4 Fakta Kebakaran 400 Rumah Bikin Seribu Warga Ngungsi di Kapuk Muara

4 Fakta Kebakaran 400 Rumah Bikin Seribu Warga Ngungsi di Kapuk Muara

rfs2023/08/01 05:30:33 WIB
Warga selamatkan barang-barang saat kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Kebakaran melanda permukiman warga di wilayah Kapuk Muara, Jakarta Utara (Jakut), akhir pekan lalu. Ratusan rumah warga hangus, sedangkan ribuan warga mengungsi ke tempat sementara yang layak.Kebakaran terjadi di Jalan Kapuk Utara 2, RT 001/RW 003, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (30/7). Sebanyak 400 rumah terdampak, 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran tersebut."Objek terdampak 400 rumah tinggal, 200 KK, 1.000 jiwa," ujar Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7).Untuk sementara ribuan warga ini ditempatkan di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara 2. Michael mengatakan pihaknya saat ini telah mendistribusikan bantuan untuk para korban."Tenda pengungsi di Jalan kapuk Utara 2, RT 01 RW 03," kata Michael.Baca juga: Gudang Sembako di Lebak Terbakar dan Terdengar Ledakan, Api Sudah PadamBerikut fakta-fakta kebakaran bikin seribu warga mengungsi:1. Dugaan Penyebab KebakaranPenyebab kebakaran yang terjadi pemukiman warga di Kapuk Muara masih belum dapat dipastikan. Namun, dugaan awal penyebab kebakaran itu berasal dari kompor salah satu warga."(Dugaan penyebab kebakaran) dari rumah warga, dari kompor. Tapi kita masih belum dipastikan lagi," ujar SCC Suku Dinas Gulkarmat Jakut dan Ke. Seribu, Achmad Sadeli, Minggu (30/7).Kebakaran melanda permukiman warga di Gang Manggis Jalan Kapuk Utara II, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (30/7/2023). (Rifkianto Nugroho/detikcom)2. Kondisi Warga Korban KebakaranSejumlah rumah warga luluh lantak imbas kebakaran Kapuk Muara, Jakut. Rumah-rumah di Penjaringan tampak hangus terbakar.Terlihat puing-puing bangunan imbas kebakaran berserakan di lokasi. Bau sisa kebakaran juga masih bisa terhirup di lokasi. Asap-asap juga terlihat di beberapa tumpukan bangunan.Sementara itu, beberapa warga terlihat mendatangi lokasi kebakaran. Mereka mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan di antara sisa-sisa bangunan.Kini warga juga dipindahkan sementara ke lokasi pengungsian yang berada di sebelah lokasi kejadian. Mereka menempati tenda-tenda yang telah disediakan.Ada 6 tenda pengungsian yang terpasang. Ada juga posko kesehatan, posko pendataan, posko pengurusan dokumen, serta dapur umum. Tetapi belum ada toilet umum dibangun di lokasi.Baca juga: Bulan Juli Menjadi Bulan Terpanas yang Pernah Tercatat dalam SejarahPetugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dinas sosial, PMI, Satpol PP dan PPSU mencoba menghibur warga yang terdampak. Selain itu para petugas dan beberapa warga sekitar lokasi ikut beramai-ramai mengulurkan bantuan berupa makanan, pakaian, hingga obat-obatan.Lokasi pengungsian berada di atas lapangan berpasir dengan bebatuan. Warga pun harus mengenakan masker untuk menjaga kesehatan pernafasan. Petugas PPSU berusaha menyiramkan air mencegah pasir terbang terbawa angin.Warga berupaya mengevakuasi barang dari kobaran api di Gang Manggis Jalan Kapuk Utara II, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (30/7/2023). (Rifkianto Nugroho/detikcom)3. Keluhkan Pengungsian Banyak Debu-Sulit MandiSalah satu warga terdampak, Nina (29), menceritakan suasana di pengungsian. Belum adanya toilet umum membuat warga kesulitan."Ya susah mandi aja sih, karena kalau makan sudah disediakan sama petugas di sini, susahnya mandi. Selama disini ke kamar mandi numpang di pabrik tempat bapak kerja, naik motor dari sini," kata Nina di lokasi pengungsian, Senin (31/7).Lokasi pengungsian yang berada di atas lapangan berpasir juga mempengaruhi kesehatan para pengungsi. Mereka harus mengenakan masker demi menjaga kesehatan selamat mengungsi."Iya debu begini ganggu, bikin pengap-pengapan, apalagi saya punya (sakit) asma, punya lambung. Untungnya dikasih masker sama petugas di sini," jelas Nina.Nina mengaku kebakaran kali ini sudah keempat kalinya dia rasakan. Saat kebakaran terjadi, orang tuanya yang memberi tahu. Sebab, kondisi Nina sedang tertidur.Lihat Video 'Kebakaran di Kapuk Muara Hanguskan 400 Bangunan, Ribuan Warga Ngungsi':

[Gambas:Video 20detik]

Nina merasakan rumahnya terbakar pada 2006, 2012, 2015, dan 2023. Namun baru sekarang Nina dan keluarganya memutuskan tinggal di tempat pengungsian bersama."Di situ saya juga lagi tidur, nggak tahu apa-apa. Dikasih tahu sama orang tua ada kebakaran dari belakang rumah saya, persis di belakang rumah. Abis itu pada lari, nggak ingat barang-barang, intinya selamatkan diri dulu," ujar Nina."Sebelumnya belum pernah ikut mengungsi di sini, dulu itu setelah kebakaran ngungsinya sendiri, bikin tenda. Saya baru semalam di sini, mulai jam 19.00 WIB, kejadian itu kan jam 09.00 WIB," imbuhnya.Nina bersama keluarganya sudah berada di tenda pengungsian sejak semalam. Nina pun belum tahu akan tinggal di pengungsian hingga berapa lama."Saya ramai-ramai di sini sama keluarga, kalau saya sih gimana baiknya nanti, kalau masih harus di sini ya di sini, kalau pindah ya pindah," pungkas Nina.Kebakaran telah melanda permukiman warga di Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (30/7/2023). Petugas damkar dan warga pun berjibaku untuk memadamkan kebakaran. (Rifkianto Nugroho/detikcom)Baca juga: Waspada Karhutla di 6 Provinsi, BNPB Siapkan Pasukan Darat hingga Helikopter4. TNI-Polisi Patroli Amankan Rumah WargaTNI-Polri bergerak mengamankan lokasi seusai kebakaran. Tak hanya itu, aparat TNI-Polri juga membantu warga membersihkan sisa-sisa kebakaran."Kemudian juga untuk terkait pengamanan lokasi area pascapendinginan kebakaran, Polda Metro akan menurunkan personel bersama TNI, akan melakukan pembersihan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.Trunoyudo mengatakan pengamanan pascakebakaran penting dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di lokasi. Dia menyebutkan, hingga kini pihak kepolisian juga masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang ada."Namun dalam hal ini juga Polres Metro Jakarta Utara bersama-sama akan melakukan penyelidikan," ujarnya.Sejauh ini, tercatat sebanyak 1.139 jiwa terdampak kebakaran yang terjadi kemarin. Mereka pun terpaksa harus mengungsi di posko pengungsian sementara yang sudah disediakan.Trunoyudo mengatakan Polri dan stakeholder terkait proaktif membantu para korban. Selain memberikan bantuan bahan makanan, pihaknya memberikan bantuan trauma healing, khususnya bagi anak-anak terdampak."Perlu dilakukan juga langkah seperti bakti kesehatan lapangan, dari Biddokes bersama dengan dari TNI, Biddokes Polda Metro, termasuk Polres, melakukan pengecekan kesehatan tentunya," imbuhnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya