Ide Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro Ditentang Sana-sini

Ide Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro Ditentang Sana-sini

asm2023/07/15 10:10:18 WIB
Makam Pangeran Diponegoro di Makassar. Foto: (Nadia Febrianti A Salam/detikSulsel)

Hasrat Prabowo memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ke kampung halamannya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menuai polemik. Keinginannya itu ditentang keturunan Pangeran Diponegoro hingga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.Keturunan kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegooro mengatakan Pangeran Diponegoro sempat menyampaikan wasiat sebelum wafat. Dia meminta dirinya diwakafkan di Makassar."Beliau ini, output beliau ini perjuangan ibu pertiwi nusantara. Jadi, sebelum beliau mengembuskan napas (terakhir), dia sudah mengamanahkan dirinya, mewakafkan dirinya bersama istri dan anak-anaknya. 'Sepeninggal saya nanti tidak usah pulangkan saya ke tanah Jawa'," kata Raden Hamzah di pemakaman Pangeran Diponegoro, Makassar, Jumat (14/7/2023).Pangeran Diponegoro saat itu kemudian menunjuk satu titik untuk dijadikan area pemakamannya. Pemakaman itu yang kini berada di Jalan Pangeran Diponegoro, Makassar."Singkat cerita, beliau tunjuk ini (Jalan Diponegoro) titiknya itu area pemakamannya beliau," sebutnya.Baca juga: Melihat Makam Pangeran Diponegoro Ingin Dipindahkan Prabowo dari MakassarRaden Hamzah menuturkan, Pangeran Diponegoro tidak begitu saja dimakamkan di Makassar. Kala itu, kata dia, proses pemakaman harus dilakukan pimpinan Belanda dengan berkoordinasi kepada pimpinan kerajaan."Jadi beliau juga dimakamkan di sini, pimpinan Belanda tidak langsung spontan kasih dia ini tempat. Dia koordinasi dulu sama internal kerajaan. Dia bilang sama internal kerajaan, 'Pangeran Diponegoro, Kerajaan Mataram sudah mengembuskan napas'. Yang di Benteng Fort Rotterdam di situ beliau mengembuskan napas," tuturnya."Jadi pimpinan Belanda koordinasi. Terus internal kerajaan bilang kembalikan Pangeran Diponegoro karena sengketamu sudah selesai, beliau sudah mengembuskan napas. Kembalikan, untuk dimakamkan di pemakaman raja-raja Mataram. Tetapi jauh-jauh sebelum beliau mengembuskan napas, beliau sudah mewakafkan dirinya," sambung Raden Hamzah.Baca juga: Cicit Ungkap Wasiat Pangeran Diponegoro, Tak Mau Dipulangkan ke Tanah JawaPermintaan Pemindahan Makam Pernah Muncul saat PemiluKeturunan ketujuh Pangeran Diponegoro, Roni Sodewo turut menanggapi usulan Prabowo untuk memindahkan makam. Dia menyebut wacana itu sudah pernah ada sebelum Prabowo mengusulkannya lebih dulu."Berarti ini untuk yang kedua, statement seperti ini pernah keluar juga saat mau pemilihan presiden. Jadi mohon maaf nggih, nggak elok lah kalau orang yang sudah meninggal untuk komoditas politik, saya rasa nggak bagus," kata Roni saat dilansir detikJateng, Jumat (14/7).Baca juga: Prabowo Mau Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro, Pengamat: Itu Jejak SejarahRoni menilai maksud Prabowo sebenarnya baik. Hanya saja, keturunan Pangeran Diponegoro tidak ada yang ingin memindahkan makam tersebut."Walaupun saya tahu maksud beliau baik, untuk mendekatkan. Tapi kan janganlah untuk anu lah, maksud beliau baik kami tahu," lanjut Roni.Tanggapan Gubernur DIY di halaman selanjutnya.Gubernur DIY Sebut Tidak PerluGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mengaku tak setuju dengan usulan memindahkan makam Pangeran Diponegoro ke Jogja. Sultan menyebut masyarakat Makassar sangat menghargai sosok Pangeran Diponegoro."Pangeran Diponegoro di sana juga dihargai oleh masyarakat, dan masyarakat di Makassar juga menjaga. Saya kira tidak perlu harus diputar (dipindah) ke Jogja, masyarakatnya juga menghargai di sana," terang Sultan dilansir detikJateng, Jumat (14/7).Sultan pun menegaskan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar saat ini tidak perlu dipindahkan ke Jogja. "Kalau saya, nggak usah (dipindah)," lanjutnya.Bisa Hilangkan Jejak SejarahPengamat kebijakan publik Universitas Hasanuddin (Unhas) Hasrullah mengapresiasi atensi Prabowo yang ingin memindahkan makam Pangeran Diponegoro. Namun dia menilai pemindahan makam bisa menghilangkan jejak sejarah."Kita perlu apresiasi bahwa Pak Prabowo punya atensi terhadap makam Pangeran Diponegoro. Saya kira yang harus dilakukan sekarang, namanya kematian itu di mana saja kan, jadi kalau bicara tentang makamnya, saya menyarankan yang ada makam di Makassar itu yang diperbaiki. Tidak perlu dipindahkan," kata Hasrullah kepada detikSulsel, Jumat (14/7).Baca juga: Alasan Prabowo Ingin Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke KampungnyaHasrullah menjelaskan jika makam Pangeran Diponegoro dipindahkan dari Makassar, maka bisa menghilangkan jejak sejarah yang telah lama ada. Dia menilai Pangeran Diponegoro sebagai bagian dari rakyat Indonesia sehingga tak masalah jika dimakamkan di mana saja di Indonesia."Karena kalau dipindahkan bisa saja bukan menghilangkan catatan sejarah, (tapi) jejak sejarah, bahwa dia dibuang di Makassar atau punya misi. Saya kira sama karena Diponegoro itu juga bagian dari rakyat Indonesia, bagian dari pahlawan nasional. Di manapun dia meninggal, dimakamkan dia tetap Indonesia," terangnya.Baca juga: Prabowo Ingin Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke KampungnyaDia pun menegaskan Pangeran Diponegoro saat ini merupakan pahlawan nasional. Dengan demikian, Pangeran Diponegoro secara otomatis turut menjadi pahlawan bagi orang-orang Bugis-Makassar."Artinya, saya menganggap Pangeran Diponegoro juga pahlawan nasional, pahlawan orang Makassar, Bugis. Sama dengan pasukan baju merah di Jogja yang menyeberang sampai ke Banten bahkan sampai ke Malaysia. Kecuali kalau dia meninggal dalam keadaan mayatnya masih ada. Ini kan sudah lama," ujarnya."Jejak sejarah itu tidak bisa bohong, bahwa kalau dia meninggal di Makassar, dimakamkan, diasingkan di Makassar itulah jejak sejarah," katanya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya