Tanggal 1 Juni merupakan Hari Lahir Pancasila. Momen yang tepat untuk meresapi kembali makna dan nilai yang terkandung dalam lambang negara Garuda Pancasila.Mengutip detikEdu, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Sebab pada tanggal tersebut, di tahun 1945 Ir. Soekarno memaparkan gagasan untuk rumusan dasar negara, Pancasila.Hari Lahir Pancasila adalah momentum penghormatan serta pengingat masyarakat akan tonggak persatuan bangsa, yang tak dapat terhapuskan dari jati diri bangsa.Hari Lahir Pancasila menjadi peringatan yang dirayakan seluruh rakyat Indonesia. Umumnya, pemerintah memberikan imbauan instansi-instansi untuk merayakan dengan upacara bendera.Baca juga: Susunan Acara dalam Upacara Hari Lahir Pancasila 2023 untuk Semua InstansiHari Lahir Pancasila 2023:Berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 1 Tahun 2023, tentang Pedoman Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023, tema yang diusung yakni Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global.Mengutip detikNews, lahirnya Pancasila bermula dari sidang yang diselenggarakan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI melaksanakan sidang pertama pada 29 Mei-1 Juni 1945 dalam upaya membahas rumusan dasar negara.Kemudian disempurnakan melalui Panitia Sembilan yang menghasilkan piagam Jakarta atau Jakarta Charter, dengan perubahan pada sila pertamanya dari 'Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' menjadi 'Ketuhanan yang Maha Esa'.Sehingga menghasilkan versi Pancasila yang kita kenal hingga hari ini. Itu dilakukan agar sila pertama dapat lebih mencerminkan jati diri bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai agama.Pancasila merupakan 5 nilai yang menjadi dasar negara Indonesia. Sebagai landasan dan ideologi bagi bangsa, Pancasila tak hanya sekadar identitas dan simbol, melainkan juga kaya akan makna dan mencerminkan nilai-nilai luhur di dalamnya.1. Garuda PancasilaMengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2009, mulai Pasal 46 sampai Pasal 57.Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang negara. Di tengah-tengah perisai burung Garuda terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan khatulistiwa. Pada perisai terdapat lima ruang yang mewujudkan dasar Pancasila, yakni bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.2. Makna yang Terkandung dalam Lambang Negara Garuda PancasilaSecara rinci, berikut makna dari lambang Garuda Pancasila seperti yang dikutip dari buku Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan yang disusun Dr. H. Muhammad Rakhmat, SH., MH.Burung Garuda melambangkan kekuatan dan pergerakan dinamis, yang terlihat dari bentuk sayap yang mengembang, siap terbang ke angkasa. Dengan sayapnya yang mengembang untuk siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Indonesia.Selain itu, warna pokok dari burung garuda yang kuning emas tersebut juga melambangkan arti tersendiri. Warna tersebut melambangkan keagungan. Maknanya bahwa bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.Jumlah bulu pada burung Garuda juga memiliki arti. Ada 17 helai bulu di sayap kanan dan kiri burung Garuda, yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia.Selanjutnya terdapat 8 helai bulu pada ekor burung garuda, yang melambangkan bulan kedelapan, yakni Agustus yang merupakan bulan kemerdekaan Indonesia.Baca juga: Tema dan Logo Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023Ada 19 helai bulu pada pangkal ekor dan 45 helai bulu pada leher burung Garuda, yang jika digabung maka melambangkan tahun kemerdekaan, 1945. Serangkaian angka itu jika digabung maka akan membentuk 17-08-1945 atau 17 Agustus 1945, yang bermakna tanggal kemerdekaan Indonesia.Itu bisa menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia, agar menghargai waktu dan selalu mengingat sejarah bangsa.Selanjutnya, kaki burung Garuda mencengkeram sebuah tulisan. Tulisan tersebut berbunyi 'Bhinneka Tunggal Ika'.Kalimat itu diadopsi dari buku-buku Sutasoma, karangan Empu Tantular. Dalam bahasa Sansekerta, Bhinneka Tunggal Ika bermakna 'Berbeda-beda tetapi tetap satu jua'. Slogan inilah yang menjadi kekuatan Indonesia sebagai bangsa yang memiliki perbedaan suku, agama, budaya dan sebagainya.Lambang perisai dimaknai sebagai lambang perjuangan dan perlindungan. Sebab perisai merupakan alat perlindungan yang umumnya dipakai oleh prajurit untuk melindungi diri dari musuh.Garis melintang yang membagi perisai dilambangkan sebagai garis khatulistiwa yang membelah kepulauan Indonesia. Selain itu, perisai ini juga terbagi atas 5 bagian yang masing-masingnya melambangkan sila-sila dalam Pancasila.3. Nilai yang Terkandung dalam PancasilaBintang bersudut limaBintang bersudut lima melambangkan sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang mengandung makna agar warga Indonesia terus meningkatkan iman dan takwa kepada agama dan kepercayaan masing-masing.Maka dari itu, nilai yang terkandung di antaranya pandangan hidup dan perspektif kehidupan berbangsa yang religius, dengan mengembangkan nilai keimanan dan ketakwaan, toleransi dan kerukunan antarumat beragama, serta saling menghormati.Rantai berwarna kuning emasRantai berwarna kuning emas yang berbentuk persegi empat dan berbentuk cincin, melambangkan sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Ini menggambarkan makhluk yang terdiri dari pria dan wanita yang saling sambung-menyambung.Hal ini dimaknai dengan kesetaraan manusia satu dengan lainnya, tidak lebih tinggi maupun lebih rendah kedudukannya dengan bangsa lain. Oleh karena itu, nilai yang terkandung ialah harus saling memberi kasih sayang, tidak semena-mena, memiliki tenggang rasa, saling menghargai dan tolong menolong, serta membela kebenaran dan keadilan.Pohon beringinPohon beringin melambangkan sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Pohon beringin yang rimbun melambangkan tempat berteduh atau berlindung, yang bermakna bahwa rakyat Indonesia dapat berteduh di bawah naungan negara Indonesia.Nilai-nilai yang terkandung di dalam lambang ini ialah persatuan dan kesatuan, saling melindungi, rela berkorban, rasa cinta pada tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia sekaligus bangga dengan budaya bangsanya.Kepala bantengKepala banteng melambangkan sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kepala banteng memiliki filosofi hewan sosial yang suka berkumpul, layaknya rakyat Indonesia bermusyawarah dalam membuat keputusan.Dalam hal ini, rakyat sebagai masing-masing individu dalam suatu komunitas yang memiliki kedudukan, kewajiban serta hak yang sama sebagai inti dari kehidupan demokrasi, sebagai ciri khas di Indonesia, yakni musyawarah untuk mufakat, yang dijalankan secara jujur dan tanggung jawab.Nilai-nilai yang terkandung pada sila keempat ini antara laian demokrasi, persamaan, mengutamakan kepentingan negara, tidak memaksakan kehendak, musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan semangat kekeluargaan, kesantunan dalam menyampaikan pendapat, jujur dan tanggung jawab.Padi dan kapasPadi dan kapas melambangkan sila kelima yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lambang padi sebagai simbol pangan dan kapas yang merupakan simbol sandang, merepresentasikan makna bahwa syarat utama suatu negara adil ialah rakyatnya dapat mencapai kemakmuran secara merata.Sila ini memberi motivasi bagi para pemimpin untuk mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata ke seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya antara lain: keadilan, gotong-royong
dan saling tolong menolong, tanggung jawab, kerja keras dan kemandirian.Dengan demikian, lambang negara Garuda Pancasila mengandung makna simbol sila-sila Pancasila. Dengan kata lain, lambang negara yang dilukiskan dengan seekor burung Garuda merupakan satu kesatuan dengan Pancasila. Artinya, lambang negara tidak dapat dipisahkan dari dasar negara Pancasila.