Anak Anggota Brimob Kencing di Celana Saat Ungkap Ayah Dibunuh Ibu Selingkuh

Anak Anggota Brimob Kencing di Celana Saat Ungkap Ayah Dibunuh Ibu Selingkuh

hmw2023/06/30 12:49:32 WIB
Foto: Ayah Brigadir Yones, Hulman Siahaan di Kota Sorong. detikcom/Juhra Nasir

Anggota Brimob Polda Papua Barat Brigadir Yones Fernando Siahaan tewas dibunuh istrinya yang selingkuh, Ardilla Rahayu Pongoh pada 2018 silam. Anak Brigadir Yones berusia 6 tahun yang secara tidak sengaja menyaksikan detik-detik pembunuhan ayahnya itu masih trauma hingga kini dan kerap kencing di celana saat menceritakan peristiwa sadis tersebut.Ayah Brigadir Yones, Hulman Siahaan mengatakan saksi anak atau cucunya itu awalnya dibawa ke Jakarta setelah ayahnya dimakamkan 2018 silam. Pasalnya, sang anak selalu menunjukkan gestur ketakutan pada saat melihat ibunya atau pelaku."Dengan suara pelan (saksi anak) mengatakan ke neneknya bahwa Opung aku tidak mau ikut mama dengan gestur ketakutan sekali dan mengeluarkan kencing (kencing di celana)," kata Hulman Siahaan kepada detikcom, Jumat (30/6/2023).Setelah tiba di Jakarta, sang anak masih kerap trauma terutama saat melihat pria berperawakan hitam dan tinggi besar. Oleh sebab itu keluarga membawa saksi anak ke Komnas Perlindungan Anak di Jakarta dan saat itulah saksi anak mengungkap bahwa ayahnya dibunuh oleh ibunya."Saksi anak menyampaikan kepada interviewers Komnas (Perlindungan Anak) bahwa bapaknya tidak bunuh diri tetapi dibunuh pada malam kejadian," ujar Hulman.Menurut Hulman, cucunya itu kerap menangis hingga kencing di celana usai menceritakan pembunuhan sadis yang menimpa ayahnya. Hingga kini sang anak masih trauma."Setelah saksi anak menceritakan hal tersebut saksi anak sering menangis diam bahkan terkencing-kencing di celana dan lari ketakutan kalau melihat maaf orang berperawakan hitam dan tinggi besar, karena orang yang membunuh bapaknya berperawakan hitam dan tinggi besar di Jakarta, bahkan sampai sekarang pun masih tetap begitu," kata Hulman.Diketahui, saksi anak tersebut juga sudah bersaksi saat sidang kasus pembunuhan Brigadir Yones di Pengadilan Negeri (PN) Sorong. Pasalnya, anak korban merupakan saksi kunci di kasus ini.Hal ini karena saksi anak sempat menyaksikan ayah dan ibunya bertengkar hebat pada Selasa, 28 Agustus 2018. Pertengkaran itu terjadi karena Ardilla ketahuan selingkuh.Baca juga: Kronologi Lengkap Istri Selingkuh di Sorong Bunuh Suami Anggota BrimobPertengkaran hebat kedua orang tuanya juga membuat saksi anak gelisah di kamarnya. Kegelisahan itu membuat saksi anak tak bisa memejamkan matanya hingga malam hari.Anak Brigadir Yones yang gelisah dan tak bisa memejamkan matanya sejak Selasa (28/8/2018) malam itu kemudian mencoba mengintip dari balik gorden kamarnya pada Rabu (29/8/2018) dini hari. Saat itu anak korban bermaksud mencari tahu kondisi ayah dan ibunya usai pertengkaran hebat tersebut.Baca juga: Malang Anak Anggota Brimob Jadi Yatim gegara Ayah Dibunuh Ibu SelingkuhSaat mengintip, saksi anak justru melihat paman dari ibunya, Andi Abdullah Pongoh dan 3 orang pria yang tidak diketahui identitasnya. Keempat pria itu disebut berada di area dapur rumah."(Saksi anak-anak korban) yang gelisah dan belum tidur lalu melihat dari balik gorden kamarnya yaitu terdakwa II Andi Abdullah dan 3 pelaku lainnya yang tidak dikenali identitasnya sudah berada di rumah," demikian kronologi yang terungkap dalam dakwaan penuntut umum, dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Sorong, Selasa (27/6).Saat itu Brigadir Yones ternyata ada di dalam kamar mandi rumahnya. Andi Abdullah dan tiga pria yang tidak dikenal itu kemudian menyerang Brigadir Yones saat keluar dari kamar mandi."Terdakwa Andi Abdullah Pongoh bersama dengan 3 pelaku yang tidak diketahui identitasnya memegang tangan, kaki dan mencekik leher korban Yones Siahaan dengan cara 1 orang pelaku memegang kedua tangan dari arah depan korban," kata jaksa.Satu orang pelaku disebut memegang kedua kaki Brigadir Yones. Sementara satu pelaku lainnya mencekik leher korban dari arah belakang."Korban sudah tidak bisa bergerak lagi kemudian dari arah belakang terdakwa II Andi Abdullah melayangkan kepal tinju (memukul) dari arah kepala belakang korban hingga korban terjatuh ke lantai dapur dan tidak berdaya lagi," kata jaksa.Baca juga: Jejak Kasus Istri Anggota Brimob Kepergok Selingkuh hingga Bunuh Sadis SuamiSaksi anak yang melihat ayahnya dihabisi pelaku kian terkejut karena ibunya tiba-tiba datang membawa kabel berwarna merah. Sang ibu bersama-sama dengan pelaku lainnya menggantung ayahnya sebagai skenario kematian ayahnya karena bunuh diri."Dengan cara memindahkan korban di bawah pintu dapur dengan tetap terlilit kabel Eterna warna merah di leher korban Yohanes Fernando Siahaan," ungkap jaksa.Hingga akhirnya aksi saksi anak mengintip dari balik gorden ketahuan oleh ibunya. Ardilla yang panik lantas mendatangi saksi anak atau putranya itu."Terdakwa I mengancam korban dengan mengatakan, kalau kamu bilang siapa-siapa, kubikin kayak bapakmu, mendengar hal tersebut membuat anak saksi anak menjadi ketakutan dan trauma terhadap terdakwa I. (Saksi anak) langsung naik ke tempat tidurnya lalu pura-pura tidur dan tidak mau melihat lagi terdakwa I," kata jaksa.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya