Misteri Makam Pejuang 45 di TPU Ngawen Klaten

Misteri Makam Pejuang 45 di TPU Ngawen Klaten

rih2023/08/12 11:08:12 WIB
Makam pejuang 45 di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, Sabtu (12/8/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sebentar lagi Republik Indonesia berulang tahun ke-78. Tapi tak semua pahlawan kemerdekaan bernasib baik. Ada pejuang yang tercecer dan tidak terekspos jati dirinya.Salah satunya adalah pejuang kemerdekaan 1945 bernama Trikoro. Meski makamnya ada di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, tapi warga sekitar tidak mengetahui siapa sosoknya.detikJateng yang mengunjungi kuburnya mendapati sebuah nisan semen berhias pecahan batu granit di pojok timur laut tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Sogaten. Untuk menemukan kubur itu tidak mudah karena letaknya paling pojok.Pembeda makam tersebut dengan makam warga umum hanya sebuah tiang besi berbentuk bambu runcing. Pada ujung besi bercat kuning itu terdapat bendera merah putih berbahan pelat besi bertuliskan Pejuang 45.Terdapat prasasti berbahan batu pualam putih. Batu prasasti tersebut bertulis "TRIKORO, LH : 1 April 1928, Gugur 1949, Dipugar 4- 10- 1987".Tidak ada kalimat lain di nisan tersebut selain keterangan pada prasasti yang bisa menjadi penunjuk asal-usul. Bahkan warga sekitar tak mengetahui sosoknya. Namun jika dihitung tanggal lahir dan gugurnya, sosok Trikoro meninggal usia muda, 21 tahun.Baca juga: Kisah di Balik 13 Makam Tanpa Nama di TMP Ratna Bantala KlatenMakam pejuang 45 di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, Sabtu (12/8/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJatengRuwadi (75), sesepuh Desa Ngawen mengaku tidak mengetahui siapa sosok Trikoro. Menurutnya, yang jelas Trikoro adalah seorang pahlawan pejuang kemerdekaan."Namanya Trikoro tapi tidak tahu orang mana. Dulu katanya tertembak di dekat belik (mata air) selatan desa sini," tutur Ruwadi kepada detikJateng dengan bahasa Jawa campuran, Sabtu (12/8/2023) siang.Dikatakan Ruwadi, konon Trikoro gugur saat kedatangan tentara sekutu 1948-1949 ke Jogja dan sekitarnya. Tetapi ada juga cerita versi lain."Ada juga yang cerita gugur bertempur dengan DI/TII. Tapi dia (Trikoro) bukan orang sini, yang jelas pahlawan, rumahnya mana tidak tahu," sambung Ruwadi.Makam pejuang 45 di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, Sabtu (12/8/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJatengSementara itu, Kades Ngawen, Sofik Ujianto mengatakan dirinya tidak mengetahui sosok yang dimakamkan. Hanya yang jelas seorang pahlawan."Warga mana kita tidak tahu, saya juga tidak tahu. Yang jelas makam pahlawan tapi siapanya tidak tahu, dan hanya satu itu," kata Sofik kepada detikJateng.Baca juga: Canda Terakhir TA Paskibra Asal Klaten Sebelum Meninggal di Depan AyahMenurut Sofik, meskipun tidak ada yang mengetahui asal-usul pahlawan tersebut, makamnya tetap dirawat oleh warga. Saat acara ziarah jelang bulan Ramadan rutin dibersihkan."Tapi dirawat warga sini. Ya kalau pas bersih-bersih makam juga dibersihkan," imbuh Sofik.Selengkapnya di halaman selanjutnya.Penelusuran detikJateng, Klaten pernah menjadi wilayah pertempuran dengan tentara sekutu rentang 1947-1949. Hal itu mengacu pada Monumen Tugu Peluru di Jalan Veteran, Kota Klaten.Tugu itu menjadi penanda gugurnya Kopral Sayem (Sayom) dan Sersan Sadikin. Selain tugu, di Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk terdapat prasasti di bekas markas Tentara Pelajar (TP).Prasasti di tepi jalan di depan rumah penduduk itu bertuliskan "DI RUMAH INI PERNAH MENJADI MARKAS TENTARA PELAJAR SIR 132 BAT 10O KLATEN TM SIE II CE: I| DET II BE: 17 DALAM PERIODE PERANG KEMERDEKAAN 19 DESEMBER 1948- 10 AGUSTUS 1949".Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Klaten, Sujiwo saat dimintai konfirmasi juga tidak mengetahui jejak Trikoro. Sebab para pejuang kemerdekaan 1945 sudah banyak yang meninggal."Generasi pejuang kemerdekaan sudah banyak meninggal, jadi kita juga tidak tahu ceritanya. Tapi memang 1948-1949 Klaten tempat clash dengan Belanda yang ikut sekutu," ungkap Sujiwo kepada detikJateng.Baca juga: Putra Mahkota Keraton Solo di Balik Viral SUV Kabur Usai Tabrak Pemotor

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya