.Pada bagian atas, atap pelana dengan pedimen segitiga serta gerbang lengkungnya menciptakan kesan anggun pada fasad depan bangunannya. Pada bagian belakang, terdapat dinding plesteran dengan ornamen garis-garis serta akhiran cornice di bagian atas berpola lekukan kecil.Sementara itu, bangunan emplasemennya berupa struktur atap bentang lebar dengan rangka baja. Penutup atapnya berupa plat besi gelombang.Peron utamamua luas dan bersih deretan pintu-pintu ke ruang kantor administrasi dan kepala stasiun. Pintu yang terbuat dari kaca berbingkai kayu tersebut menciptakan kesan megah pada ruangan ini.Ruang Pengawas Peronnya berbentuk kotak berbahan kayu yang menempel pada peron. Ruang ini menjorok guna memudahkan petugas PAP melohat kereta api yang datang ataupun berangkat.Stasiun ini juga mempunyai ruangan VIP yang berisi monumen prasasti dari marmer setinggi satu meter. Monumen ini merupakan simbol ucapan selamat pagi dari karyawan SS kepada David Maarshcalk yang memasuki masa pensiun atas usahanya mengembangkan jalur kereta api di Jawa.Rute KRL BogorSesuai aturan saat ini, stasiun Bogor hanya melayani perjalanan KRL menuju stasiun Kota. Jadi, penumpang yang ingin ke Stasiun Angke atau Stasiun Jatinegara harus transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai. Berikut rute Stasiun Bogor-Jakarta Kota:Bogor > Cilebut > Bojong Gede > Citayam > Depok > Depok Baru > Pondok Cina > Universitas Indonesia > Universitas Pancasila > Lenteng Agung > Tanjung Barat > Pasar Minggu > Pasar Minggu Baru > Duren Kalibata > Cawang > Tebet > Manggarai > Cikini > Gondangdia > Juanda > Sawah Besar > Mangga Besar > Jayakarta > Jakarta Kota.Itulah informasi mengenai stasiun Bogor mulai dari sejarah, bangunan hingga rute yang kini dilalui penumpangnya. Semoga informasi ini membantumu ya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya