Bus Trans Jatim Koridor II Mojokerto-Surabaya bakal beroperasi Agustus ini. Kehadiran Trans Jatim bakal berdampak langsung dengan angkutan lawas, Bus Hijau atau Bus Ijo yang sudah puluhan tahun mengangkut penumpang di sepanjang kedua kota tersebut.Para sopir Bus Ijo sadar bahwa mereka terancam tergusur dengan kehadiran bus Trans Jatim. Namun, mereka tak gentar. Mereka tetap yakin Bus Ijo tak akan ditinggal pelanggan setia.Bus Ijo mempunyai trayek yang hampir sama dengan Bus Trans Jatim. Yaitu sama-sama dari Terminal Kertajaya di Mojokerto, melalui Pasar Krian. Hanya saja Bus Ijo dari Medaeng langsung ke Terminal Joyoboyo, Surabaya. Sedangkan Bus Trans Jatim berakhir di Terminal Purabaya atau Bungurasih di Sidoarjo.Baca juga: Puluhan Halte Trans Jatim Koridor II Sisi Sidoarjo Belum Rampung DibangunDari sisi tarif, Trans Jatim memang sangat jauh lebih murah. Tarif Bus Ijo dari Terminal Kertajaya sampai Terminal Joyoboyo atau sebaliknya sebesar Rp 14 ribu. Sedangkan Bus Trans Jatim Koridor II tarif jauh dekatnya hanya Rp 5 ribu per penumpang. Ditambah lagi fasilitas angkutan umum baru ini lebih nyaman.Meski begitu, beroperasinya Bus Trans Jatim akhir bulan ini tak lantas membuat para sopir Bus Ijo menyerah. Seperti yang dikatakan Agus Sumaryanto (51), sopir Bus Ijo asal Desa Sawo, Jetis, Mojokerto. Ia mengaku sudah menerima sosialisasi tentang beroperasinya Bus Trans Jatim Koridor II."Mungkin peluncurannya baru 19 Agustus nanti. Sehingga kami tidak bisa bicara masalah penghasilan karena belum berjalan," kata Agus kepada detikJatim di Terminal Kertajaya, Mojokerto, Minggu (6/8/2023).Bapak dua anak ini sudah memperkirakan penumpang Bus Ijo akan berkurang ketika Bus Trans Jatim Koridor II beroperasi. Namun, Agus optimistis bakal tetap bisa mempertahankan para penumpang langganannya.Salah satu peluangnya adalah Bus Trans Jatim Koridor II hanya sampai di Bungurasih. Sehingga para penumpang mungkin repot karena harus oper angkutan lain atau beralih ke Bus Ijo dari Medaeng untuk menuju Terminal Joyoboyo dengan tarif Rp 7 ribu. Sehingga total yang harus dikeluarkan untuk oper angkutan lain sebesar Rp 12 ribu."Kalau Rp 12 ribu sama dengan tarif saya khusus para pelanggan tetap. Kami kalah armada, tapi kecepatan menang kami, karena itu (kecepatan Bus Trans Jatim) dibatasi 40 kilometer per jam," terangnya.Baca juga: Beroperasi Bulan Ini, Halte Trans Jatim Koridor II di Mojokerto Belum TuntasWaktu tempuh Bus Ijo sekali jalan dari Mojokerto ke Surabaya, lanjut Agus, 75-80 menit di pagi hari. Sebab, ia biasa menarik penumpang dari Terminal Kertajaya pukul 04.45 WIB sampai di Terminal Joyoboyo pukul 06.00 atau 06.05 WIB. Sedangkan waktu tempuh siang hari selama 90 menit."Mungkin kami tarung waktu untuk penumpang para pekerja untuk mempertahankan para pelanggan. Kalau naik Trans Jatim, penumpang harus berangkat lebih awal karena kecepatan dibatasi," jelasnya.Saat ini, penghasilan Agus mulai Rp 75 ribu sampai Rp 200 ribu per hari. Setiap harinya, ia biasa menarik penumpang 2 kali pulang pergi dari Terminal Kertajaya ke Joyoboyo."Kalau dari Mojokerto banyaknya penumpang setiap Senin pagi. Kalau dari Joyoboyo biasanya penumpang turun di Medaeng oper bus besar," ungkapnya.Timer Pemberangkatan Bus Ijo, Zaenal (48) juga memprediksi beroperasinya Bus Trans Jatim Koridor II bakal sedikit mengurangi penumpang Bus Ijo. Menurutnya, jika itu terjadi, tidak akan menjadi masalah bagi para pengemudi Bus Ijo."Bus Ijo kan masih bisa ambil penumpang di luar halte Trans Jatim. Saya kira tak ada dampaknya (terhadap penumpang Bus Ijo). Kalau mengurangi dikit-dikit pasti ada, tapi setiap orang punya rezeki masing-masing," tandasnya.Dishub Jatim menyiapkan 20 armada Bus Trans Jatim Koridor II. Angkutan umum baru ini bakal melalui rute Terminal Kertajaya, Jalan Bypass Mojokerto, Balongbendo, Pasar Krian, Trosobo, Sepanjang, Medaeng dan Terminal Bungurasih.Ketika beroperasi nanti, Bus Trans Jatim akan melayani penumpang pukul 05.00-21.00 WIB. Jeda antar bus yang melintas di trayek tersebut 15 menit pada jam sibuk di pagi hari dan 30 menit pada siang hari. Bus ini hanya bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di halte dan terminal sesuai trayek.