Museum Macan salah satu museum menarik di Jakarta. Tempat ini kerap menampilkan seni yang berbeda tapi tetap menarik setiap waktu.Museum ini terletak di Gedung AKR, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Memiliki nama lengkap Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara dan diakronimkan menjadi Museum Macan.Museum Macan memiliki fasilitas seluas 7.100 meter persegi yang mencakup ruang pendidikan dan konservasi.Koleksi museum berfokus pada seni modern dan kontemporer dari Indonesia, Eropa, Amerika, dan Asia. Sumber koleksinya dari pendiri museum maupun koleksi pinjaman jangka panjang.Selain memiliki koleksi sendiri, museum ini juga kerap menghadirkan event kolaborasi dalam waktu tertentu yang berubah-ubah dan selalu menarik rasa penasaran."Pameran yang berlangsung di Museum MACAN sekitar 4-6 bulan," ujar Koordinator Media dan Publikasi, Livi, ketika dihubungi detikTravel, Rabu (7/6/2023).Alasan Museum ini memiliki pameran yang selalu berganti adalah untuk memberikan kebaruan bagi pengunjung serta membuka kerjasama kepada berbagai pihak."Sebagai museum bertaraf internasional, kami selalu memiliki program dan agenda pameran yang berkelanjutan, sesuai dengan rekanan museum kami di negara lain. Pergantian program ini memungkinkan kami untuk memberikan kebaruan bagi audiens serta membuka kerjasama dengan institusi lain. Semua ini sejalan dengan visi misi kami dalam memberikan akses terhadap seni rupa yang luas bagi publik," jelas Livi.Baca juga: Ternyata, Dulu Bekasi Punya Sosok Robin Hood, Merampok untuk Kaum MiskinSaat detikTravel berkunjung pada Jumat (2/6/2023), event yang sedang berlangsung adalah 'Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants', yang merupakan event kolaborasi bersama Kedutaan Besar Australia di Indonesia.Pameran 'Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants' mengangkat tema konservasi laut dan bahayanya plastik terhadap kehidupan laut beserta isinya. Pada pameran ini terdapat seni rupa berbahan dasar plastik bekas dan limbah pukat. Limbah tersebut dibuat menjadi bentuk ikan, penyu, hingga ikan pari manta raksasa.Selain karya seni yang sudah jadi tersebut, pada event ini juga terdapat workshop membuat kerajinan dari limbah pukat yang dapat bebas dinikmati oleh pengunjung. Banyak pengunjung yang datang lalu mencoba aktivitas tersebut. Karya seni yang mereka buat juga dipajang di satu sisi pada museum selama event berlangsung.Event tersebut berlangsung pada 20 Mei hingga 4 Juni 2023. Kendati telah berlalu, tapi museum ini tak kehabisan event dan pameran menarik lainnya. Kali ini mereka mengadakan pameran dengan tajuk 'di sini, d.l.l.' yang berlangsung dari 3 Juni 2023 hingga 8 Oktober 2023."Pameran 'di sini, d.l.l.', menampilkan karya yang mengeksplorasi sejumlah kompleksitas sejarah Indonesia serta narasi mengenai lokasi, yang diambil dari koleksi milik museum," ujar Livi.Event ini menampilkan lukisan-lukisan utama dari koleksi Museum yang menggambarkan bentang alam, di antaranya dua lukisan karya Raden Saleh yang menggambarkan era kolonial. Ada juga karya Walter Spies yang menggambarkan imajinasi orang Eropa mengenai Bali yang mistis, sensual, dan sinematik. Selain itu, banyak karya perupa Indonesia lainnya seperti S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Affandi, Itji Tarmizi, Sudjana Kerton, dll.Khusus event kali ini, terdapat juga harga spesial, yakni biaya masuk hanya Rp 25 ribu. Sedangkan biaya masuk normalnya beragam, mulai dari Rp 56 ribu hingga Rp 90 ribu. Berikut ini rinciannya:Weekdays: Dewasa (Rp 70 ribu), Pelajar & Mahasiswa (Rp 63 ribu), Usia > 65 tahun (Rp 63 ribu), Usia 3-12 tahun (Rp 56 ribu), Usia Weekend: Dewasa (Rp 90 ribu), Pelajar & Mahasiswa (Rp 81 ribu), Usia > 65 tahun (Rp 81 ribu), Usia 3-12 tahun (Rp 72 ribu), Usia Tiket masuk Museum Macan dapat dipesan secara online melalui situs ticket.museummacan.org maupun dibeli di platform pihak ketiga. Selain itu, traveler juga dapat langsung membelinya di lokasi secara offline.Baca juga: Museum Bekasi Sudah Kekinian Banget, Ini 10 Poin Menarik Lainnya